Selasa, 09 Januari 2024 14:56 WIB

Sering Pingsan? Periksa Bila Jantungmu Kelainan!

Responsive image
2982
dr. Rizky Akbar Haeruman - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Pernahkah Anda merasa pusing, sangat lemas seperti ingin pingsan, lalu Anda tiba-tiba terjatuh atau merasa tidak bisa berdiri? Pengalaman tidak nyaman ini dikenal sebagai sinkop, atau umum disebut sebagai pingsan. Meskipun dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satu kecurigaan utama penyebab pingsan berhubungan dengan masalah jantung. Pada artikel ini, kita akan coba membahas apa itu sinkop dan bagaimana hubungannya dengan jantung Anda.

Apa Itu Sinkop?

Sinkop, yang awam disebut pingsan, adalah kehilangan kesadaran tiba-tiba dan sementara yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak. Pingsan dapat terjadi karena beragam penyebab, seperti kurang cairan atau dehidrasi, rendahnya kadar gula darah, atau terkadang stres emosional. Namun, ketika membahas masalah jantung, sinkop bisa menjadi tanda peringatan bahwa ada yang tidak beres dengan jantung Anda.1

Peran Jantung

Jantung Anda adalah organ yang sangat kuat dan mampu memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh Anda. Meski begitu, terkadang jantung Anda bisa mengalami error dan menyebabkan terjadinya pingsan. Berikut tertera beberapa masalah jantung dan bagaimana cara beragam kelainan tersebut menyebabkan pingsan:2

  • Aritmia: Jantung Anda mengandalkan sistem listrik untuk berdetak secara teratur. Detak jantung yang tidak teratur biasa disebut sebagai aritmia, dan hal ini dapat mengganggu aliran darah normal hingga menyebabkan pingsan. Kondisi-kondisi seperti fibrilasi atrium atau bradikardia (denyut jantung lambat) adalah sekian dari beberapa jenis aritmia yang mungkin menyebabkan seseorang pingsan.
  • Masalah Katup: Katup jantung mengendalikan aliran darah di dalam jantung Anda. Jika struktur ini mengalami kerusakan, darah mungkin tidak beredar dengan efektif, yang dapat menyebabkan pingsan. Kondisi seperti kakunya katup aorta (salah satu katup pada pembuluh darah yang menuju jantung, biasa disebut sebagai stenosis aorta) atau lemahnya katup mitral (katup pada salah satu ruangan jantung, biasa disebut sebagai prolaps mitral) dapat menjadi penyebab terjadinya gangguan aliran darah hingga pingsan.
  • Kelainan Struktural: Beberapa orang lahir dengan kelainan pada struktur jantung, dan beberapa orang lainnya mungkin mengalami perubahan pada jantungnya akibat penyakit kronis seperti darah tinggi atau penyakit gula. Masalah struktural ini dapat menghambat aliran darah yang normal, hingga menyebabkan kejadian pingsan.
  • Penurunan Tekanan Darah: Penurunan secara cepat dalam tekanan darah, sering terjadi pada orang-orang dengan kelainan hipotensi ortostatik (penurunan cepat tekanan darah ketika merubah posisi dari duduk/tidur menuju berdiri), dapat menyebabkan pingsan. Hal ini mungkin disebabkan oleh masalah jantung dalam memengaruhi regulasi tekanan darah.

Kapan Harus Mencari Pertolongan

Pingsan sekali atau dua kali mungkin belum menjadi alasan untuk mulai panik, tetapi kejadian pingsan berulang adalah tanda pasti untuk Anda atau seseorang yang anda kenal segera mengunjungi dokter. Tim tenaga kesehatan dapat mengevaluasi gejala Anda, riwayat medis, dan melakukan beberapa pemeriksaan. Pertama-tama, penyebab dari pingsan akan dipastikan terlebih dahulu, dan sebaiknya dikonsultasikan dengan bidang terkait. Pingsan anda mungkin bukan diakibatkan oleh jantung, namun beberapa penyebab di bawah:

·         Kelainan metabolik (seperti rendahnya kadar gula dalam darah atau rendah kadar oksigen)

·         Kelainan pada kelistrikan otak (seperti epilepsi)

·         Intoksikasi zat terlarang

·         Stroke ringan

·         Masalah psikiatrik (seperti serangan kecemasan akut)

Setelah dipastikan bahwa penyeab pingsan Anda lebih mengarah ke pada kelainan jantung, beberapa pemeriksaan seperti elektrokardiogram (EKG) dapat dilakukan untuk memeriksa aktivitas kelistrikan jantung Anda. Tes yang lebih canggih seperti ekokardiogram dapat menilai struktur dan fungsi jantung.3,4

Pencegahan dan Pengelolaan

Jika Anda didiagnosis menderita pingsan yang disebabkan oleh masalah jantung, fasilitas kesehatan dan dokter-dokter Anda akan merancang rencana pengobatan yang disesuaikan. Tatalaksana termasuk penggunaan obat, perubahan gaya hidup, atau bahkan intervensi bedah untuk mengatasi masalah jantung yang mendasari.3

Selain pengobatan medis, Anda sendiri dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko terjadinya pingsan:

  • Hindari kekurangan cairan: dehidrasi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, jadi pastikan diri Anda cukup minum.3
  • Diet seimbang: pertahankan gaya makan kaya nutrisi untuk menjaga kesehatan jantung Anda.3
  • Atasi stres: teknik manajemen stres seperti yoga atau meditasi dapat membantu menjaga detak jantung anda tetap stabil. Beberapa penelitian telah menemukan tingginya kaitan antara pikiran dan jantung, yang menekankan kembali pentingnya kendali emosi dalam menjaga kesehatan jantung Anda.5
  • Patuh minum obat: bila Anda diresepkan obat untuk masalah jantung, konsumsilah sesuai petunjuk dokter. Tanyakan dengan lengkap jangka waktu dan dosis yang Anda perlu konsumsi, dan sebaiknya ikuti jadwal sesuai yang telah diarahkan dokter dan tenaga kesehatan Anda.5
  • Olahraga teratur: berolahraga dapat memperkuat jantung Anda dan meningkatkan peredaran darah.

 

Kesimpulan

Pingsan dapat menjadi pengalaman yang sangat tidak nyaman dan terkadang serius, terutama ketika berkaitan dengan masalah jantung. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami pingsan hingga berulang, jangan diabaikan! Segera konsultasikan pada tenaga kesehatan untuk segera menemukan penyebab yang mendasari agar pasien dapat segera mendapatkan pengobatan yang sesuai. Ingat, jantung yang sehat sangat penting untuk kehidupan yang tenang.

 

Referensi:

Chen-Scarabelli C, Scarabelli TM. Neurocardiogenic syncope. BMJ. 2004 Aug 7;329(7461):336-41.

Koene RJ, Adkisson WO, Benditt DG. Syncope and the risk of sudden cardiac death: Evaluation, management, and prevention. J Arrhythm. 2017 Dec;33(6):533-544.

Brignole M. Diagnosis and treatment of syncope. Heart. 2007 Jan;93(1):130-6.

Reed MJ. Approach to syncope in the emergency department. Emerg Med J. 2019 Feb;36(2):108-116.

Fedorowski A, Kulakowski P, Brignole M, de Lange FJ, Kenny RA, Moya A, Rivasi G, Sheldon R, Van Dijk G, Sutton R, Deharo JC. Twenty-five years of research on syncope. Europace. 2023 Aug 25;25(8):euad163.

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/dizzy-face-concept-illustration_26232792.htm#query=faint&from_query=pingsan&position=36&from_view=search&track=sph&uuid=f32a9686-4628-4da7-936f-19f9e51858a3