Kamis, 28 Desember 2023 14:39 WIB

Manfaat ASI untuk Kesehatan Bayi

Responsive image
1245
Ririn Heryanni, SST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap untuk bayi, dengan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi, serta sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat di berikan pada bayi berusia 2 tahun. ASI disebut sebagai makanan terbaik karena mengandung berbagai macam zat gizi dan nutrisi yang berguna bagi bayi dalam tahap kehidupan pertamanya. Selain itu, di dalam ASI mengandung berbagai antibodi dan zat kekebalan tubuh sehingga bayi tidak mudah sakit.

Komposisi Zat Gizi ASI

ASI dapat dikatakan suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa, vitamin, dan mineral yang sangat berfungsi sebagai makanan untuk bayi. Oleh sebab itu, ASI dalam jumlah yang cukup dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama kelahiran. Adapun komposisi zat gisi dari ASI adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, kolostrum, laktosa, karnitin, vitamin, laktoferin, lactobacillus dan lisozim.

Jenis ASI

1.      Kolostrum (ASI hari 1-7), Kolostrum merupakan susu pertama keluar, berbentuk cairan kekuningan yang diproduksi beberapa hari setelah kelahiran dan berbeda dengan ASI transisi dan ASI matur. Kolostrum mengandung protein tinggi 8,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, lemak 2,5%, garam dan mineral 0,4%, air 85,1%, dan vitamin larut lemak.

2.      Masa transisi (ASI hari 7-14), ASI ini merupakan transisi dari kolostrum ke ASI matur. Kandungan protein makin menurun, namun kandungan lemak, laktosa, vitamin larut air, dan volume ASI akan makin meningkat. Peningkatan volume ASI dipengaruhi oleh lamanya menyusui yang kemudian akan digantikan oleh ASI matur.

3.      ASI matur, ASI matur merupakan ASI yang disekresi dari hari ke-14 seterusnya dan komposisinya relatif konstan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI

Faktor yang mempengaruhi produksi ASI yaitu makanan ibu, frekuensi pemberian susu, frekuensi penyusuan, riwayat penyakit, faktor psikologis, dukungan suami maupun keluarga, berat lahir bayi, perawatan payudara, jenis persalinan, umur kehamilan saat melahirkan, konsumsi rokok, konsumsi alkohol, ketenangan jiwa dan fikiran, penggunaan alat kontrasepsi.

Manfaat Pemberian ASI bagi Ibu dan Bayi

1.      Mengandung kolostrum yang kaya antibodi

Kolostrum mengandung protein tinggi 8,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, lemak 2,5%, garam dan mineral 0,4%, air 85,1%, dan vitamin larut lemak.

2.      Memberi nutrisi ideal / sempurna untuk bayi

ASI mengandung semua nutrisi penting dan porsinya tepat sesuai kebutuhan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Komposisi ASI ibu menyusui secara alami bakal berubah-ubah, sesuai kebutuhan bayi.

3.      Mencegah alergi

Alergi merupakan suatu reaksi sistem kekebalan tubuh ketika mendapat kontak langsung dengan zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya. Apabila sistem kekebalan tubuh menguat, reaksi alergi terhadap zat yang seharusnya tidak berbahaya dapat berkurang.

4.      Membentuk ikatan batin ibu dengan anak

Ketika memberikan ASI eksklusif, ibu dan anak akan terbangun keintimannya, sebab kontak langsung seperti bersentuhan kulit, antara ibu dan anak turut memperkuat ikatan batin. Buah hati juga bisa merasakan kehangatan dari tubuh ibu apabila menjalankan ASI eksklusif secara optimal.

5.      Meningkatkan kecerdasan anak

Bayi yang disusui ASI eksklusif terbukti memiliki skor kecerdasan lebih tinggi, serta kecil kemungkinan terkena gangguan perilaku dan kesulitan belajar di kemudian hari. Perbedaan bayi yang disusui ASI dan susu formula ini pada kecerdasan anak kemungkinan terkait faktor keintiman, sentuhan, kontak mata dari ibu menyusui, sampai kandungan nutrisi ASI.

6.      Anak berpotensi memiliki berat badan ideal

Pemberian ASI diketahui mampu mengontrol hormon Leptin yang berperan dalam menjaga nafsu makan serta metabolisme lemak pada tubuh bayi.

7.      Menurunkan risiko Diabetes Mellitus, obesitas

Proses menyusui akan membakar sekitar 500 kalori yang kemudian dikonsumsi oleh bayi. Keluaran kalori saat menyusui ini dapat membantu ibu memulihkan metabolisme.

8.      Perlindungan dari penyakit dan antibodi

ASI mengandung antibodi yang penting bagi bayi yang daya tahan tubuhnya masih lemah untuk melawan infeksi virus dan bakteri. Kandungan antibodi ASI paling banyak terdapat dalam kolostrum. Ketika ibu menyusui terpapar virus atau bakteri, ibu menyusui bakal menghasilkan antibodi yang masuk ke dalam ASI. Ketika ASI ini diminum bayi, antibodi akan membentuk zat perlindungan di hidung, tenggorokan, sampai sistem pencernaan bayi.

Kerugian Tidak Memberi ASI bagi Ibu dan Bayi

1.      Bertambahnya kerentanan terhadap penyakit.

2.      Beban biaya pengobatan (akibat terhambatnya optimalisasi pembentukan antibodi).

3.      Kerugian kognitif (terhambatnya optimalisasi IQ anak).

4.      Beban biaya susu formula.

Langkah Keberhasilan ASI Eksklusif

1.      Mempersiapkan payudara bila diperlukan.

2.      Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui.

3.      Menciptakan dukungan keluarga, teman dan sebagainya.

4.      Memilih tempat melahirkan yang : sayang ibu.

5.      Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara eksklusif.

6.      Mencari ahli persoalan menyususi seperti klinik laktasi.

7.      Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.

 

 

 

Referensi            :

Sandewi Sartika. 2018. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi Usia 7-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 2018. Skripsi Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari.

Yanti Suci. 2021. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 6 Bulan ke Atas di Wilayah Kerja Puskesmas Ponre Kabupaten Bone. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Departemen Biostatistik / KKB Universitas Hasanuddin.