Selasa, 19 Desember 2023 15:21 WIB

Diare pada Anak

Responsive image
3914
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Diare adalah defekasi lebih dari 3x sehari dengan atau tanpa darah atau lendir. Diare adalah suatu peningkatan frekuensi, keenceran dan volume tinja. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan parasit. Infeksi menyebar melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi. Selain itu, dapat terjadi dari orang ke orang sebagai akibat buruknya kebersihan diri dan lingkungan.

Penyebab

1.      Infeksi (bakteri, virus, parasit).

2.      Alergi.

3.      Gangguan penyerapan usus.

4.      Keracunan.

Tanda dan Gejala

1.      Cengeng, gelisah.

2.      Suhu tubuh meningkat.

3.      Nafsu makan berkurang.

4.      Timbul diare, tinja encer, mungkin disertai lender atau lendir darah.

5.      Warna tinja kehijau-hijauan.

6.      Anus dan daerah sekitar lecet karena seringnya defekasi.

7.      Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare.

8.      Banyaknya kehilangan cairan dan elektrolit sehingga menimbulkan dehidrasi.

9.      Berat badan menurun, turgor kurang, mata dan ubun-ubun besar, menjadi cekung (pada bayi) selaput lendir dan mulut serta kulit tampak kering.

Penularan Diare Infeksius

Kuman penyakit diare ditularkan melalui fecal - oral antara lain melalui makanan dan minuman yang tercemar tinja dan kontak langsung dengan tinja penderita.

Cara Pencegahan Diare

1.      Pemberian asi eksklusif hingga 2 tahun.

2.      Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur.

3.      Minum air bersih dan matang.

4.      Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah BAB.

5.      Buang air besar di jamban.

6.      Membuang tinja bayi dengan benar.

7.      Imunisasi campak.

Lima Langkah Untuk Menuntaskan Diare (LINTAS DIARE) :

1.      Oralit, berikan segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.

2.      ZINC diberikan selama 10 hari berturut-turut, mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan. ZINC juga dapat mengembalikan nafsu makan anak.

3.      ASI dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat, untuk mencegah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi yang hilang.

4.      Antibiotik hanya diberikan pada diare berdarah, kolera dan diare dengan masalah lain.

5.      Segera kembali ke petugas kesehatan jika ada demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus diare makin sering atau belum membaik dalam 3 hari.

 

Referensi  :

Angsyi Ayu. 2018. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara. Skripsi Prodi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Asria Mery. 2020. Karakteristik Diare pada Balita di Puskesmas Sudiang Kecamatan Biringkanaya Periode Januari - Desember 2018. Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.