Senin, 01 Agustus 2022 10:57 WIB

Penyebab Abrasi Kornea dan Cara Mengatasinya

Responsive image
18886
drg. Emmy Hastuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Goresan kecil pada lapisan bening mata yang menutupi iris dan pupil  adalah Abrasi Kornea  Ditandai dengan rasa mengganjal pada mata, mata berair dan kemerahan, serta nyeri berlebihan ketika melihat cahaya. Penanganan pun perlu segera dilakukan guna mencegah kerusakan mata lebih jauh.

Kornea adalah bagian mata terluar yang berfungsi sebagai lapisan pelindung dan mengandung banyak sel saraf. Adanya  goresan kecil pada bagian ini menimbulkan rasa tidak nyaman terasa mengganjal dan tidak membaik walau sudah menutup mata.

 

Penyebab Abrasi Kornea

Kornea tergores bisa terjadi karena berbagai hal, seperti:

Kornea terpapar debu, kotoran, pasir, abu, serutan kayu, partikel logam, atau bahkan tepi selembar kertas.

Mata tertusuk secara tidak sengaja dengan kuku, pena, atau alat make-up

Cedera mata akibat bahan kimia yang masuk ke mata

Mata digosok terlalu kencang

Penggunaan lensa kontak secara berlebihan atau lensa kontak yang kotor dan tidak pas

Komplikasi dari infeksi pada mata

Olahraga atau aktivitas yang berisiko tinggi tanpa kacamata pelindung, misalnya berenang, mengelas, atau memotong besi

Selain beragam penyebab di atas, ada juga beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang  mengalami abrasi kornea, yaitu:

 

Mata kering

Kelopak mata tidak bisa menutup atau sulit menutup saat tidur

Riwayat abrasi kornea atau cedera mata

Kelainan genetik pada kornea, misalnya distrofi kornea

 

Cara Mengatasi Abrasi Kornea

Jika seseorang  merasa ada sesuatu di mata seseorang, jangan l  menggosoknya karena tindakan tersebut justru membuat goresan kornea semakin parah. Seharusnya menggosok mata, lakukanlah beberapa cara berikut ini untuk mengatasi abrasi kornea:

  • Bilas mata dengan air bersih mengalir, terutama jika terkena bahan atau cairan kimia.
  • Cobalah untuk berkedip beberapa kali untuk menghilangkan partikel kecil di mata, misalnya debu atau pasir.
  • Hindari meneteskan cairan atau zat apa pun ke mata.
  • Hindari memakai lensa kontak saat seseorang    dalam masa penyembuhan.
  • Hindari penggunaan make-up di area mata, seperti maskara dan eye shadow.
  • Jangan mengeluarkan atau menghilangkan benda apa pun yang menempel pada kornea mata.
  • Jangan menyentuh bola mata dengan kapas, pinset, atau alat apa pun.
  • Kenakan kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan agar mata terlindungi dari sinar matahari
  • Kenakan kacamata pelindung ketika bekerja, misalnya saat mengelas atau memotong besi.

 

Abrasi kornea dapat sembuh dengan sendirinya setelah 1–2 hari bila ditangani dengan tepat. Jika tidak, abrasi kornea bisa memicu infeksi atau menyebabkan ulkus kornea. Kondisi ini pun dapat berakhir pada penurunan kualitas penglihatan atau bahkan kebutaan.

Bila berbagai cara di atas tidak  berhasil mengatasi abrasi kornea yang seseorang    alami, penanganan langsung oleh dokter diperlukan.

Dokter akan menilai apakah ada benda kecil kasat mata yang masih tersangkut di kornea, mengambil benda kecil tersebut dengan cara khusus, serta memberikan obat tetes mata atau salep antibiotik untuk mencegah infeksi serta mengurangi rasa sakit dan kemerahan.

Meski tampak ringan, abrasi kornea tidak dapat disepelekan. Jika seseorang    mengalami sakit mata mendadak disertai mata merah, berair, nyeri ketika melihat cahaya, kemampuan penglihatan menurun, dan rasa mengganjal meski tidak tampak benda tersangkut dalam mata, segeralah periksakan diri ke dokter.

 

 

Sumber :

Airindya Bella. 2022. Penyebab Abrasi Kornea dan Cara Mengatasinya. Dapat diakses melalui www.alodokter.com/yuk-jaga-kesehatan-jaringan-epitel-mata-untuk-mencegah-abrasi-kornea

 

 

 

 

Laporan : Promosi Kesehatan - RSUP Fatmawati