Senin, 01 Agustus 2022 10:23 WIB

Kenali Jenis Kerusakan Gigi

Responsive image
5429
drg. Emmy Hastuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Mungkin kita pernah merasakan ngilu pada gigi saat makan dan minum yang terlalu panas atau dingin? Meskipun  sering diartikan sebagai gigi sensitif, kondisi tersebut bisa jadi adalah abrasi gigi. Abrasi gigi adalah terkikisnya gigi  secara mekanis akibat interaksi dengan instrumen yang digunakan.

Penggunaan sikat gigi secara horizontal yang signifikan juga membuat terkikisnya email gigi. Alhasil, lapisan gigi email, dentin atau sementum rusak dan hilang. Hal ini paling sering memengaruhi gigi premolar dan gigi taring. Selain membuat tampilan gigi menjadi kurang baik gigi juga dapat menjadi lebih sensitif terhadap panas dan dingin. Lantas, bagaimana cara penanganan abrasi gigi? Berikut ini informasi lengkapnya.

 

Sepatutnya Kenali Jenis Kerusakan Gigi :

 

1. Erosi Gigi

Ketika asam dari saluran pencernaan atau makanan menggerogoti email atau dentin gigi, itu disebut erosi gigi. Ini juga bisa disebabkan oleh pilihan diet seperti mengonsumsi makanan asam, regurgitasi karena kondisi seperti penyakit refluks asam atau gangguan makan, dan faktor lingkunganMisalnya saja, paparan asap asam, erosi gigi melemahkan lapisan pelindung luar gigi. Kondisi tersebut membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan gigi dan lainnya. Erosi gigi paling sering ditemukan di bagian belakang gigi atas, karena di sinilah lidah bersentuhan dengan gigi.

 

2. Atrisi Gigi

Atrisi gigi mengacu pada kerusakan yang disebabkan oleh mekanisme dasar kontak gigi ke gigi.Tekanan dan gesekan dari pengunyahan rutin, gigitan yang tidak sejajar, atau jenis penggilingan gigi yang terus-menerus (bruxism) semuanya menyebabkan permukaan gigi aus.

 

3. Abrasi Gigi

Abrasi gigi adalah jenis kerusakan yang mungkin bisa ditemui. Di kondisi ini, gesekan dari benda asing merusak email gigi. Penyebab abrasi bisa termasuk menyikat gigi terlalu kuat, menggunakan sikat dengan bulu keras, menggigit kuku, dan merokok.

 

Penyebab Abrasi Gigi

Selain akibat dari cara menggosok gigi yang salah, penyebab abrasi gigi dapat timbul dari kebiasaan tusuk gigi.Selain menyebabkan abrasi pada bagian email gigi, tusuk gigi juga meningkatkan risiko masalah pada gusi. Tidak hanya akan memberikan efek penampilan yang kurang baik,  abrasi gigi dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas gigi ke panas dan dingin. Penggunaan pasta gigi sensitif bukanlah menjadi jawaban pada masalah ini.

Biasanya gigi abrasi akan membentuk potongan yang tajam pada bagian leher gigi, seperti siku dan berwarna lebih kuning mengkilat dari gigi aslinya. Hal ini juga menyebabkan plak lebih mudah terjebak dan menjadi retensi makanan sehingga akan mengakibatkan karies dan penyakit periodontal apabila tidak ditangani.

Berikut adalah penyebab masalah abrasi gigi:

1.      Sikat gigi menyamping dan terlalu keras

2.      Retainer gigi yang tidak sesuai bentuk rahang

3.      Gigi palsu yang tidak pas

4.      Kebiasaan menggigit kuku

5.      Mengunyah tembakau atau memainkan tusuk gigi dalam mulut

6.      Tindik pada area mulut bibir atau lidah

7.      Menggunakan pasta gigi bahan abrasif kasar seperti emery dan corundum

8.      Kebiasaan buruk seperti menggigit pensil, membuka tutup botol dengan gigi, atau mengunyah daun sirih

9.      Kontak berulang dari benda asing atau zat asing dengan permukaan gigi.

10.    Penyakit bruxism atau menggemeretakkan gigi

11.    Penyebab abrasi gigi yang paling umum adalah kombinasi dari tindakan mekanis dan kimia.

Proses abrasi gigi ini dapat lebih cepat dengan adanya efek erosi, karena pH yang asam pada mulut.

 

Penanganan Abrasi Gigi

Penanganan abrasi dilakukan dengan memperbaiki permukaan gigi yang rusak.

Dua cara yang dilakukan adalah pembuatan mahkota gigi atau penambalan. Hal ini disesuaikan dengan bagian permukaan gigi yang mengalami abrasi.

 

1. Pembuatan Mahkota Gigi (Crown)

Pembuatan mahkota gigi atau crown gigi memerlukan dua tahapan.

Pada tahap pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk memeriksa kondisi akar gigi dan tulang sekitar gigi yang akan diberikan mahkota.

Dokter akan memberikan obat anestesi, membuat kerangka gigi, kemudian memasang mahkota gigi.

Mahkota gigi sementara ini bertujuan melindungi gigi selama proses pembuatan mahkota gigi permanen.

Tahapan kedua dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Dokter akan mengganti mahkota gigi sementara dengan mahkota gigi permanen.

 

2. Penambalan Gigi

Penambalan gigi dilakukan pada abrasi gigi yang terletak di leher gigi. Proses penambalan ini umumnya dilakukan dengan materi resin, yaitu materi penambal gigi yang memiliki warna serupa dengan warna gigi.

Pencegahan Abrasi Gigi

Abrasi gigi dapat dicegah dengan mengidentifikasi kebiasaan buruk yang menyebabkan kondisi ini Selain itu, menjaga kebersihan mulut juga berperan penting untuk menghindari abrasi gigi.

 

1. Menghilangkan Kebiasaan Buruk

Coba ingat kebiasaan buruk yang sering dilakukan yang dapat menyebabkan abrasi gigi.

Dengan menghentikan kebiasaan tersebut, perburukan abrasidapat dicegah.

Contohnya, menghilangkan kebiasaan menggigit benda asing atau mengunyah daun sirih.

Jika kebiasaan buruk yang dilakukan berkaitan dengan posisi stres atau cemas, cobalah untuk melakukan terapi relaksasi atau cognitive behavioural therapy (CBT).

 

2. Menjaga Kebersihan Mulut

Sikat gigi dengan cara yang tepat termasuk salah satu cara mencegah abrasi gigi. Sikatlah gigi sebanyak dua kali dalam sehari, sebaiknya setelah makan dan sebelum tidur. Sesuaikan sikat gigi   i yang digunakan dengan kondisi gigi. Pilih sikat gigi berbulu halus dan rutin untuk mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan. Sikat gigi yang sudah rusak tidak akan efektif dalam membersihkan gigi.

Perhatikan pasta gigi yang digunakan. Carilah pasta gigi yang aman. Jika Moms memiliki gigi sensitif, gunakanlah pasta gigi khusus bagi gigi sensitif.

Teknik menyikat gigi yang baik dan benar memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya abrasi gigi. Teknik menyikat gigi yang benar meliputi:

1.   Posisikan sikat gigi dalam sudut 45 derajat terhadap gusi

2.   Secara perlahan, gerakkan sikat gigi ke depan dan belakang

3.   Pastikan seluruh permukaan gigi telah tersikat, mulai dari permukaan luar, dalam, dan permukaan yang digunakan untuk mengunyah.

4.   Jangan lupa untuk menyikat lidah Moms

5.   Pada sela gigi yang sulit dibersihkan, Moms dapat menggunakan sikat khusus untuk sela gigi atau dental floss.

 

3. Memerhatikan Jenis Makanan yang Dikonsumsi

Memperhatikan gaya hidup, mengubah pola makan, serta pengobatan restoratif jika diperlukan, penting untuk menghentikan perkembangan abrasi gigi.

Melansir American Dental Association, susu dan produk yoghurt (tanpa pemanis) mungkin memiliki efek perlindungan terhadap abrasi gigi karena kandungan kalsium dan fosfatnya.

 

 

Sumber :

https://www.orami.co.id/magazine/abrasi-gigi/#kenali-jenis-kerusakan-gigi

 

 

 

Laporan : Promosi Kesehatan - RSUP Fatmawati