Kamis, 30 November 2023 13:54 WIB

Waspada Diabetes Militus pada Usia Muda, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya

Responsive image
622
A A Istri Putri Wahyuni, SKM, MM - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Dulu kita menganggap bahwa diabetes militus atau kencing manis adalah penyakit yang diderita oleh orang yang berusia diatas 60 tahun atau Lansia, namun belakangan ternyata anggapan itu tidak sepenuhnya benar ya Sobat Sehat.  Nyatanya diabetes militus juga bisa diderita oleh orang usia muda bahkan anak-anak, jadi tidak ada batasan usia untuk bisa menderita penyakit ini. 

Diabetes militus adalah salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah akibat organ pangkreas tidak mampu memproduksi insulin, dimana hormon insulin inilah yang berfungsi mengendalikan kadar gula darah.  Kadar gula  yang menumpuk di dalam darah dan jaringan tidak bisa diserap oleh sel tubuh dengan baik dan dapat keluar melalui urine sehingga urine atau kencing penderita menjadi manis, karena itulah disebut penyakit kencing manis. Secara umum diabetes dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu, diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes masa kehamilan.  Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan pankreas yang memproduksi insulin.  Diabetes tipe 2 disebabkan oleh sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik.  Tahukah Sobat Sehat bahwa sebagian besar kasus diabetes di Indonesia merupakan kasus diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, misalnya pola konsumsi tinggi gula dan lemak, kurang aktivitas fisik, kegemukan, dan merokok. 

Sudah seharusnya bagi kita mewaspadai timbulnya penyakit ini, salah satunya adalah dengan mengenali faktor risiko dan gejala-gejala yang muncul sedini mungkin sehingga dapat melakukan antisipasi dan penanganan yang tepat serta mencegah timbulnya komplikasi.  Gejala-gejala diabetes pada usia muda sejatinya tidak jauh berbeda dengan usia lainnya, berikut ini gejala-gejala diabetes di usia muda yang perlu diwaspadai:

  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari
  • Sering merasa haus
  • Lebih cepat lapar
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Pandangan kabur
  • Tubuh mudah lelah dan lemas
  • Bercak kulit gelap di lipatan leher atau ketiak
  • Luka sulit sembuh
  • Mudah mengalami infeksi, misalnya sariawan

Selain gejala-gejala seperti tersebut diatas, ada kondisi tertentu yang dapat berisiko bagi seseorang mengalami diabetes yang juga tidak kalah pentingnya untuk diwaspadai.  Faktor-faktor risiko tersebut ada yang dapat dikendalikan ada juga yang tidak, yang dapat dikendalikan atau dirubah antara lain:

·         Kegemukan (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut (Pria > 90 cm dan Perempuan > 80cm)

·         Kurang aktivitas fisik

·         Dislipidemia (Kolesterol HDL ? 35 mg/dl, trigliserida ?250 mg/dl

·         Riwayat penyakit jantung

·         Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi  (> 140/90 mmHg)

·         Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)

Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan sebagai penyebab diabetes militus, yaitu:

·         Usia ?40 tahun

·         Mempunyai riwayat keluarga menderita DM

·         Kehamilan dengan gula darah tinggi

·         Ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan (Berat Badan Lahir) > 4 kg

·         Bayi yang memiliki Berat Badan Lahir (BBL) < 2>

Jika Sobat Sehat sudah mengetahui gejala dan penyebab dari penyakit diabetes militus, mari kita rubah pola hidup menjadi lebih sehat seperti berikut ini:

1.    Perbanyak konsumsi sayur dan buah.

2.    Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL).  Batasan konsumsi GGL menurut Kementerian Kesehatan dalam satu hari adalah sebagai berikut: 4 sendok makan gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram), 5 sendok makan lemak (67 gram).  Batasi juga konsumsi makanan dan minuman kemasan yang tinggi gula (minuman kemasan, soda) dan tinggi lemak (gorengan, makanan beku).

3.    Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit perhari, atau 150 menit per minggu.

4.    Cek kesehatan secara rutin.

Yuuk kita lakukan pola hidup sehat…mulai sekarang !!!

 

Referensi:

https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/faktor-risiko-penyakit-diabetes-melitus-dm-faktor-risiko-yang-bisa-diubah

https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/3/apa-saja-faktor-risiko-penyebab-diabetes-melitus-yang-tidak-bisa-di-ubah

https://ayosehat.kemkes.go.id/3-cara-mudah-hidup-sehat-untuk-cegah-diabetes