Kamis, 30 November 2023 13:56 WIB

Anestesi pada Anak dengan Infeksi Saluran Napas

Responsive image
134
dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, M.Kes, Sp.An-TI - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Infeksi saluran napas pada anak adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat mempengaruhi keputusan terkait anestesi. Anestesi pada anak dengan infeksi saluran napas dapat menjadi tantangan bagi tim medis, karena perawatan yang tepat diperlukan untuk meminimalkan risiko komplikasi dan memerlukan pendekatan yang lebih waspada. Infeksi saluran napas dapat menyebabkan :

Obstruksi Jalan Napas dimana terjadinya pembengkakan pada saluran napas akibat infeksi dapat menyulitkan manajemen jalan napas. Dokter anestesi harus siap menghadapi kemungkinan intubasi sulit atau perluasan teknik manajemen jalan napas lainnya.

Risiko Aspirasi: Infeksi saluran napas dapat meningkatkan risiko aspirasi, oleh karena itu pengosongan lambung sebelum anestesi mungkin diperlukan.

Untuk pertimbangan Anestesi maka diperlukannya evaluasi preoperatif yang teliti. Sebelum menjalani anestesi, evaluasi medis yang komprehensif harus dilakukan untuk menilai tingkat keparahan infeksi saluran napas dan risiko terkait. Selain itu dibutuhkan juga pemilihan agen anestesi yang tepat yakni pemilihan agen anestesi yang aman dan berdampak minimal terhadap saluran napas menjadi hal yang penting. Anestesi inhalasi mungkin lebih disukai daripada anestesi intravena.

Pemantauan yang ketat dan cermat terhadap fungsi pernapasan, oksigenasi, dan tanda-tanda vital lainnya selama anestesi sangat penting untuk mendeteksi perubahan kondisi dengan cepat. Selama prosedur, perhatian khusus harus diberikan pada manajemen saluran napas anak. Penggunaan teknik ventilasi yang hati-hati dan pemantauan oksigenasi dan karbon dioksida dalam darah sangat penting. Jika perlu, penggunaan saluran napas tambahan, seperti masker laring atau tabung endotrakeal, dapat dipertimbangkan.

Setelah prosedur selesai, pemantauan yang lebih intensif diperlukan untuk memonitor pemulihan anak. Penting untuk memastikan bahwa saluran napas tetap terbuka dan oksigenasi dan ventilasi optimal terjaga. Perawatan yang adekuat juga harus diberikan untuk mengendalikan nyeri pascaoperasi dan mencegah komplikasi infeksi.

 

Referensi :

Patel A, Davidson M. Anesthesia and the infected airway. In: Hagberg CA, editor. Benumof and Hagberg’s Airway Management. 4th ed. Elsevier; 2018. p. 861-878.

Litman RS. Pediatric anesthesia and the difficult airway. In: Davis PJ, Cladis FP, Motoyama EK, editors. Smith’s Anesthesia for Infants and Children. 9th ed. Elsevier; 2020. p. 689-702.

Tobias JD. Pediatric airway anatomy may not be what we thought: implications for clinical practice and the use of cuffed endotracheal tubes. Pediatr Anesth. 2015;25(1):9-19.