Kamis, 30 November 2023 14:01 WIB

Berdebar, Kapan Harus Periksa?

Responsive image
176
dr. Billy Aditya Pratama - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Kebanyakan dari kita pernah merasakan detak jantung yang berdebar-debar. Sensasi ini bisa terjadi akibat berbagai faktor, dan sementara kadang-kadang hal ini adalah reaksi alami tubuh terhadap situasi tertentu, terkadang berdebar bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

Penyebab Berdebar:

1.      Stress dan Kecemasan: Salah satu penyebab paling umum berdebar adalah stress dan kecemasan. Ketika kita merasa tegang atau khawatir, tubuh kita melepaskan hormon stress seperti adrenalin, yang dapat mempercepat detak jantung.

2.      Konsumsi Kafein: Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi dapat memicu berdebar karena kafein adalah stimulan yang dapat merangsang sistem saraf simpatis

3.      Gangguan Jantung: Beberapa gangguan jantung, seperti aritmia atau fibrilasi atrium, dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur dan berdebar.

4.      Dehidrasi: Kurangnya cairan dalam tubuh dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit, yang bisa memicu berdebar.

5.      Konsumsi stimulan: beberapa obat yang dijual bebas memiliki kandungan efedrin yang dapat memicu jantung berdetak cepat, selain itu obat-obatan untuk penyakit asma juga dapat meningkatkan detak jantung.

 

Gejala Berdebar:

Detak jantung normal antara 60 s.d. 100 kali per menit pada keadaan istirahat. Apabila laju detak jantung melebihi 100 kali permenit maka dapat muncul gejala berdebar. Gejala berdebar dapat bervariasi antara individu, namun gejala umumnya termasuk:

- Detak jantung cepat dan tidak teratur.

- Rasa seperti mau pingsan/ hilang kesadaran

- Keringat dingin

- Sesak nafas

- Dada terasa tidak nyaman

 

Meraba Nadi Sendiri (MENARI)

Meraba Nadi Sendiri (MENARI) adalah pemeriksaan mandiri untuk mendeteksi gangguan irama jantung. Cara untuk melakukan pemeriksaan tersebut:

  1. Genggam pergelangan tangan Anda
  2. Rabalah dengan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis tonjolan tulang di bagian bawah pangkal ibu jari
  3. Geser sedikit ke arah tengah pergelangan
  4. Rasakan denyutan dan hitung dalam 30 detik

Kapan harus memeriksakan diri?

Berdebar adalah gejala yang bisa memiliki berbagai penyebab. Tidak semua berdebar memerlukan kunjungan ke dokter, tetapi ada situasi di mana konsultasi medis mungkin diperlukan, yaitu:

  1. Jika berdebar muncul dan sangat intens, disertai dengan rasa melayang/ hampir pingsan, sesak nafas, atau dada terasa tidak nyaman.
  2. Jika berdebar terjadi berulang-kali dan mengganggu kualitas hidup

Pencegahan Berdebar:

Penting untuk diingat bahwa berdebar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor fisik, psikologis, dan lingkungan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya berdebar adalah:

1. Mengelola Stres: Praktikkan teknik pernafasan dalam, meditasi, atau yoga untuk mengelola stress dan kecemasan.

2. Batasi Kafein Kurangi konsumsi minuman berkafein,

3. Hindari Stimulan: perhatikan komposisi dan keterangan efek samping obat bebas yang akan dikonsumsi, hindari obat-obatan yang memikiki efek samping meningkatkan detak jantung.

 

Berdebar bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan, jika berdebar terjadi secara teratur atau menjadi semakin parah, konsultasikan dengan dokter Anda untuk evaluasi lebih lanjut.

 

Referensi:

Abbott AV. Diagnostic approach to palpitations. Am Fam Physician. 2005 Feb 15;71(4):743-50

Govender I, Nashed KK, Rangiah S, Okeke S, Maphasha OM. Palpitations: Evaluation and management by primary care practitioners. South African Family Practice. 2022 Feb 24;64(1)

Raviele A, Giada F, Bergfeldt L, Blanc JJ, Blomstrom-Lundqvist C, Mont L, et al. Management of patients with palpitations: a position paper from the European Heart Rhythm Association. Europace. 2011 Jun 22;13(7):920–34.