Jumat, 22 Desember 2023 10:41 WIB

Pengolahan Sampah Melalui Komposter dan Biopori Sebagai Upaya Pengendalian Genangan di Rumah Sakit

Responsive image
1281
Rini Triyaningsih, SKM, MPd - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Bulan desember merupakan bulan penghujan, yang dimana curah hujan yang tinggi pada bulan ini menjadikan banyaknya genangan yang timbul dan menyebabkan permasalahan seperti banjir jika tidak ada resapan air yang cukup. Perlunya pencegahan terjadinya bencana banjir serta pengurangan genangan air pada permukaan tanah sangat dibutuhkan. Banyaknya gedung-gedung yang luas serta berkurangnya lahan resapan yang dimiliki rumah sakit menyebabkan terjadinya genangan banyak timbul diberbagai tempat, sehingga pembuatan biopori yang bertujuan untuk menangani genangan air sangat dibutuhkan dalam pengendalian genangan. Penyimpanan air tanah bertujuan untuk mengendalikan flora di lingkungan rumah sakit dapat hidup sehat dan subur. Pada konsep drainase berporus pembuatan lubang dilakukan pada saluran drainase. Air pada lubang drainase dapat diresapkan pada titik-titik lubang drainase tersebut sehingga air tidak melimpas langsung dan dan tersimpan dalam tanah. Hal ini merupakan konsep dari konsep drainase berwawasan lingkungan. Pembuatan lubang biopori yang digunakan sama dengan drainase berporus, akan tetapi pemasangan lubang biopori tidak dilakukan pada drainase, akan tetapi dibuat di sekitar drainase, sehingga hal ini bertujuan untuk mencangkup seluruh air hujan yang menggenang di tanah, juga dapat ikut terkumpul dan masuk kedalam biopori (Pratiwi & Adma, 2021).

Pembuat lubang resapan biopori dibuat secara tegak lurus kedalam tanah yang ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan-bahan sisa hasil bangunan berupa pipa PVC 4 inci (Oktaviani & Fitri, 2020). Teknik dalam pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) menjadi salah sebuah solusi yang dapat mengatasi terjadinya permasalahan genangan air permukaan bahkan dapat mencegah terjadinya banjir. Lubang Resapan Biopori sangat efektif, mudah dibuat, dapat menjadi Water reservoir, dan air tanah juga dapat dilestarikan sehingga paling efektif untuk digunakan di daerah urban/perkotaan. Pada lubang resapan biopori, dipasang lubang-lubang dengan diameter 10-30 cm dan Panjang 30-100 cm. Fungsi dari adanya resapan biopori ini adalah untuk menjebak air yang mengalir di atas tanah, sehingga air hujan yang melewati lubang biopori akan terjebak dan meresap menjadi cadangan air tanah. Fungsi dari sampah organik didalam biopori sendiri adalah sebagai bahan komposter yang dapat memancing mikroorganisme didalam tanah mendekat dan membuat pori-pori didalam tanah, selain itu adanya pembusukan dari sampah organik yang diberi molase dan EM-4 dapat menjadikan sampah daun kering menjadi suatu kompos yang bermanfaat bagi tanaman sekitar (Arifin et a., 2020).

Adapun Teknik pembuatan Lubang Resapan Biopori itu sendiri adalah sebagai berikut:

  1. Membuat lubang ditanah yang berdiameter 10-30 cm dengan kedalaman 30-100 cm, serta jarak antar lubang 1-2 m
  2. Bagian atas lubang diberi tutup pipa yang telah diberikan lubang, berfungi untuk masuknya air kedalam biopori.
  3. Lubang biopori dapat diisi sampah organik seperti daun kering, rumput, dll
  4. Tambahkan Molase dan Em-4 kedalam biopori yang telah terdapat sampah organik
  5. Sampah organik yang telah berubah menjadi kompos dapat diambil 2-3 bulan, setelah itu lubang biopori dapat diisi kembali.

Jenis Aktivitas :

  1. Proses pengeboran pipa dengan menggunakan alat bor berdaya listrik, dengan diameter lubang sebesar 1-2 mm.
  2. Proses pengeboran tanah atau pembuatan lubang tanah dengan diameter lubang sebesar 10-12 cm dengan kedalam lubang 50-100 cm.
  3. Proses pemasukan sampah organik berupa rumput taman, yang telah ditambahkan molase dan EM-4 dengan perbandingan 1:1
  4. Penutupan lubang biopori.

 

Referensi:

Arifin, Z., Tjahjana, D. D. D. P., Rachmanto, R. A., Suyitno, S., Prasetyo, S. D., & Hadi, S. (2020). Penerapan Teknologi Biopori Untuk Meningkatkan Ketersedian Air Tanah Serta Mengurangi Sampah Organik Di Desa Puron Sukoharjo. SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Bagi Masyarakat), 9(2), 53. https://doi.org/10.20961/semar.v9i2.43408

Oktaviani, R., & Fitri, A. (2020). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Drainase Berporus Yang Difungsikan Sebagai Tempat Peresapan Air Hujan. Journal of Social Sciences and Technology for Community Service (JSSTCS), 1(2), 17–23. https://doi.org/10.33365/jsstcs.v1i2.844

Pratiwi, D., & Adma, N. A. A. (2021). Perencanaan Penggunaan Lubang Biopori Sebagai Salah Satu Mitigasi Banjir Perkotaan Pada Jalan Seroja, Kecamatan Tanjung Senang. Journal of Infrastructural in Civil Engineering (JICE), 02(02), 46–56. https://ejurnal.teknokrat.ac.id/index.php/jice

https://sustaination.id/wp-content/uploads/2020/10/IMG_7702-1-e1623946069111.jpg

Sumber foto: Dokumentasi Humas RSO

<!--[if supportFields]><![endif]-->