Minggu, 31 Juli 2022 06:22 WIB

Kanker berulang (Recurrence) : Deteksi Dini dan Pencegahan

Responsive image
4621
Safitriana S.Kep., Ners - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Apa yang kita rasakan dan ketahui saat ditanya atau mendengar kata kanker?  Kata kanker, hampir selalu menjadi hal yang menakutkan bagi semua orang.  Hal ini dikarenakan penyakit kanker sangat erat di kaitkan dengan vonis kematian. Hampir sebagian orang yang menderita penyakit kanker memiliki prognosis dan survival rate yang buruk dan berakhir dengan kematian. Ini terjadi karena penyakit kanker tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya (idiopatik), sehingga baru terdeteksi dan dapat diobati saat telah mencapai stadium lanjut/akhir. Neoplasma dan tumor ganas adalah nama umum lainnya untuk kanker.

Menurut WHO kanker adalah sekelompok besar penyakit yang dapat dimulai di hampir semua organ atau jaringan tubuh ketika sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali, melampaui batas dan biasanya menyerang bagian tubuh yang berdekatan dan/atau menyebar ke organ lain. Proses terakhir disebut metastasis dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Kanker adalah penyebab utama kematian kedua di dunia. Pada tahun 2018 terhitung sekitar 9,6 juta kematian, atau satu dari enam kematian terjadi akibat penyakit kanker. Setiap tahunnya sekitar 300.000 kasus baru kanker terdiagnosa pada anak umur 0 sampai 19 tahun.

Sampai saat ini penyebab kanker belum diketahui secara pasti akan tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker, salah satunya adalah perubahan  atau mutasi genetik pada sel. Mutasi genetik akan membuat sel menjadi abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali. Sel yang tumbuh tidak terkendali inilah yang disebut dengan kanker.

Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Meskipun demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh 1 faktor. Segala hal yang menyebabkan sel di dalam tubuh berkembang secara tidak normal berpotensi menyebabkan kanker.  Tiap gen membawa “instruksi” yang mengatur fungsi sel di dalam tubuh. Kesalahan “instruksi” di dalam gen bisa menyebabkan fungsi sel tidak normal, sel tumbuh secara tidak terkontrol, dan akhirnya bersifat kanker.

Kanker yang telah dilakukan perawatan dan pengobatan dan dinyatakan sembuh/hilang, dapat kembali lagi. Jika kanker ditemukan setelah perawatan dalam jangka waktu yang lama ter deteksi, maka hal itu disebut kanker berulang (recurrence). Kanker yang berulang mungkin kembali di tempat yang sama saat pertama kali muncul atau mungkin muncul di tempat lain pada tubuh..

Kanker berulang dimulai dengan sel kanker yang tidak sepenuhnya hilang pada saat pengobatan. Ini tidak berarti bahwa perawatan yang diterima penderita kanker salah. Meskipun penderita kanker sudah makan dengan benar, berolahraga dan rutin menemui dokter untuk menjalani pengobatan kanker , kanker masih mungkin bisa kembali. Hal itu terjadi karena sejumlah kecil sel kanker bertahan dari pengobatan atau terlalu kecil untuk bias dideteksi pada saat pemeriksaan dilakukan. Seiring waktu, sel-sel ini tumbuh menjadi tumor atau kanker yang sekarang dapat dideteksi.

Terdapat beberapa jenis kekambuhan/berulang yang diketahi pada kanker yaitu: 1) Kekambuhan lokal berarti kanker berada di tempat yang sama dengan kanker asli atau sangat dekat dengannya, 2) Kekambuhan regional berarti tumor telah tumbuh menjadi kelenjar getah bening atau jaringan di dekat kanker asli, dan 3) Kekambuhan jauh berarti kanker telah menyebar ke organ atau jaringan yang jauh dari kanker aslinya.

Untuk mencegah terjadinya kanker berulang, perlu adanya tindakan pencegahan baik dari penyintas, keluarga, tenaga kesehatan serta kelompok grup lainnya yang terkait. Antara 30% dan 50% kematian akibat kanker dapat dicegah dengan memodifikasi atau menghindari faktor risiko utama dan menerapkan strategi pencegahan berbasis bukti yang ada. Biaya yang dihabiskan untuk pengobatan kanker juga dapat dikurangi melalui deteksi dini kanker dan pengelolaan pasien yang terkena kanker. Pencegahan juga menawarkan strategi jangka panjang yang paling hemat biaya untuk pengendalian kanker.

Adapun hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kekambuhan kanker adalah

1.      Diet

      American Cancer Society merekomendasikan agar penderita kanker yang sudah dinyatakan sembuh melakukan diet yang sama dengan diet pencegahan kanker. Diperkirakan bahwa faktor yang sama yang dapat meningkatkan risiko kanker mungkin juga mendorong kekambuhan kanker setelah perawatan. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa risiko kambuhnya kanker payudara mungkin lebih tinggi pada wanita yang mengalami obesitas dan tidak makan banyak buah dan sayuran. Risiko kambuhnya kanker prostat mungkin lebih tinggi pada pria yang makan banyak lemak jenuh.

Secara umum, orang dewasa harus : a) Memakan berbagai sayuran -hijau tua, merah dan oranye setiap hari, serta kacang-kacangan yang kaya serat (kacang dan kacang polong), dan lainnya, b) Makan makanan yang tinggi nutrisi dalam jumlah yang tepat sehingga dapat  membantu mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, c) Makan buah-buahan, dengan berbagai warna, d) Batasi atau hindari daging merah (sapi, babi, domba) dan daging olahan (makanan seperti hot dog, sosis, dan daging asap). e) Pilih makanan yang dibuat dengan biji-bijian utuh daripada biji-bijian olahan , f) Hindari minuman manis   dan gula  

2.      Minum vitamin dan suplemen yang berlebihan tidak disarankan

Terkadang orang berpikir mengonsumsi vitamin, herbal, atau suplemen makanan tertentu akan mencegah kekambuhan. Menurut penelitian yang dilakukan, hal ini tidaklah benar. Faktanya, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen yang mengandung dosis tingkat tinggi (lebih besar dari Asupan Referensi Diet) mungkin memiliki efek berbahaya yang tidak terduga pada penderita kanker

3.      Aktivitas fisik

Beberapa penelitian telah melihat efek aktivitas fisik pada kelangsungan hidup penderita kanker. Namun, penelitian belum menunjukkan apakah aktivitas fisik dapat membantu mencegah kambuhnya kanker atau memperlambat perkembangan penyakit. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi kecemasan dan depresi, memperbaiki suasana hati, meningkatkan harga diri, dan mengurangi gejala kelelahan, mual, nyeri, dan diare. Manfaat ini dapat diperoleh melalui aktivitas fisik sedang hingga berat.

4.      Hindari radiasi dan polusi

5.      Hindari tembakau, rokok  dan alkohol

 

Akhirnya, meskipun telah menyelesaikan pengobatan kanker, dan melakukan tindakan pencegahan kanker, tidak ada jaminan bahwa kanker tidak akan pernah kembali. Bagi sebagian orang pikiran bahwa kanker akan kembali menjadi ketakutan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun beberapa orang dapat mengatasi pikiran ini dengan mengalihkan perhatian dengan berfokus pada hal-hal yang penting bagi mereka. Penting juga bagi penderita kanker untuk mencari dukungan melalui keluarga, bertemu kelompok yang sama atau dengan mencari bantuan dari professional untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

 

Sumber

American Cancer Society. (2020). Can I do anything to prevent cancer recurrence, last access 22 November 2021, available at https://www.cancer.org/treatment/survivorship-during-and-after-treatment/long-term-health-concerns/recurrence/can-i-do-anything-to-prevent-cancer-recurrence.html

NICE. (2020). Recurrent cancer: when cancer comes back, last access 22 November 2021, available at https://www.cancer.gov/types/recurrent-cancer

Rock CL, Thomson C, Gansler T, et al. American Cancer Society guideline for diet and physical activity for cancer prevention. CA: A Cancer Journal for Clinicians. 2020;70(4). doi:10.3322/caac.21591. Accessed at https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.3322/caac.21591 on June 9, 2020.

WHO. (2018). Cancer, last access 22 November 2021, available at https://www.who.int/health-topics/cancer#tab=tab_1

Willy, T. (2019). Kanker, last access 22 November 2021, available at https://www.alodokter.com/penyakit-kanker

NICE. (2021). What is cancer, last access 22 November 2021, available at https://www.cancer.gov/about-cancer/understanding/what-is-cancer

 

DOC, PROMKES, RSMH