Kamis, 04 Agustus 2022 09:54 WIB

Diabetes dalam Kehamilan

Responsive image
4372
dr. Sugama T. K. Ginting, dr. Mardianto, SpPD, K-E - RSUP H. Adam Malik Medan

Prevalensi wanita yang didiagnosa diabetes meningkat sepanjang tahunnya. Peningkatan ini umumnya karena peningkatan DM tipe 2 yang umumnya ditemukan pada orang gemuk yang sering disebut diabesity. Dengan meningkatnya prevalensi DM tipe 2 secara umum dan khususnya lagi pada orang usia muda mengakibatkan kejadian DM dalam kehamilan meningkat. (1)

Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyulit medik yang sering terjadi selama kehamilan. Angka kejadian berkisar 3-5% dari semua kehamilan.. Peningkatan angka kematian dan angka kesakitan perinatal pada kehamilan dengan DM berkolerasi langsung dengan kondisi hiperglikemia pada ibu. (1)

FAKTOR RISIKO TERJADINYA DIABETES PADA KEHAMILAN

Beberapa faktor risiko terjadinya diabetes, baik sebelum terjadinya kehamilan ataupun saat hamil adalah sebagai berikut: 

Faktor risiko rendah:

§     Usia <25 tahun

§     Berat badan normal sebelum hamil

§     Tidak ada riwayat keluarga DM

§     Tidak ada riwayat kelainan toleransi glukosa

§     Tidak ada riwayat obsterik yang jelek

§     Bukan kelompok etnis dengan prevalensi tinggi terjadinya DM

Faktor risiko tinggi:

§     Usia >30 tahun

§     Obesitas

§     Polycystic ovarian syndrome

§     Riwayat kehamilan dengan intoleransi glukosa

§     Riwayat bayi besar (>4000g)

§     Riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan

§     Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya

§     Riwayat abortus sebelumnya

§     Riwayat keluarga dengan DM

KOMPLIKASI DIABETES PADA KEHAMILAN

Diabetes pada kehamilan memiliki dampak yang kuat pada ibu dan janin. Wanita hamil dengan diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pre-eklampsia dan kebutuhan untuk melahirkan melalui operasi caesar. Sebagian besar risiko ini terkait dengan tingkat kontrol glikemik selama kehamilan, dengan kontrol glikemik yang buruk menyebabkan risiko yang lebih tinggi untuk hasil kehamilan yang buruk. Risiko ini seperti komplikasi kehamilan dan bayi seperti persalinan prematur, cairan ketuban berlebih, bayi besar, perawatan di unit intensif neonatal, sindrom gangguan pernapasan neonatal, hipoglikemia janin, dan hyperbilirubinemia. Peningkatan risiko meninggal saat lahir juga meningkat. Selain risiko terkait kehamilan, wanita yang didiagnosis dengan diabetes gestasional memiliki peningkatan risiko terkena diabetes mellitus tipe 2 di kemudian hari. (2)

KAPAN PERLU MEMERIKSAKAN DIRI?

Berdasarkan pedoman American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) semua wanita hamil harus diskrining untuk diabetes gestasional menggunakan riwayat, faktor risiko klinis, atau tes skrining glukosa. Skrining untuk diabetes gestasional biasanya dilakukan pada usia kehamilan 24 hingga 28 minggu. Skrining dini dianjurkan pada wanita dengan faktor risiko (yaitu, riwayat diabetes gestasional, gangguan metabolisme glukosa yang diketahui, atau obesitas [indeks massa tubuh 30 atau lebih]). Jika hasil skrining awal negatif, skrining harus diulang pada usia kehamilan 24 hingga 28 minggu. (3)

TATALAKSANA DIABETES PADA KEHAMILAN

Semua ibu hamil dengan diabetes pada kehamilan disarankan untuk memeriksakan diri langsung ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan tatalaksana dan pengawasan komprehensif sebelum persalinan. (4)

MUNGKINKAH IBU HAMIL DENGAN DIABETES MELAKUKAN PERSALINAN NORMAL?

Tentu saja bisa. Jika kadar gula darah normal dan tidak ada komplikasi yang terjadi, baik pada ibu maupun janin, persalinan normal dapat dilakukan dengan pengawasan dokter. Pemeriksaan gula darah ibu harus dilakukan lebih sering saat mendekati persalinan dan selama proses persalinan karena dikhawatirkan gula darah belum stabil. Bila terjadi komplikasi saat persalinan, maka dokter akan menyarankan untuk dilakukan operasi Sectio Caesaria. (4)

Diebetes yang terjadi pada kehamilan memiliki efek yang buruk baik pada ibu maupun bayi yang dikandungnya. Skrining diabetes saat kehamilan disarankan pada usia kehamilan 24 – 28 minggu, dan skrining lebih awal disarankan bagi ibu hamil yang memiliki faktor risiko diabetes dalam kehamilan. Sangat disarankan untuk segera berobat ke dokter spesialis penyakit dalam untuk dilakukan tatalaksana dan pengawasan komprehensif jika terbukti mengalami diabetes. Ibu hamil dengan diabetes masih mungkin untuk melahirkan normal jika gula darah terkontrol dan tidak ada komplikasi yang terjadi pada ibu dan janin.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Seshiah Veeraswamy, Balaji Vijayam, Vitull K. Gupta, Anil Kapur: Gestational diabetes: The public health relevance and approach. Diabetes Research and Clinical Practice. 2016; 97(3): 350-358.

Lende M, Rijhsinghani A. Gestational Diabetes: Overview with Emphasis on Medical Management. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2020;17(24):9573.

Committee on Practice Bulletins--Obstetrics. Practice Bulletin No. 137: Gestational diabetes mellitus. Obstet Gynecol. 2013;122(2 Pt 1):406–16.

Ningsih SR, Subarto CB, Fajarini N. Mengenal dan Upaya Mengatasi Diabetes Melitus dalam Kehamilan. 2019. 1–40 p.