Selasa, 19 Desember 2023 15:27 WIB

Mengapa Bisa Terserang Herpangina?

Responsive image
2619
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Orangtua perlu waspada terhadap berbagai gangguan kesehatan yang dapat menyerang si kecil kapan saja, salah satunya adalah herpangina. Penyakit herpangina adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus dan ditandai dengan gejala berupa sakit tenggorokan dan menyebabkan timbulnya sariawan yang disertai rasa sakit di dalam mulut. Penyakit ini umumnya menyerang dan menular dengan cepat pada anak-anak, tetapi juga bisa menyerang orang dewasa, terlebih yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Herpangina paling sering dialami oleh anak-anak berusia di antara 3 - 10 tahun. Bukan hanya sakit tenggorokan, penyakit ini dapat menyebabkan benjolan kecil berupa lepuh atau luka pada mulut yang menyebabkan kondisi tidak nyaman. Penting bagi orangtua untuk mengenal herpangina agar bisa memberikan pengobatan dan perawatan yang tepat pada anak. Herpangina biasanya disebabkan oleh coxsackievirus grup A. Namun, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh coxsackievirus grup B, enterovirus 71, dan echovirus. Infeksi yang disebabkan oleh virus ini sangat menular. Virus bisa menyebar dengan mudah dari satu anak ke anak lainnya melalui percikan liur dari bersin atau batuk atau kontak dengan kotoran. Herpangina sering disamakan dengan flu Singapura. Hal ini karena kedua penyakit tersebut paling sering disebabkan oleh jenis kelompok enterovirus yang sama, yaitu virus Coxsackie. Akan tetapi, kedua penyakit ini berbeda. Herpangina hanya menyebabkan sariawan di mulut, sedangkan flu Singapura menyebabkan sariawan di mulut, serta luka di tangan dan kaki.

Penyebab dan Faktor Risiko Herpangina

Herpangina paling sering disebabkan oleh infeksi Coxsackievirus A, yang berasal dari kelompok enterovirus. Selain oleh Coxsackievirus A, herpangina juga dapat disebabkan oleh virus Coxsackievirus B, Echovirus, dan Enterovirus 71.

Herpangina merupakan penyakit menular. Virus penyebab herpangina dapat hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari luka. Oleh sebab itu, penularannya dapat terjadi ketika :

1.  Melakukan kontak langsung dengan penderita herpangina, misalnya melalui berbagi alat makan atau minum.

2.  Menghirup percikan air liur ketika penderita sedang bersin atau batuk.

3.  Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah menyentuh tinja penderita, tanpa mencuci tangan dengan benar.

4.  Menyentuh benda yang terkontaminasi, lalu menyentuh mata, hidung, dan mulut, tanpa mencuci tangan.

Herpangina juga dapat menjadi lebih parah jika diderita oleh :

1.  Bayi baru lahir

2.  Penderita gangguan sistem kekebalan tubuh

3.  Ibu hamil

Gejala Herpangina

Gejala herpangina muncul 3 - 5 hari setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Jenis gejalanya dapat bervariasi, tergantung pada tipe virus yang menginfeksi. Pada beberapa kasus, herpangina bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Beberapa gejala herpangina yang dapat dialami oleh penderita antara lain yaitu :

1.      Sariawan yang terasa sakit di langit-langit rongga mulut, bagian belakang tenggorokan, amandel, lidah, dan uvula (organ yang menggantung di tengah langit-langit mulut).

2.      Demam tinggi secara tiba-tiba.

3.      Sakit tenggorokan

4.      Keluarnya banyak air liur dari mulut (mengiler).

5.      Kesulitan menelan

6.      Muntah

7.      Diare

8.      Hilang nafsu makan.

9.      Rewel

Kapan Harus ke Dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau anak Anda merasakan timbulnya sariawan yang disertai rasa sakit dan tidak nyaman, terutama jika sebelumnya melakukan kontak dengan seseorang yang menderita herpangina.

Anda juga perlu segera ke dokter jika mengalami kondisi-kondisi berikut ini :

1.      Kesulitan untuk minum atau makan.

2.      Demam tinggi lebih dari 5 hari.

3.      Sariawan lebih dari 1 minggu.

4.      Muntah atau diare lebih dari 1 hari.

5.     Gejala dehidrasi, seperti lemas, pusing, urine berwarna gelap atau lebih jarang berkemih, mulut kering, kelelahan, serta pusing.

Pemeriksaan Herpangina

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk melihat sariawan yang timbul.

Pada kasus yang ringan, pemeriksaan fisik saja cukup untuk mendiagnosis herpangina. Akan tetapi, pada kasus yang lebih parah, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi virus penyebab herpangina. Pemeriksaan tersebut antara lain :

1.      Tes usap tenggorokan dan hidung (swab test).

2.      Tes darah

3.      Tes urine

4.      Pemeriksaan feses

Penanganan Herpangina

Pengobatan herpangina bertujuan untuk meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan. Metode yang dilakukan dokter akan disesuaikan dengan usia, riwayat kesehatan, dan tingkat keparahan infeksi yang dialami pasien.

Untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan demam, dokter akan memberikan obat paracetamol atau ibuprofen. Selain itu, dokter juga dapat memberikan tablet isap untuk melegakan tenggorokan.

Selain dengan obat-obatan, pasien juga dapat melakukan beberapa hal di rumah untuk mempercepat proses penyembuhan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

1.      Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.

2.  Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat menyebabkan luka pada tenggorokan, seperti makanan terlalu panas, asam, atau manis.

3.      Membersihkan mulut dengan menggunakan air garam.

4.    Mengonsumsi makanan yang dingin untuk meredakan nyeri telan, misalnya susu dingin, es krim, atau yoghurt.

Pencegahan Herpangina

Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah herpangina yaitu dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah :

1.   Mencuci tangan secara rutin, terutama sebelum dan sesudah makan atau menyiapkan makanan.

2.   Tidak berbagi alat makan atau minum dengan orang lain.

3.   Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk.

4.  Membersihkan permukaan benda yang dapat menjadi media penularan virus, seperti mainan anak, pegangan tangga, dan kenop pintu.

5.  Beristirahat di rumah dan tidak melakukan perjalanan ke mana pun jika mengalami gejala herpangina.

 

Referensi :

Maharani Lailiza Apriasari. 2020. Management of Herpangina. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Ai, Y., et al. 2021. Molecular Epidemiology and Clinical Features of Enteroviruses-Associated Hand, Foot, and Mouth Disease and Herpangina Outbreak in Zunyi, China, 2019. Frontiers in Medicine, 8(656699), pp. 1-10.

Duan, X., et al. 2020. Comparative Efficacy of Chinese Herbal Injections for the Treatment of Herpangina : A Bayesian Network Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Frontiers in Pharmacology, 11, pp. 693.

Corsino, C., Ali, R., & Linklater, D. Statpearls .2021. Herpangina.

Hayes, K. Verywell Health. 2022. Herpangina Symptoms, Diagnosis, and Treatment.

Pietrangelo, A. Healthline. 2019. Herpangina: Causes, Symptoms, Treatments, and More.