Selasa, 09 Januari 2024 11:07 WIB

Asma pada Anak, Mari Kenali Pengobatannya

Responsive image
785
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Asma merupakan penyakit kronik yang sering dialami pada anak-anak. Asma pada anak mempunyai berbagai aspek khusus yang berkaitan dengan proses tumbuh kembang anak, baik pada masa bayi, balita maupun anak-anak. Asma sering terjadi pada balita di bawah 5 tahun dan anak-anak. Umumnya asma pada anak-anak diklasifikasikan menjadi asma ringan, asma sedang, dan asma berat. Klasifikasi ini di dasarkan pada frekuensi, lamanya, dan aktifitas di luar serangan asma. Penyakit asma disebabkan oleh peradangan pada bronkus (saluran udara). Peradangan ini mengakibatkan bronkus menyempit, membengkak, dan memproduksi lendir berlebih sehingga menjadi sulit bernapas. Penyebab asma umumnya disebabkan pemicu spesifik seperti memiliki alergi terhadap hal tertentu seperti : makanan, debu, atau lingkungan berpolusi, mempunyai sejarah di keluarga yang memiliki riwayat penyakit asma, infeksi saluran pernapasan, paparan terhadap asap rokok sebelum atau sesudah lahir, masalah kulit kronis, seperti : eksim, aktivitas fisik contohnya olahraga. Gejala asma ditandai dengan sesak napas, suara mengi (napas berbunyi “ngik-ngik”), dada terasa sesak dan berat, serta batuk-batuk. Bagi mereka yang memiliki orang tua penderita asma harus lebih waspada, karena biasanya mereka ini memiliki potensial yang besar dalam terkena serangan asma daripada anak-anak yang terlahir dari orang tua sehat. Serangan asma, bila tidak segera diatasi dan berlangsung lama akan menyebabkan turunnya kualitas hidup dan gangguan tumbuh kembang anak.

Faktor Pencetus Asma

Untuk mengontrol asma perlu diketahui juga perjalanan penyakit, pemilihan obat yang tepat, dan cara untuk menghindari faktor pencetus, seperti :

1.      Debu rumah

2.      Alergen binatang

3.      Tepung sari bunga dan jamur di luar ruangan.

4.      Polusi udara dalam ruangan (asap rokok, asap kayu / masak, spray pembersih rumah, obat nyamuk, dan lain sebagainya).

5.      Pulusi udara di luar ruangan (asap rokok, cuaca, ozon, gas buangan kendaraan bermotor, dan lain sebagainya).

6.      Infeksi pernapasan (virus).

7.      Obat-obatan

Pencegahan

Upaya pencegahan asma anak mencakup pencegahan dini sensitisasi terhadap alergen sejak masa fetus, pencegahan manifestasi asma bronkial pada pasien penyakit atopi yang belum menderita asma, serta pencegahan serangan dan eksaserbasi asma. Kontrol lingkungan merupakan upaya pencegahan untuk menghindari pajanan alergen dan polutan, baik untuk mencegah sensitisasi maupun penghindaran pencetus. Penghindaran maksimal harus dilakukan di tempat anak biasa berada, terutama kamar tidur dan tempat bermain sehari-hari. Untuk anak yang sudah menderita asma dilakukan pengobatan pencegahan dan kontrol asma yang bertujuan untuk mencegah kekambuhan, atau menurunkan kekerapan serta derajat serangan asma, dengan pemberian sodium kromolin, ketotifen, inhibitor dan antagonis leukotrien, serta kortikosteroid.

Pengobatan Asma

Obat asma dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu obat pelega (relievers) dan obat pengontrol (controllers). Obat pelega asma bertujuan untuk melegakan saluran napas dan menghilangkan serangan serta eksaserbasi akut dengan pemberian bronkodilator. Obat pengontrol asma bertujuan menjaga dan mengontrol asma persisten dengan mencegah kekambuhan. Obat pengontrol asma yang banyak dipergunakan adalah kortikosteroid, selain anti-inflamasi lain seperti sodium kromolin, nedokromil, inhibitor dan antagonis leukotrien, serta berbagai antihistamin generasi baru.

 

Referensi :

Akib, A. A. 2016. Asma pada Anak. Sari Pediatri, 4(2), 78-82.

Sugandi, T. H. 2023. Pengetahuan Mahasiswa Kedokteran UNS tentang Pertolongan Pertama Penyakit Asma pada Anak-Anak. Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.

Izzati, Z. S., & Umum, P. K. 2019. Analisis Pemahaman Penderita Asma tentang Penyakit Asma sebagai Cara untuk Mengontrol Penyakit Asma. Prodi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran.