Rabu, 24 April 2024 12:41 WIB

Swamedikasi

Responsive image
419
Agnes Christina B, S.Farm, Apt - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Swamedikasi merupakan upaya masyarakat dalam mengobati diri sendiri, dimana dalam pemilihan dan penggunaan obat terhadap penyakit atau gejala dengan menggunakan obat obatan yang disetujui dan tersedia tanpa resep, serta aman bila digunakan. Swamedikasi bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, pengobatan sakit ringan, dan pengobatan rutin penyakit kronis setelah perawatan dari dokter.

Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluahan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat. Beberapa contoh penyakit ringan yang dialami oleh masyarakat diantaranya demam, nyeri, pusing, batuk, pilek, gangguan pencernaan ringan, cacingan, dan penyakit kulit.

Pemilihan penggunaan obat pada swamedikasi atau pengobatan secara mandiri dapat secara modern, herbal, dan obat tradisonal yang menjadi bagian dalam upaya perawatan mandiri untuk mempertahankan kesehatan, mencegah, atau mengatasi gejala penyakit. Obat yang dapat digunakan pada swamedikasi diantaranya obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, serta obat tradisional. Meskipun demikian kegiatan swamedikasi bukan berarti asal dalam mengobati.

Swamedikasi yang tepat akan memberikan manfaat bagi kesehatan karena akan menurunkan biaya kesehatan. Namun praktik yang tidak tepat akan membahayakan bagi kondisi kesehatan masyarakat secara umum. Oleh arena itu, masyarakat diharapkan melakukan pengobatan secara mandiri secara bijak. Gejala yang tidak kunjung membaik atau sembuh dalam waktu tiga hari maka segera kunjungi dan konsultasikan kepada tenaga kesehatan sekitar tempat tinggal untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi. Bila terjadi gejala seperti sesak nafas, kulit kemerahan, gatal, bengkak dibagian tertentu, mual, dan muntah maka kemungkinan terjadi efek samping pengobatan atau disebut sebagai alergi suatu penggunaan obat. Oleh karena itu jika gejala tersebut muncul maka segera hubungi dokter agar mendapat penanganan medis.

 

Referensi :

https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/2560/BAB II.pdf?sequence=3#:~:text=Menurut World Health Organization (WHO,sendiri (WHO, 2020).

https://puskesmaskebumentiga.kebumenkab.go.id/index.php/web/post/31/cara-bijak-melakukan-pengobatan-sendiri-swamedikasi

https://id.wikipedia.org/wiki/Swamedikasi

https://www.google.com/search?sca_esv=8b94fdf9c54254b4&q=swamedikasi&tbm=isch&source=lnms&sa=X&ved=2ahUKEwj-rLXHi-mEAxX6ZmwGHc2pB30Q0pQJegQIDBAB&biw=1920&bih=945&dpr=1#imgrc=r2ETE9I1qb_G-M

"What is self-Medication"wsmi.org. WORLD SELF-MEDICATION INDUSTRY.

Sumber gambar:

https://png.pngtree.com/png-clipart/20230215/original/pngtree-healthcare-and-taking-medicine-concept-png-image_8955810.png