Minggu, 31 Juli 2022 16:05 WIB

Jantung Berdebar, Perlukah Kita Waspada?

Responsive image
44208
dr. Ramadhina Anggita - RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

Jantung merupakan organ yang bertugas memompa darah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Organ ini bekerja tanpa Anda sadari dan tidak berada dalam kontrol sadar manusia. Umumnya, detak jantung terasa dengan cara meletakkan satu tangan di dada, namun dalam beberapa kondisi, detak jantung dapat sangat Anda rasakan dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Kondisi ini dalam bahasa medis disebut palpitasi atau jantung berdebar. Dapat juga disertai rasa berdebar-debar di dada atau leher dan dapat disertai peningkatan detak jantung secara tiba-tiba.

Jantung berdebar-debar merupakan hal yang biasa dialami dan umumnya tidak berbahaya. Hal ini dapat disebabkan berbagai faktor seperti makanan atau minuman hingga suplemen yang dikonsumsi. Akan tetapi, jantung berdebar juga dapat menjadi indikator kondisi lain yang memperlukan penatalaksanaan lanjut. Artikel ini secara singkat merangkum berbagai penyebab dan bagaimana cara mengatasinya. 

Apa itu Jantung Berdebar?
Jantung berdebar atau  palpitasi adalah kondisi dimana Anda merasakan detak jantung yang lebih kuat atau lebih cepat dari biasanya. Beberapa orang menggambarkan kondisi ini sebagai ketukan keras yang terasa di dada. Setiap orang mungkin memiliki pengalaman yang berbeda selain dari yang disebutkan di atas, akan tetapi menimbulkan kondisi tidak nyaman. Gejala jantung berdebar ini dapat terjadi saat sedang beristirahat ataupun beraktivitas, dalam waktu yang sebentar ataupun menetap cukup lama. Meskipun merupakan hal yang umum terjadi, bukan berarti dapat diabaikan. Hal yang perlu Anda perhatikan apabila mengalami kondisi jantung berdebar adalah:
1. Debaran jantung terjadi secara terus menerus, bahkan memburuk
2. Disertai rasa tidak nyaman atau nyeri dada
3. Muncul rasa sakit kepala, pusing berputar bahkan hilang kesadaran (pingsan)
4. Sesak napas baik ringan hingga berat
Siapapun yang mengalami salah satu saja dari kondisi di atas, bergegaslah mencari pertolongan medis karena dapat berakibat pada memburuknya kondisi kesehatan.
 

Apa saja yang dapat menyebabkan jantung berdebar (palpitasi)?
Meskipun jantung berdebar ini muncul dan terasa di jantung, akan tetapi banyak faktor lain yang dapat memicu timbulnya hal ini. Berikut ini adalah penyebabnya:
1. Kecemasan (ansietas)
Perasaan cemas atau dalam bahasa medis disebut ansietas pada dasarnya merupakan respon dasar tubuh saat menerima ancaman. Ancaman yang terjadi bisa merupakan hal yang nyata terlihat dan membahayakan seperti bencana alam, atau sesuatu yang mengganggu pikiran kita seperti saat menghadapi ujian sekolah. Dampak dari perasaan cemas ini tidak hanya terisolasi pada pikiran. Rasa cemas akan mengaktifkan system saraf otonom yang membuat kita lebih waspada. Sistem saraf ini akan meningkatkan kerja berbagai organ lain seperti jantung, paru dan sistem pencernaan, sehingga gejala yang dialami tidak hanya perasaan berdebar tetapi juga nafas yang tersengal-sengal hingga rasa mulas di perut.

2. Gangguan pada jantung
Jantung berdebar pada sebagian orang menandakan adanya gangguan pada kerja jantung, yang paling sering terjadi yaitu gangguan irama jantung (aritmia). Pada kondisi aritmia, kelistrikan jantung yang awalnya normal sebanyak 60-100 kali per menit, mengalami gangguan. Jantung bisa berdetak lebih cepat (takikardia), lebih lambat (bradikardia), atau mengalami kekacauan dengan tidak serasinya kerja serambi dan bilik jantung. Pada penderita aritmia biasanya disertai rasa tidak nyaman bahkan muncul nyeri dada, apabila Anda mengalami hal tersebut, sebaiknya bergegas mencari pertolongan medis.

3. Konsumsi Makanan atau Obat-obatan
Perhatikan makanan atau obat yang sedang Anda konsumsi, karena bisa jadi memiliki kandungan yang dapat memicu jantung berdebar. Diantara makanan atau obat-obatan yang dimaksud antara lain: 

  • Kafein: terkandung dalam kopi, the, minuman berenergi dan beberapa soda.
  • Alkohol: baik makanan atau minuman yang mengandung alkohol dapat meningkatkan kerja jantung. Kondisi jantung berdebar disaat seseorang mengonsumsi alkohol berlebihan disebut “holiday heart”
  • Obat-obatan: berbagai kandungan dalam obat dapat memicu jantung berdebar baik secara langsung maupun tidak langsung. Jenis obat yang sering dikonsumsi yang dapat memicu palpitasi adalah inhaler asma, penurun tekanan darah, obat antialergi, obat antidepresan dan beberapa antibiotik (golongan makrolid).

4. Kondisi Tubuh Tertentu
Beberapa kondisi tubuh yang Anda alami dapat menjadi penyebab timbulnya jantung berdebar. Kondisi tersebut yaitu:
- Gangguan hormon tiroid: kelenjar tiroid merupakan penghasil hormone yang memelihara metabolisme, apabila diproduksi secara berlebihan akan meningkatkan kerja jantung dan menimbulkan perasaan berdebar.
- Gula darah rendah: kondisi gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) dapat mengganggu kerja
saraf otonom sehingga jantung menjadi berdebar.
- Perubahan hormonal: kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang mengalami perubahan siklus
hormonal melalui menstruasi, kehamilan atau menopause.

Bagaimana cara mengatasi jantung berdebar (palpitasi)?
Pada umumnya kondisi jantung berdebar merupakan hal yang tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Anda dapat mengambil langkah penanganan dengan menghindari pemicu yang menyebabkan jantung berdebar. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mengatasi jantung berdebar:
1. Mengurangi stress: Anda dapat melakukan relaksasi di rumah dengan meditasi, yoga atau latihan pernapasan.

2. Menghindari stimulan: mencegah konsumsi zat-zat stimulant seperti kafein, alkohol dan obat-obat yang dapat memicu palpitasi.

3. Menghindari konsumsi obat yang memiliki efek samping jantung berdebar seperti amfetamin. Jika setelah langkah di atas tidak mampu mengatasi kondisi jantung berdebar Anda, maka disarankan untuk mencari pertolongan medis sesuai dengan kondisi yang mendasarinya, seperti:

  • Bila palpitasi yang Anda rasakan disebabkan oleh kondisi jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia), maka penanganan akan terfokus pada perbaikan kondisi tersebut. Dokter akan memberikan obat anti aritmia hingga prosedur medis sesuai dengan indikasi.
  • Bila disebabkan oleh gangguan hormonal, maka akan diberikan terapi untuk menyeimbangkan hormone tersebut. Terapi dapat berupa obat-obatan hingga tindakan operatif seperti tiroidektomi pada gangguan tiroid.
  • Bila disebabkan oleh rasa cemas yang berlebih atau masalah mental lainnya, maka disarankan menemui dokter untuk konseling hingga terapi kejiwaan.

 

Sumber:
https://www.healthline.com/health/anxiety/can-anxiety-cause-heart-palpitations#takeaway
https://www.healthline.com/health/heart-disease/heart-palpitations-after-eating#coping
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-palpitations/diagnosis-treatment/drc-20373201