Kamis, 04 Agustus 2022 14:07 WIB

Amankah Konsumsi Minuman Berenergi?

Responsive image
10840
Sri Mardilah Wuryani, S.Kep.,Ners. - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Minuman berenergi dapat berdampak buruk bagi kesehatan? Benarkah?

     Kita semua pasti kenal dengan minuman berenergi yang banyak dijual di pasaran, bahkan mungkin di antara kita juga sering konsumsi minuman jenis ini terutama saat kita merasa lelah atau mengantuk saat pekerjaan bertumpuk atau saat perjalanan jauh. Apakah ini aman bagi kesehatan kita? Mari kita simak paparan berikut ini.

      Minuman berenergi merupakan jenis minuman yang mengandung sejumlah besar zat stimulan seperti kafein, asam amino taurin, gula atau pemanis tambahan, dan zat aditif. Minuman ini biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan energi, stamina, performa fisik, konsentrasi, suasana hati, serta mengatasi kelelahan. Oleh karena itu, minuman ini sering digunakan untuk mengatasi ngantuk dan lelah. Kandungan terbanyak pada minuman ini adalah kafein. Kafein merupakan zat perangsang sistem saraf yang membuat tubuh menjadi lebih waspada dan tetap terjaga. Kadar kafein di dalamnya umumnya cukup tinggi, yaitu sekitar 160?300 mg per kemasan (3–5 kali lipat jumlah kafein dalam secangkir kopi atau teh). Idealnya, batas asupan kafein bagi orang dewasa sehat adalah 400 mg/ hari. Minuman berenergi juga biasanya mengandung gula yang sangat tinggi. Konsumsi berlebihan dapat memberikan dampak berbahaya terhadap kesehatan tubuh.

 Efek samping jika konsumsi terlalu sering atau berlebihan:

        Ketergantungan kafein sehingga jika konsumsi dihentikan secara tiba-tiba dapat muncul beberapa gejala, seperti gelisah, sakit kepala, suasana hati yang buruk, cemas, serta sulit konsentrasi.

        Kelebihan dosis kafein dapat memicu berbagai gejala seperti susah tidur, cemas, diare, demam, sering buang air kecil atau buang air besar, detak jantung terlalu cepat atau dada berdebar, hingga kejang.

        Kadar kafein dan gula yang tinggi dapat mengganggu kinerja hormon insulin, sehingga gula darah sulit terkontrol. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.

        Kafein dan gula berlebih bisa meningkatkan tekanan darah sehingga berisiko terjadinya hipertensi, penyakit jantung, dan obesitas.

        Kafein memiliki efek diuretik sehingga meningkatkan produksi urine, dapat meningkatkan pembuangan garam (natrium) dalam urine. Natrium berfungsi untuk menahan cairan di dalam tubuh, sehingga tubuh tidak kekurangan cairan. Banyaknya natrium dan cairan yang terbuang setelah mengkonsumsi kafein akan menyebabkan tubuh berisiko mengalami dehidrasi.

Adakah Dampak Seriusnya ?

Efek samping ini jarang terjadi, namun cukup serius. Risiko kerusakan pada ginjal yang terjadi dapat berupa :

        Gagal ginjal akut dimana kondisi ginjal gagal fungsi, terjadi secara mendadak dalam beberapa jam atau beberapa hari. Kandungan kafein, taurin, ekstrak ginseng, dan gula yang berlebihan berperan pada naiknya tekanan darah dan gangguan aliran darah pada ginjal.

        Gagal ginjal kronis yang berefek tidak langsung berupa gangguan pada struktur maupun fungsi ginjal yang berkembang secara bertahap, selama minimal 3 bulan. 

Penelitian Pendukung

        Sebuah penelitian tentang pemberian minuman berenergi dengan kandungan kafein 80 mg menyimpulkan adanya peningkatkan tekanan darah, denyut jantung dan efek pada ginjal menyebabkan stress glomerulus. Stress yang terjadi terus menerus menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.

        Studi lain tentang efek kronis minuman berenergi pada ginjal membuktikan bahwa bahwa konsumsi minuman berenergi dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan serum kreatinin, peningkatan ekskresi albumin dan penebalan medulla ginjal.

        Penelian lain menyimpulkan bahwa kafein berpengaruh nyata pada bobot ginjal, diameter glomerulus, ukuran sel epitel kapsula bowman, dan sel epitel tubulus proksimal. Perubahan ini dapat digunakan sebagai indikator tingkat kerusakan ginjal, dapat menjadi informasi penting bagi masyarakat tentang dampak buruk mengonsumsi minuman berenergi.

 

Saran  bila anda membeli atau konsumsi minuman berenergi :

   1.    Periksa kandungan yang tertera pada kemasan

   2.   Batasi konsumsi tidak lebih dari 500 ml atau 1 kaleng per hari

   3.   Perbanyak minum air putih untuk mencegah terjadinya dehidrasi

   4.    Imbangi dengan pola makan sehat dengan rutin berolahraga

   5.    Dianjurkan tidak mencampur dengan minuman beralkohol

   6.    Batasi minuman berkafein lain, seperti kopi, teh, dan coklat, ketika mengonsumsi minuman                  berkafein

   7.    Hindari konsumsi minuman ini jika memiliki penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit  j            antung, atau penyakit ginjal

  8.     Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami efek samping yang berat

  9.     Jika Anda merasa ketergantungan sebaiknya segera hentikan dan jangan ragu konsultasi dokter

Mari berusaha hidup lebih sehat, kendalikan dan lindungi diri dari efek negatif zat aditif dan toksik !!

Salam Sehat Untuk Kita Semua.

Referensi :

 dr. Kevin Adrian, efek-minuman-berenergi-bagi-tubuh, Publikasi 31 Juli 2021 tersedia dalam

https://www.alodokter.com/efek-minuman-berenergi-bagi-tubuh

dr. Caroline Claudia, Minuman Berenergi Dampaknya Buruk bagi Ginjal, Mitos atau Fakta?,Publikasi 28 Juni 2012,tersedia dalam:

https://www.alodokter.com/minuman-berenergi-dampaknya-buruk-bagi-ginjal-mitos-atau-fakta,

Suharjono, Efek Kronis Minuman Berenergi pada Ginjal, Departemen Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Kampus B UNAIR, Jurnal Farmasi Indonesia ? Vol. 7 No. 4 ? Publikasi : Juli 2015.

Jihadul Hanif dkk, Efek minuman berenergi terhadap histopatologis ginjal tikus putih, Vol.15 No.7 Publikasi : Februari 2021  tersedia dalam : 

https://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI/article/view/951/pdf