Manifestasi Klinik Infeksi COVID-19 pada Ginjal

Penderita COVID-19 mempunyai gejala yang bervariasi, mulai dari tanpa gejala, gejala ringan sampai berat. Gejala klinis yang paling umum dikeluhkan adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Sebagian penderita COVID-19 yang memiliki komorbid atau faktor risiko dapat mengalami gejala serius seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) hingga gangguan organ lain misalnya, jantung, hati, saluran cerna, dan juga ginjal. Keterlibatan ginjal sering ditemukan pada pasien rawat inap yang terinfeksi COVID-19, sekitar 75% pasien mengalami proteinuria, hematuria dan gangguan ginjal akut/Acute Kidney Injury (AKI). Wang, Feilong dkk melaporkan bahwa pasien COVID-19 dengan gejala ARDS lebih rentan untuk mengalami AKI.¹ Zahid dkk melaporkan bahwa angka kejadian AKI pada pasien COVID-19 berkisar 27-45% kasus. Angka kejadian AKI meningkat pada pasien yang datang dengan kadar kreatinin yang sebelumnya sudah tinggi. Pada penderita COVID-19 yang dirawat di ICU angka kejadian AKI meningkat menjadi 61-67%, dan sekitar 14-55% dari pasien tersebut memerlukan terapi pengganti ginjal.

Bukti lain bahwa gangguan ginjal akut (AKI) dapat saja terjadi karena infeksi COVID-19 adalah berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi dengan ditemukannya gambaran cedera tubuler akut, agregasi eritrosit difus, obstruksi di peritubuler, dan lengkung kapiler glomerulus ginjal pasien serta ditemukan adanya reseptor ACE2 pada sel ginjal pasien COVID-19. 

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kejadian AKI pada pasien COVID-19 adalah: kelompok usia lanjut, ras kulit hitam, mempunyai penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung iskemik, penyakit gagal ginjal kronik, dan penggunaan obat obatan yang nefrotoksik.

Penanganan Gangguan Ginjal pada Pasien COVID-19
Penatalaksanaan AKI pada pasien COVID-19 berdasarkan pedoman dari Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) yaitu dengan menghindari obat obatan nefrotoksik, memonitor serum kreatinin dan jumlah urine secara berkala, pemantauan tanda vital dan hemodinamik pada pasien kritis yang mengalami gangguan ginjal, hingga terapi pengganti ginjal.

Pasien COVID-19 sering mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi/hipovolemia di masa awal penyakit atau masa perawatan akibat gejala demam yang dialami. Hipovolemia yang terjadi tetap harus dikoreksi untuk mencegah terjadinya AKI. Pengaturan keseimbangan cairan berdasarkan kepada respon cairan dan toleransi penilaian. Cara ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi kecukupan cairan (euvolemia), mencegah terjadinya penumpukan cairan (hipervolemia) dan menurunkan risiko terjadinya edema paru, beban ventrikel kanan yang meningkat, kongesti jantung hingga AKI.

Pemilihan cairan resusitasi yang dianjurkan pada kondisi ini ialah cairan kristaloid. Clinical-trial pmeberian cairan resusitasi pada pasien dengan AKI menunjukkan penurunan risiko gangguan ginjal dan kebutuhan terapi pengganti ginjal. Sementara itu SMART trial membandingkan penggunaan cairan kristaloid dengan normal saline pada 13.347 pasien didapatkan bahwa efek samping terhadap ginjal 4.7% versus 5.6%, hal ini menunjukkan bahwa cairan kristaloid memiliki efek samping yang lebih minimal dibandingkan cairan normal saline. Cairan normal saline dapat menyebabkan hyperchloremic asidosis dan mengganggu perfusi organ.  Gelombang COVID-19 mungkin sudah berlalu dan kini menyisakan riak riak kecil saja, namun jangan lengah dan tetap waspada kawan. Stay safe.

Referensi:
Feilong Wang, Linyu Ran, Chenchen Qian, Jing Hua, Zhibing Luo, Min Ding, Xin Zhang, Wei Guo, Shaoyong Gao, and Weibo Gao. Epidemiology and Outcomes of Acute Kidney Injury in COVID-19 Patients with Acute Respiratory Distress Syndrome: A Multicenter Retrospective Study. Blood Purification (2020) : DOI: 10.1159/000512371

Jia H. Ng, Vanesa Bijol, Matthew A. Sparks, Meghan E. Sise, Hassane Izzedine, dan Kenar D. Jhaveri. Pathophysiology and Pathology of Acute Kidney Injury in Patients With COVID-19 Adv Chronic Kidney Dis. 2020;27(5):365-376. https://doi.org/10.1053/j.ackd.2020.09.003

Ronco C, Thiago Reis, dan Faeq Husain-Syed. Management of acute kidney injury in patients with COVID-19. Lancet Respir Med 2020;8: 738–42 https://doi.org/10.1016/S2213-2600(20)30229-0

DOC, PROMKES, RSMH