Minggu, 31 Juli 2022 15:49 WIB

Aktinomykosis

Responsive image
1114
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Aktinomykosis adalah infeksi  bakteri  langka yang dapat membahayakan tulang atau otak jika tidak ditangani dengan baik. Bakteri ini biasanya mengolonisasi area mulut, saluran pencernaan, juga saluran kemih dan reproduksi manusia. Semua ras, jenis kelamin dan kelompok umur bisa terserang penyakit ini, tersering menyerang kelompok umur 15 hingga 35 tahun, rasio laki-laki dan perempuan kira kira 2 : 1. Aktinomykosis cukup jarang terjadi pada manusia dan infeksinya bersifat lokal pada satu tempat di bagian tubuh. 

Gejala-gejala aktinomykosis pun cukup bervariasi tergantung jenis infeksi yang terjadi. Aktinomykosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Actinomyces. Aktinomykosis biasanya ditandai
dengan munculnya borok atau abses di bagian tubuh yang terinfeksi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyebaran infeksi dari bagian tubuh lain. Aktinomykosis tidak menular dan sering ditemui di negara tropis. Penyakit ini jarang terjadi, namun bisa membahayakan penderitanya. 

Penyebab Aktinomykosis
Penyebab aktinomykosis adalah bakteri Actinomyces israelii dan Actinomyces gerencseriae yang normal hidup di rongga mulut, saluran pencernaan, dan saluran kencing. Aktinomykosis terjadi bila bakteri ini masuk ke bagian tubuh lain saat terjadi kerusakan jaringan. Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami aktinomykosis, antara lain :
? Memiliki sistem imun yang lemah, misalnya akibat penggunaan obat-obatan tertentu atau suatu penyakit, seperti  HIV .
? Mengalami  malnutrisi
? Menderita  diabetes
? Sering  mengonsumsi alkohol  dalam jumlah yang berlebihan.
? Mengalami kerusakan jaringan akibat cedera, operasi, dan  radioterapi .
? Kebersihan dan kesehatan gigi yang tidak terjaga dengan baik.
? Penggunaan IUD ( KB spiral ) melebihi waktu yang seharusnya.

Gejala Aktinomykosis

Secara umum, aktinomykosis ditandai dengan adanya abses atau borok di lokasi infeksi. Selain kemunculan abses, gejala lain yang dapat muncul adalah :
? Demam
? Bengkak di lokasi yang terinfeksi.
? Berat badan turun drastis.

Aktinomykosis dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Gejala lain yang muncul akan tergantung lokasi infeksinya. Jika aktinomykosis terjadi di daerah mulut (oral), gejala yang muncul berupa :
? Perubahan warna kulit di sekitar mulut menjadi kemerahan atau kebiruan.
? Pembengkakan di mulut.
? Pembengkakan kelenjar getah bening.
? Sulit menggerakkan rahang dan mulut secara normal.
Jika aktinomykosis terjadi di dada, dapat muncul gejala tambahan, seperti :
? Batuk  kering atau batuk berdahak, dan terkadang mengeluarkan
darah.
? Sesak napas dan nyeri dada.
? Terdapat cairan pada paru-paru yang terkadang diikuti dengan munculnya benjolan pada daerah paru-paru.
Jika aktinomykosis terjadi di perut, gejala tambahan yang dapat muncul adalah :
? Sakit perut
? Muncul benjolan atau pembengkakan di perut bagian bawah.
? Diare  atau  sembelit .
? Mual dan muntah.
Jika aktinomykosis terjadi di daerah panggul, gejala tambahan yang dapat muncul adalah :
? Sakit di perut bagian bawah.
? Kehilangan nafsu makan.
? Terjadi pendarahan pada vagina atau keluar keputihan dari vagina.
 

Pemeriksaan Aktinomykosis
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa :
1. Tes Laboratorium
Tes laboratorium yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis aktinomykosis adalah :
? Kultur jaringan, yaitu prosedur mengambil sampel jaringan, nanah, dan cairan dari dalam abses untuk diperiksa dengan metode kultur. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang ada di jaringan.
? Tes darah , yaitu prosedur mengambil sampel darah pasien. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi infeksi di dalam darah.

2. Pemindaian
Dokter juga dapat meminta pasien menjalani pemeriksaan pemindaian untuk memastikan adanya abses di organ dalam atau tidak. Metode yang dilakukan di antaranya :
? CT scan
? Rontgen
? MRI
 

Penanganan Aktinomykosis
Pengobatan aktinomykosis ditujukan untuk mengatasi infeksi, meredakan gejala,dan mencegah komplikasi. Beberapa penanganan yang akan dilakukan oleh dokter antara lain :
1. Pemberian Obat-obatan. Pengobatan utama aktinomykosis adalah dengan pemberian obat antibiotik.
2. Operasi. Penderita aktinomykosis akan menjalani tindakan pembedahan jika terdapat kondisi-kondisi di bawah ini :
? Terdapat kerusakan jaringan parah sehingga jaringan yang rusak perlu diangkat. Contohnya jika terjadi nekrosis dan fistula.
? Terdapat abses berukuran besar.
? Penderita tidak sembuh dengan pemberian antibiotik.

 

Referensi :
Hamidah. 2013. Isolasi dan Identifikasi Isolate Actinomicosis dari Rizosfer Padi sebagai Penghasil Anti Fungi. Jurnal Farmasi Indonesia Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kononen, E. Wade, W. 2015. Actinomyces and Related Organisms in Human Infections. Clin Microbiol Rev. 28(2), pp. 419-442. doi: 10.1128/CMR.00100-14.

Valour, et al. 2014. Actinomycosis : Etiology, Clinical Features, Diagnosis, Treatment, And Management. Infect Drug Resist. 7, pp. 183-197. 

Bush, L. Vazquez-Pertejo, M. MSD Manuals. 2019. Actinomycosis.

Okulicz, J. Medscape. 2018. Actinomycosis.

NHS Choices UK. 2017. Health A-Z. Actinomycosis.

Henderson, R. Patient. 2016. Actinomycosis.