Kamis, 04 Agustus 2022 14:39 WIB

Efektif Kompres Hangat atau Kompres Dingin Saat Demam Menyerang

Responsive image
99466
Alfin Nurrido, AMd. Kep - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Hampir setiap orang pernah mengalami demam, demam identic dengan gejala suatu penyakit atau kondisi abnormal didalam tubuh, demam didefinisikan sebagai proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C). Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamur atau parasit),penyakit autoimun,keganasan,ataupun obat–obatan (Surinah dalam Hartini,2015).

Selain terapi dengan obat ada cara untuk menurunkan suhu tubuh saat demam, yaitu dengan kompres dingin dan kompres hangat.apakah cara ini efektif?

Pada Kompres dingin menurunkan temperatur kulit lebih cepat dari pada temperatur inti tubuh, sehingga merangsang vasokonstriksi dan shivering. Shivering mengakibatkan gangguan metabolisme karena meningkatkan konsumsi oksigen dan volume respirasi, meningkatkan persentase karbon dioksida dalam udara ekspirasi dan meningkatkan aktifitas sistem saraf simpatis.

Oleh karena itu, kompres dingin kurang efektif dalam tatalaksana demam karena selain kurang nyaman juga merangsang produksi panas dan menghalangi pengeluaran panas tubuh.

Selain kompres dingin, dikenal pemakaian kompres hangat dalam tatalaksana demam. Kompres hangat adalah melapisi permukaan kulit dengan handuk yang telah dibasahi air hangat dengan temperatur maksimal 43oC. Lokasi kulit tempat mengompres biasanya di wajah, leher, dan tangan. Kompres hangat pada kulit dapat menghambat shivering dan dampak metabolik yang ditimbulkannya. Selain itu, kompres hangat juga menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga meningkatkan pengeluaran panas tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi demam kombinasi antara antipiretik dan kompres hangat lebih efektif dibandingkan antipiretik saja, selain itu juga mengurangi rasa tidak nyaman akibat gejala demam yang dirasakan. Pemakaian antipiretik dan kompres hangat memiliki proses yang tidak berlawanan dalam menurunkan temperatur tubuh. Oleh karena itu, pemakaian kombinasi keduanya dianjurkan pada tatalaksana demam.

Menurut penjelasan di atas maka lebih dianjurkan  untuk melakukan kompres hangat dan mengkonsumsi obat antipiretik bila terjadi demam. Demam biasanya akan berangsur hilang dengan sendirinya. Namun, demam yang tinggi atau berlangsung terus-menerus bisa menandakan penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium seringkali diperlukan agar dokter dapat memastikan penyebabnya dan menentukan penanganan yang tepat. semoga bermanfaat

 

Referensi:

https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/sehat/tes-kesehatan/pemeriksaan-laboratorium-pada-demam/%3famp=1
Di akses 14 Maret 2022

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/sainstis/article/download/1866/pdf
Di akses 14 Maret 2022
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1413/4/4.%20BAB%202.pdf
Di akses pada 15 Maret 2022

Sumber foto: https://katadata.co.id/intan/berita/617b8eea602c3/17-cara-menurunkan-demam-secara-alami