Kamis, 04 Agustus 2022 15:41 WIB

Anda Sulit Tidur atau Insomnia? Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

Responsive image
42742
Dian Rhameyana AMK, SKM - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Insomnia adalah ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas maupun kuantitas. Jenis insomnia ada tiga macam yaitu tidak dapat memulai tidur, tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terjaga, dan bangun secara dini serta tidak dapat tidur kembali (Potter, 2008).

Faktor-faktor penyebab insomnia
Menurut Rafknowledge (2010) secara garis besar ada beberapa faktor yang menyebabkan insomnia yaitu:

  1. Stres, individu yang didera kegelisahan yang dalam, biasanya karena memikirkan permasalahan yang sedang dihadapi.
  2. Depresi, selain mnyebabkan insomnia, depresi juga menimbulkan keinginan untuk tidur terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari masalah yang dihadapi, depresi bisa menyebabkan insomnia dan sebaliknya insomnia menyebabkan depresi.
  3. Kelainan-kelainan kronis, kelainan tidur seperti tidur apnea, diabetes, sakit ginjal, arthritis, atau penyakit mendadak seringkali menyebabkan kesulitan tidur.
  4. Efek samping pengobatan, pengobatan untuk suatu penyakit juga dapat menjadi penyebab insomnia.
  5. Pola makan yang buruk, mengkonsumsi makanan berat sesaat sebelum pergi tidur bisa menyulitkan untuk tertidur
  6. Kafein, nikotin, dan alkohol. Kafein dan nikotin adalah zat stimulant. Alkohol dapat mengacaukan pola tidur Kurang berolah raga juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.

Gejala Insomnia
1. Sulit untuk merasakan ngantuk dan tidak bisa tertidur.
2. Terbangun pada malam hari atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali.
3. Merasa lelah, emosional, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa melakukan aktivitas secara
baik pada siang hari.
4. Tidak bisa tidur siang, meskipun tubuh terasa lelah.

Dampak Insomnia

  1. Meningkatkan resiko terjadinya masalah kesehatan, seperti : stroke, serangan asma, kejang, menurunkan sistem kekebalan tubuh, obesitas, diabetes melitus, tekanan darah tinggi  atau hipertensi, penyakit jantung.
  2. Meningkatkan resiko terjadinya gangguan pada mental atau emosi, seperti : depresi, mudah gelisah, kebingungan, dan frustasi.
  3. Mempengaruhi performa dalam bekerja, sekolah atau kuliah.
  4. Mempengaruhi kegiatan atau aktifitas sehari-hari seperti ketika mengemudi.
  5. Mempengaruhi kemampuan untuk mengingat.
  6. Mempengaruhi kemampuan dalam pengambilan keputusan.

Pencegahan Insomnia
1. Berusaha untuk tidur di waktu yang sama setiap malam dan saat bangun di pagi hari. Pastikan juga tidak tidur siang karena dapat mengurangi rasa kantuk di malam hari.
2. Hindari menggunakan smartphone saat sudah memasuki jam tidur agar rasa kantuk tidak hilang.
3. Hindari konsumsi kafein, nikotin, serta alkohol di siang hari yang dapat mempengaruhi pola tidur.
4. Usahakan untuk berolahraga secara teratur setiap hari dan lakukan jauh sebelum waktunya tidur.
5. Buat kamar menjadi tempat yang nyaman dan gunakan alat-alat yang mempermudah untuk tidur.

 

Referensi:
Bahaya Insomnia pada Kesehatan. Diakses pada 22 februari 2022, from https://vivahealth.co.id/article/detail/12201/bahaya-insomnia-pada-kesehatan

Insomnia.diakses pada 22 februari 2022, from https://www.halodoc.com/kesehatan/insomnia

Potter & Perry. (2008). Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4. Jakarta : EGC.

Rafknowledge, (2010). Insomnia dan gangguan tidur lainnya. Jakarta. Elex MedikaComputindo.

(DOC, PROMKES, RSMH)