Kamis, 04 Agustus 2022 15:34 WIB

Urgensi Pemberian Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Pasien Sudden Deafness (Tuli Mendadak)

Responsive image
3212
Dwi Purnama Sari, S.Kep, NERS - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Gangguan pendengaran adalah hilangnya kemampuan untuk mendengar suara pada frekuensi normal telinga yaitu 20-20.000 Hz. Gangguan pendengaran atau tuli dapat di klasifikasikan menjadi tuli konduktif, tuli sensorneural dan tuli campuran. Tuli mendadak (Sudden Deafness) termasuk pada jenis tuli sensorineural 30dB atau lebih pada pemeriksaan audiometri dan berlangsung kurang dari 3 hari. 

Penyebab tuli mendadak belum diketahui secara pasti yang tersering idiopatik. Ada 4 teori terjadinya tuli mendadak yaitu : infeksi viral labirin, gangguan vascular labirin, rupture membrane introkoklear dan penyakit telinga yang berhubungan dengan autoimun. Tetapi yang biasanya dianggap sebagai etiologi tersering adalah iskemia koklea dan infeksi virus. 

Prinsip pengobatan pada tuli mendadak atau Sudden Deafness adalah meningkatkan sirkulasi darah dan suplai oksigen dalam koklea. Pengobatan yang paling sering diberikan adalah steroid lokal dan sistemik. Pada tahun 2011 American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery menyarankan HBOT (hyperbaric oxygen therapy) sebagai terapi tambahan pada pasien sudden deafness. 

HBOT didefinisikan oleh undersea and hyperbaric medical society (UHMS) sebagai pengobatan dimana pasien bernafas dengan oksigen 100% dalam suatu ruangan yang bertekanan yang lebih besar dari 1 ATA. Teknik pemberian oksigen hiperbarik dengan tujuan menngkatkan tekanan parsial dan konsentrasi oksigen serta memperbaiki mikrosirkulasi pada koklea. Dengan pemakaian terapi oksigen hiperbarik, koklea mendapat terapi yang tepat karena oksigen dapat mencapai bagian dari labirin, tidak hanya melalui difusi plasma tetapi masuk ke bagian basal koklea dengan cara difusi gas melalui membrane semipermeable foramen rotundum. Arteri mengalami difusi dari kapiler ke dalam
cairan telinga dalam dan meningkatkan saturasi parsial oksigen yang mempengaruhi tekanan oksigen telinga dalam. Selama terapi oksigen hiperbarik, tekanan parsial oksigen yang tinggi menghidupkan kembali daerah yang mengalami hipoksia pada koklea. Keuntungan HBOT pada tuli mendadak adalah peningkatan distribusi oksigen yang terlarut dalama darah. Peningkatan oksigen pada paralimfa dan endolimfa membantu pemulihan fungsi telinga dalam. Terapi hiperbarik juga meningkatkan suplai darah dan berkontribusi pada peningkatan mikrosirkulasi.

Perbaikan pendengaran pada tuli mendadak tergantung pada beberapa faktor seperti usia, kecepatan pemberian terapi,derajat ketulian dan faktor predisposisi. Usia merupakan faktor penting perbaikan pendengaran terutama usia muda memiliki angka perbaikan lebih besar dibanding usia tua karena kemampuan degenerasi dan regenerasi berkurang seiring pertambahan usia. Pemberian terapi yang tepat juga penting dalam perbaikan pendengaran, pasien yang mendapat terapi oksigen berkala rutin dan tepat waktu pemberian memiliki peningkatan pendengaran signifikan setelah 10 hari perawatan.

 

Daftar Pustaka
Sari, Devica dkk. 2021. Hubungan Usia, Derajat Ketulian, dan Onset Tuli Mendadak denganPerbaikan Pendengaran setelah Hyperbaric Oxygen Therapy. Jakarta. eJKI Vol 9.

Harun Acipayam HEK and MSE. Sudden Sensorineural Hearing Loss. Sudd Sensorineural Hear Loss [Internet]. 2017; Available from: https://www.intechopen.com/books/an-excursus-into-hearing-loss/sudden-sensorineural- hearing-loss

( DOC, PROMKES, RSMH )