Jerawat dapat timbul kapan saja pada semua rentang usia, tetapi jerawat yang terjadi di usia remaja memerlukan perhatian yang lebih khusus. Mengapa? Karena jerawat tersebut timbul di masa seseorang sedang mulai memerhatikan penampilan dan membutuhkan rasa percaya diri dalam pergaulannya. Informasi mengenai jerawat, seringkali berupa “mitos” yang beredar di masyarakat, iklan produk yang beredar, mengikuti saran teman, majalah atau media sosial awam popular. Seringnya beberapa informasi tidak tepat dan tidak dipahami bahwa jerawat merupakan kondisi yang dapat berlangsung jangka panjang, begitu pula untuk pengobatannya membutuhkan analisis bahkan terapi secara khusus.
Dalam usia remaja ini dikenal istilah “puber” yang berarti mulai terdapat berbagai perubahan fisik maupun psikis terkait hormon dalam proses pematangan organ reproduksi, termasuk kelenjar yang berhubungan dengan mekanisme terbentuknya jerawat.
Jerawat dapat timbul di wajah, dada dan punggung sesuai dengan area sebaran kelenjar sebasea (minyak) penghasil sebum. Secara teori awal mula jerawat adalah akibat peningkatan produksi sebum dan tersumbat pada pori rambut menyebabkan timbulnya komedo terbuka (white heads).
Selanjutnya bila tercampur dengan oksigen lingkungan komedo dapat menjadi berwarna hitam disebut komedo tertutup (black heads). Sumbatan yang berlanjut dapat meradang dan kadang-kadang diperberat oleh infeksi bakteri sehingga timbul beruntus berisi nanah bahkan dapat terbentuk kista yang terasa nyeri.
Apa saja yang dapat mencetuskan jerawat?
Selain karena masa pubertas terkait hormon dan peningkatan fungsi kelenjar, beberapa faktor lain yang diduga berhubungan dengan timbulnya jerawat antara lain adalah genetik, stres emosional, faktor lingkungan seperti iklim, pajanan sinar matahari, gaya hidup terkait konsumsi makanan dan minuman, obat atau vitamin tertentu, penggunaan produk kosmetik tertentu, serta kebiasaan merokok. Selain itu kebiasaan memencet, menusuk atau “mengeluarkan” isi jerawat sendiri dapat memperparah hingga membentuk parut atau bopeng.
Apakah jerawat pada remaja dapat dicegah?
Timbulnya jerawat tidak dapat dicegah sepenuhnya, terutama pengaruh genetik yang tidak dapat dikendalikan. Pada penanganan jerawat diupayakan mengurangi gejala yang ada, ‘membersihkan’ kelainan kulit, dan mengatasi aktivitas penyakit sehingga mencegah timbulnya jerawat baru, maupun jaringan parut. Sedapat mungkin dapat diatasi dampak psikis jerawat terhadap kualitas hidup pada remaja. Keberhasilan pengobatan membutuhkan kerja sama yang baik antara dokter, orang tua dan pasien, karena pengobatan dapat berlangsung lama. Selain itu perlu diingat bahwa pengobatan bersifat individual bagi tiap pasien.
Bagaimana upaya mengatasi jerawat pada remaja?
Berikut ini adalah anjuran umum dalam mengatasi jerawat:
Penutup
Jerawat pada remaja merupakan kasus kulit yang sering ditemukan. Pada penanganannya diperlukan wawancara serta pemeriksaan fisik yang teliti dan pada beberapa kondisi mungkin dokter akan memberikan pengobatan dan tindakan khusus. Selain itu baik pasien maupun orang tua pasien sebaiknya turut memahami perjalanan jerawat dapat berlangsung jangka panjang dan berbagai penyebabnya, karena mungkin dapat berkaitan dengan gaya hidup yang memerlukan modifikasi. Dalam menghadapi seorang remaja dengan jerawat, diperlukan pendekatan secara emosional dan dorongan yang positif agar tetap dapat percaya diri dan berprestasi.