Menstruasi adalah perdarahan uterus yang terjadi secara siklik dan dialami oleh sebagian besar wanita usia reproduktif (Norwits & Schorge 2007, 13). Menstruasi merupakan siklus yang kompleks dan berkaitan dengan psikologis, panca indra, korteks serebri, aksis hipotalamus hipofisis ovarial, dan endrogen (uterus - endometrium dan alat seks sekunder). Setiap wanita memiliki pengalaman menstruasi yang berbeda-beda. Sebagian wanita mendapatkan menstruasi tanpa keluhan, namun tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan menstruasi disertai keluhan sehingga mengakibatkan rasa ketidaknyamanan berupa dismenorea.
Dismenorea merupakan nyeri perut bagian bawah yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha. Bagi setiap remaja putri yang akan memasuki masa menstruasi. Nyeri menstruasi atau dismenore sering dialami oleh beberapa wanita khususnya di usia reproduktif, bahkan angka kejadian dismenore di dunia sangat besar. Beberapa perempuan yang merasakan sakit yang tidak tertahankan saat menstruasi dapat berpengaruh terhadap aktivitas harian.
Jenis-jenisnya ada 2 (dua), yaitu :
· Dismenore Primer : Nyeri yang terjadi sebelum atau saat periode haid.
Dismenore primer tidak menyebabkan komplikasi. Biasanya dismenore tidak berbahaya dan tidak menyebabkan komplikasi, meski memang keluhan ini bisa mengganggu aktivitas seperti belajar, bekerja, dan hubungan sosial.
· Dismenore Sekunder : Nyeri atau kram perut yang terjadi akibat masalah kesehatan tertentu yang mendasarinya.
Walau dismenore kerap dianggap wajar, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko nyeri yang parah. Berbagai masalah kesehatan yang menyebabkan dismenore sekunder juga akan memperparah nyeri.
Beberapa faktor risiko lainnya dapat mencakup :
· Mengalami stres atau depresi
· Berusia di bawah 30 tahun, terutama di bawah usia 20 tahun
· Mengalami menstruasi yang berat
· Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi kram menstruasi
· Merokok
· Pola makan yang buruk
· Kegemukan atau obesitas
· Penyintas pelecehan seksual
Dismenore atau nyeri haid merupakan kondisi yang umum pada perempuan. Namun, kadang nyerinya bisa amat mengganggu, sehingga perawatan mungkin diperlukan untuk meredakannya, melakukan hal-hal berikut mungkin turut membantu meredakan gejala :
· Beristirahat
· Menghindari makanan yang mengandung kafein dan garam
· Menghindari tembakau dan alkohol
· Melakukan pijat pada punggung bagian bawah dan perut
· Mengonsumsi suplemen makanan
· Mengelola stres
· Akupunktur atau akupresur
Perempuan yang rutin berolahraga biasanya lebih sedikit mengalami nyeri haid. Karenanya, menjadikan olahraga sebagai rutinitas sehari-hari mungkin bisa membantu mencegah nyeri haid. Bila langkah-langkah tersebut tidak membantu, sebaiknya temui dokter.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Referensi :
1. Husna Sari, Erlina Hayati. Gambaran Tingkat Nyeri Dismenore pada remaja Putri.
2. Ericka Hardyanti. Hubungan Regulasi Emosi dengan Intensitas Nyeri Haid (Dismenore) pada Remaja Putri. repo.stikesicm.jbg.ac.id.
3. Evin Dwi Prayuni, dkk. Terapi Menstruasi Tidak Teratur dengan Akupuntur. https://e journal.unair.ac.id/JVHS/article.