Padang (30/12) - RSUP Dr. M. Djamil terus menunjukkan komitmennya sebagai rumah sakit pendidikan utama di wilayah Sumatera Bagian Tengah. Teranyar, rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI ini melepas seorang peserta fellowship neonatalogi, dr. Evi Silviana Sp.A. Pelepasan dilakukan oleh Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua di Ruang Kerja Direktur Utama. Turut mendampingi Plt Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian dr Kino, Sp.JP (K), Ketua KSM Ilmu Kesehatan Anak Dr. dr. Finny Fitry Yani Sp.A (K), DPJP Neonatal dr. Eny Yantri, Sp.A (K) dan Manajer Diklat Ns. Venny Dwita Zola Anwar, S.Kep.
"Atas nama manajemen RSUP Dr. M. Djamil mengucapkan selamat kepada dr. Evi Silviana Sp.A atas telah selesainya mengikuti program pelatihan fellowship neonatalogi," kata Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua.
Ia berharap melalui program pelatihan fellowship ini ke depannya dapat lebih meningkatkan kemampuan profesional dokter spesialis dan meningkatkan efisiensi pelayanan neonatalogi. "Pada akhirnya memberikan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakat," harap Dovy.
Sementara itu, peserta fellowship dr. Evi Silviana Sp.A mengatakan saat ini ia mengikuti fellowship di RSUP Dr. M. Djamil bagian neonatologi sejak 1 Juli hingga 31 Desember 2024.
"Pengalaman selama fellowship di RSUP Dr. M. Djamil banyak sekali pengatahuan dan keterampilan yang saya dapat sebelumnya yang tidak saya dapat dari workshop dan pelatihan yang pernah diikuti sebelumnya," kata dr. Evi yang bertugas di RSUD dr. Sobirin Musiwaras Sumatera Selatan ini.
Ia mengatakan selama fellowship, ia juga mendapatkan pengetahuan dan ilmu-ilmu baru yang belum saya dapat sebelumnya. "Sehingga ilmu yang diperoleh selama fellowship dapat menunjang tugas saya nantinya. Hal ini akan berdampak pada peningkatan layanan rumah sakit," tuturnya.
Ia berharap ke depannya RSUP Dr. M. Djamil dapat membuka fellowship lebih dari satu orang untuk satu periodenya. "Di samping itu, berharap adanya perpustakaan pada bagian neonatologi. Sehingga kita bisa mendapatkan ilmu dari buku-buku atau jurnal baru yang ada di perpustakaan tersebut," tukasnya.(*)