Kamis, 14 Maret 2024 13:26 WIB

Apa itu Kesulitan Makan pada Anak?

Responsive image
393
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kesulitan makan terkadang dianggap hal biasa sehingga akhirnya timbul komplikasi dan gangguan tumbuh kembang dikemudian hari. Penanganan kesulitan makan pada anak diharapkan dapat mencegah komplikasi yang ditimbulkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas anak Indonesia dalam menghadapi persaingan di era globalisasi mendatang khususnya. Penyebab sulit makan sangat bervariasi antara lain adanya penyakit atau kelainan organik yang mendasari, interaksi biologis, dan faktor lingkungan terutama keluarga. Penyebab yang paling banyak dijumpai adalah pemberian makan yang kurang tepat mengenai komposisi makanan, tekstur maupun tatacara pemberiannya. Masalah makan berdampak buruk terhadap kesehatan anak karena dapat mengganggu pertumbuhan, rentan terhadap infeksi, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Masalah makan juga berpotensi mengganggu perkembangan kognitif, perilaku, kelainan makan dan sering dikaitkan dengan kelainan makan (Eating Disorder) yang akan terbawa sampai remaja dan dewasa.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sulit Makan

1.   Jenis makanan

Penyajian jenis makanan yang salah dapat mempengaruhi selera makan anak, bisa terjadi kebosanan karena menu yang monoton dari bahan makanan atau cara mengelola bahan makanan.

2.   Tampilan makanan

Tampilan makanan yang akan mempengaruhi selera makan anak, baik itu dari segi penyajiannya, warna makanan, konsistensi makan, tekstur makanan, jumlah porsi makanan, dan tampilan ragam warna pada makanan. Apabila penyajian makanan dibuat semenarik mungkin, maka akan menimbulkan selera makan pada anak, dan sebaliknya jika makanan tidak disajikan dengan bentuk yang menarik, maka tidak menimbulkan selera makan pada anak.

3.   Pengaturan jadwal pemberian makanan

Perlu diperhatikan deskripsi waktu makan (dengan siapa, kapan, bagaimana, dan suasana makan), konsumsi makanan ringan dan frekuensinya. Tidak rutinnya pemberian makan, pengaturan jadwal interval pemberian makanan ringan dengan waktu makan terlalu dekat akan mengurangi nafsu makan pada anak.

Bentuk Kesulitan Makan

Anak yang mengalami kesulitan makan umumnya menunjukkan sikap-sikap tertentu seperti berkurangnya nafsu makan karena faktor psikologis, hanya mengemut makanan tanpa dikunyah dalam waktu lama, dan menolak makanan dengan tidak mau membuka mulutnya atau dengan melepeh makananya kembali.

Dampak Perilaku Sulit Makan

Dampak yang ditimbulkan akibat kesulitan makan bermacam-macam, di antaranya adalah Kekurangan Energi dan Protein (KEP) yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak (gagal tumbuh). Kekurangan energi dan protein berdampak pada gangguan peningkatan berat badan anak, bahkan terjadi kecenderungan berat badan tetap dalam keadaan yang cukup lama. Selain itu akan terjadi penurunan kecerdasan anak karena pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak anak mengalami gangguan akibat tidak optimalnya kualitas dan kuantitas zat gizi dalam pertumbuhan otak yang optimal. Perilaku sulit makan juga berdampak pada daya tahan tubuh anak yang membuat anak rentan terhadap penyakit.

Cara Mengatasi Anak Sulit Makan

Peran ibu sangat penting dalam mengatasi anak sulit makan, karena ibu berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Peran ibu yang penting bagi anak adalah :

1.    Membentuk pola makan anak.

Pola makan adalah cara seseorang dalam memilih makanan dan memakannya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis budaya dan sosial. Pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak anak berusia dini dan juga sangat penting dalam membina dan mengembangkan keterampilan makan pada anak yang dimulai sejak dini. Pola makan anak sebaiknya diatur sessuai dengan waktu lapar dan pengosongan lambung, perhatikan rentang waktu pemberian makanan, hindari memaksa anak untuk menghabiskan makanannya jika anak sudah tidak mau makan.

2.    Menciptakan situasi yang menyenangkan.

Suasana makan menentukan mood anak sehingga bangun suasana makan yang menyenangkan di dalam rumah, misalnya makan bersama keluarga di meja makan, memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih menu makanan favoritnya sehingga hal tersebut dapat menambah nafsu makan anak.

3.  Penyajian makanan yang menarik.

Penyajian makanan dalam bentuk yang menarik bisa dilakukan dengan memvariasikan warna-warna yang menarik dalam makanan, memvariasikan menu dan beri perubahan rasa dengan menggunakan gambar karakter yang dapat dimakan.

     

Referensi :

Hidayati. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta : Kanisius.

Marbun, R.M. 2023. Pengetahuan Gizi Ibu Tentukan Status Gizi Anak Bawah Dua Tahun (Baduta). Jakarta : Poltekkes Kemenkes Jakarta II.

Rahmi Tri Ariani, dkk. Kesulitan Makan dan Status Gizi Anak Usia 3-5 Tahun di Kelurahan Jati Kota Padang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan Volume 5.