Minggu, 31 Juli 2022 22:19 WIB

Perencanaan Pulang Perawatan Kulit Peristoma Anak di Rumah

Responsive image
1359
Nyimas Sri Wahyuni, S.Kep, Ners, M.Kep, Sp.Kep.An - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Fokus keperawatan anak kepada rasa nyaman dan keamanan anak selama perawatan menjadi poin penting. Rasa kenyamanan anak dengan mengoptimalkan faktor fisik, sosial dan lingkungan sehingga dapat mengoptimalkan kesehatan anak (Kolcaba and DiMarco, 2005). Salah satu intervensi kenyamanan adalah mengoptimalkan faktor fisik anak, yakni dengan perawatan kulit peristoma dan
stoma yang baik. 

Salah satu tujuan dari perawatan stoma adalah mempertahankan kulit peristoma sehat. Kulit sekitar stoma seharusnya bersih, kering, dan utuh. Perawat perlu memberikan edukasi tentang stoma, masalah kulit peristoma dan follow up managemen perawatan stoma di rumah sehingga tidak menimbulkan komplikasi stoma. Orang tua juga sangat membutuhkan informasi tentang masalah kulit
stoma dan cara perawatannya sehingga kulit peristoma tidak menimbulkan kerusakan kulit peristoma dan stoma normal. Stoma yang normal akan terlihat merah atau pink terang, lembap, tidak mengerut dan tampak seperti membran mukosa oral (Borwell, 2011). Stoma normal akan memiliki produksi feses, tidak ada sumbatan serta tidak ada nyeri. Oleh karena itu, pentingnya penilaian awal
dan perawatan masalah kulit peristoma.

Masalah kulit persistoma yaitu dermatitis kontak iritan, folliculitis, jamur, dermatitis alergi, lesi psudoveruccus, maserasiperistoma, perdarahan dari medusa caput, dan nyeri dari pyoderma ganggrenosum. Stelton, Zulkowski, and  Ayello (2015) menyatakan bahwa penilaian awal dan perawatan masalah pada kulit peristoma antara lain:
a. Dermatitis kontak iritan

Dermatitis kontak iritan berupa kulit tampak kemerahan atau meradang. Perawatanyan yaitu kantong stoma harus tepat dan pas menempel pada kulit lubang stoma dan memberikan powder pectin pada kulit eritematosa.

b. Trauma mekanik
Kulit rusak ketika bagian perekat kulit kantong stoma terangkat sehingga merusak bagian epidermis atau ketika perekat ditarik dari kulit, memisahkan epidermis dari dermis menyebbakan kulit terbuka. Perawatanyan yaitu gunakan perekat yang lembut untuk kulit atau semperotan untuk melindungi kulit
persitoma dan tidak menggunakan tambahan perekat yang sangat lengket pada kulit karena dapat menyebabkan kulit trauma. kulit trauma dapat diobati dengan bubuk pelindung ostomy setiap pergantian kantong stoma.

c. Foliculitis
Folikulitis adalah kondisi peristomal yang melibatkan peradangan folikel rambut. Ini muncul sebagai pustule kecil yang terletak disekitar rambut folicel. Perawatannya yaitu membersihkan rambut peristoma yang tepat seperti mengunting atau mencabut dan pemeliharaan kantong, tidak menggunakan alat perekat, pertimbangkan membersihkan peristoma dengan sabun ringan atau antibakteri sampai sembuh, serta pertimbangkan menggunakan iodine providone atau gentian violet. 

d. Jamur
Stoma memiliki resiko terkena infeksi Candida albicans yang biasa dikenal sebagai infeksi ragi atau jamur. Ruam jamur berupa papula atau pustule atau area kulit merah mengkilap. Selain itu kulit peristoma memilki karakteristik hangat, lembab dan tertutp oleh kantong kolostomi dima lingkungan ini kondusif terhadap pertumbuhan jamur. Kulit yang terinfeksi jamur menjadi kemerahan dan terasa gatal. Perawatannya yaitu medikasi topical antifungal dapat dioleskan pada area yang terkena infeksi.

e. Dermatitis alergi
Dermatitis alergi adalah reaksi alergi kulit terhadap bahan kantong stoma. Dermatitis alergi berupa kulit yang eritematosa, edema, melepuh, berisi cairan serosa atau perdarahan. Bahan pada kantong kolostomi yang menempel pada permukaan kulit sudah didesain agar tidak menyebabkan iritasi pada kulit. 

Individu yang memiliki stoma dengan kulit yang sensitif mungkin membutuhkan tes skin patch jika mengeluhkan adanya beberapa reaksi terhadap penempelan beberapa kantong kolostomi. Rasa gatal, panas dan seperti terbakar pada area penempelan kantong kolostomi mengindikasikan adanya lecet, ruam ataupun infeksi pada kulit. Hal terpenting dalam pencegahan infeksi pada kulit adalah dengan melakukan perawatan kulit peristomal dengan baik. Pemasangan kantong kolostomi yang sesuai dengan stoma merupakan pencegahan utama terjadinya iritasi dan infeksi pada kulit. Skin barrier (dalam bentuk salep ataupun bedak) dapat diberikan pada area peristomal 30 detik sebelum kantong kolostomi ditempelkan pada kulit (Smeltzer and Bare, 2002).

 

Referensi :
Borwell, B. (2011). Stoma management and palliative care. Journal of Community Nursing: 25(4), 4-10. http://search.proquest.com/docview/873626096? accountid=25704

Stelton, S., Zulkowski, K., & Ayello, E. A. (2015). Assessment and care from the 2014 World Council of enterostomal therapists international ostomy guideline. Advances in Skin and; Wound Care, 28: 6. http://www.woundcarejournal.com

Smeltzer & Bare. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah. (Penerjemah: Waluyo, A.). Jakarta: EGC

( DOC, PROMKES, RSMH)