Rabu, 29 November 2023 08:04 WIB

Pengaruh Empty Nest Syndrome pada Kesehatan Jiwa

Responsive image
706
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Istilah stres tidak akan lepas dari kehidupan manusia karena ketika manusia hidup, mereka tidak akan terlepas dari masalah. Stres merupakan suatu respon yang ditunjukan oleh individu ketika ia merasa terancam atau tertekan akan keadaan atau lingkungan sekitarnya. Stres dapat terjadi pada siapa saja, dari masa bayi hingga masa lanjut usia. Setiap individu dapat mengalami stres, baik wanita maupun pria. Namun, potensi untuk mengalami stres antara wanita dengan pria tidaklah sama.

Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Institute Health Service di Amerika Serikat menemukan bahwa 22,9% wanita mengatakan bahwa mereka mengalami depresi selama hidup mereka daripada 13,1% pria mengatakan merasakan hal serupa. Berdasarkan survey tersebut dapat diketahui bahwa wanita berpotensi cenderung lebih tinggi dalam mengalami stres.

Wanita pada saat memasuki fase perkembangan dewasa awal hingga madya akan menghadapi suatu konflik peran dimana mereka akan menjadi ibu rumah tangga seutuhnya atau akan menjadi ibu rumah tangga yang juga bekerja. Kedua peran tersebut masing-masing berpotensi untuk mengalami stres. Namun dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu rumah tangga memiliki tingkat kekhawatiran yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita karir yang juga menjadi seorang ibu.

Stres dapat terjadi pada tiap tahap perkembangan manusia, salah satunya adalah tahap dewasa madya. Krisis yang sering dijumpai pada fase perkembangan dewasa madya adalah peristiwa saat anak mulai meninggalkan rumah untuk menjalankan kehidupan yang lebih mandiri. Peristiwa tersebut umumnya memberi dampak pada orang tua berupa perasaan kekosongan dan kesedihan Kepergian anak dari keluarga membawa perasaan kosong pada orang tua karena sebelum anak meninggalkan keluarga, orang tua memperoleh banyak kepuasaan yang berasal dari seorang anak. Krisis tersebut Sehingga di sebut dengan empty nest syndrome, dalam sebuah ulasan lainnya disebutkan bahwa empty nest syndrome merupakan perasaan umum yang berupa kesepian maupun kesedihan yang dialami oleh orang tua ketika anak-anak mereka telah meninggalkan rumah. Empty nest syndrome merupakan faktor yang mempengaruhi kehidupan dan kesehatan dewasa madya karena diasumsikan empty nest syndrome tersebut dapat menyebabkan stres dan depresi. Hal ini disebabkan orang tua menghadapi proses penyesuaian diri baru karena ketidakseimbangan akibat ketidakadaan anak di rumah.

Dalam sebuah ulasan disampaikan secara umum empty nest syndrome kebanyakan dialami oleh para ibu daripada para ayah, bahwa para ibu mengakui memiliki perasaan yang lebih buruk daripada para ayah ketika anak-anak mulai meninggalkan rumah. Hal ini dikarenakan seorang ibu mempunyai kelekatan yang kuat terhadap anaknya sebab hampir sebagian besar waktu seorang anak, ketika masa bayi hingga masa remaja, dihabiskan bersama sosok ibu. Keinginan seorang anak untuk memiliki kehidupan yang mandiri membuat peran seorang ibu kepada anaknya menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan seorang ibu tidak dapat melakukan rutinitas yang biasa dilakukan kepada anaknya. Rutinitas yang biasa dilakukan kepada anaknya tiba-tiba harus terhenti sehingga menyebabkan timbulnya perasaan kosong serta rindu pada anak yang selama ini dirawatnya dan menjadi tanggung jawabnya.

Setiap peristiwa pasti akan menimbulkan berbagai dampak, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Begitu juga dengan empty nest syndrome, selain membawa dampak negatif, yaitu berupa perasaan kesepian dan kekosongan, empty nest syndrome juga dapat membawa dampak positif bagi yang mengalaminya. Dikatakan bahwa tidak semua ibu yang mengalami empty nest syndrome mendapatkan dampak yang negatif. Empty nest syndrome dapat pula membawa dampak yang positif bagi ibu. Beberapa dampak positif yang dapat dialami oleh ibu khususnya pada ibu yang bekerja antara lain mereka dapat melanjutkan karir serta pendidikannya dengan cara mengikuti kursus keterampilan atau melanjutkan pekerjaan mereka yang dahulu ditinggalkan karena harus merawat anak, mereka dapat menekuni hobi kesukaan, serta mereka lebih bebas melakukan kegiatan apapun. Dampak positif empty nest syndrome tersebut juga dapat dirasakan oleh ibu rumah tangga berupa adanya keintiman dan kepuasan pernikahan antara ayah dengan ibu. Hal ini disebabkan karena ketidakadaan seorang anak menyebabkan mereka mempunyai waktu yang lebih banyak untuk dihabiskan bersama sehingga menimbulkan kepuasan pernikahan.

Dengan melihat beberapa ulasan diatas stres dan empty nest syndrome memiliki keterkaitan meskipun beberapa tingkat kestresan yang dialami oleh setiap individu tentunya berbeda. Sama halnya yang di ungkapkan dalam sebuah penelitian, yang mendefinisikan bahwa stres sebagai suatu keadaan dimana beban yang dirasakan seseorang tidak sepadan dengan kemampuan untuk mengatasi beban tersebut. Selain berasal dari ketidakmampuan individu dalam dalam mengatasi beban permasalahan yang dirasakan, stres dapat juga terjadi karena adanya konflik kebutuhan atau konflik tujuan yang mana dalam konflik tersebut terdapat suatu nilai ganda bagi seorang individu.

Dalam sebuah ulasan disampaikan bahwa secara umum gejala stres dapat diidentifikasikan ke dalam 4 (empat) tipe. Gejala-gejala tersebut antara lain :

1.      Gejala perilaku, yang ditunjukkan dengan penundaan dan menghindar, menarik diri dari teman dan keluarga, kehilangan nafsu makan dan tenaga, emosi yang meledak, perubahan pola tidur, melalaikan tanggung jawab, dan menurunnya produktifitas.

2.      Gejala emosi, yang ditunjukkan dengan kecemasan, ketakutan, cepat marah, perasaan yang tidak menentu dan tidak terkontrol, kehilangan semangat kerja dan penurunan kepuasan kerja.

3.      Gejala kognitif, yang ditunjukkan dengan kehilangan motivasi dan konsentrasi, sering lupa, kesalahan persepsi, kebingungan, terjadi pengurangan daya tahan tubuh dalam membuat keputusan, mengasihani diri sendiri, lemah dalam menyelesaikan masalah, dan kehilangan harapan.

4.      Gejala fisik, yang ditunjukkan dengan kelelahan secara fisik, keadaan fisik yang lemah, migran dan kepala pusing, sakit punggung, ketegangan otot yang ditandai gemetaran dan kekejangan, percepatan denyut jantung dan hipertensi.

Empty nest syndrome merupakan perasaan umum yang berupa kesepian maupun kesedihan yang dialami oleh orang tua ketika anak-anak mereka telah meninggalkan rumah. Perasaan kesepian dan kesedihan tersebut timbul karena berkurangnya intensitas orang tua untuk bertemu dengan anaknya. Empty nest syndrome merupakan suatu gangguan patologis yang muncul ketika anak-anak telah tumbuh menjadi dewasa dan kemudian meninggalkan rumah. Dengan melihat beberapa ulasan diatas, empty nest syndrome merupakan istilah klinis yang digunakan untuk menggambarkan perasaan kesepian dan kesedihan orang tua saat anak meninggalkan rumah untuk beberapa alasan seperti, bekerja, menikah, atau melanjutkan pendidikan.

Fase empty nest syndrome memiliki beberapa gejala yang pada umumnya tampak saat fase tersebut dialami oleh orang tua. Gejala-gejala tersebut, antara lain :

1.      Perasaan kehilangan. Perasaan tersebut hadir ketika orang tua tidak dapat lagi menjalankan perannya untuk menjaga dan memelihara anaknya disebabkan anak tersebut sudah tidak lagi tinggal serumah dengan mereka. Perasaan kehilangan tersebut terjadi umumnya pada orang tua yang yang hubungannya sangat dekat dengan anaknya.

2.      Mengalami kesedihan. Kesedihan yang dialami orang tua pada saat mengalami empty nest syndrome dapat merupakan gabungan dari beberapa peristiwa hidup yang lain, seperti : menopause, masa pensiun, dan sebagainya.

3.      Kekosongan dalam kehidupan individu. Individu pada saat mengalami empty nest syndrome akan merasakan kekosongan dalam hidupnya. Kekosongan dalam hal ini disebabkan oleh berkurangnya kegiatan atau rutinitas, anak yang telah mampu hidup secara independen, serta masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga.

Namun demikian tentunya dampak yang ditimbulkan dari empty nest syndrome seperti yang telah disampaikan diatas, yaitu dampak positif empty nest syndrome tersebut tentunya dirasakan oleh orang tua berupa adanya keintiman dan kepuasan pernikahan antara ayah dan ibu. Hal ini disebabkan karena ketidakadaan seorang anak menyebabkan mereka mempunyai waktu yang lebih banyak untuk dihabiskan bersama sehingga menimbulkan kepuasan pernikahan. Meskipun terkadang perasaan kehilangan terkadang dirasakan.

 

Referensi  :

Hui-Ling, Lai. 2002. Transition to the Empty Nest : a Phenomenological Study. Tzu Chi Nursing Journal 2002; 1(8): 88-94. Taiwan : Tzu Chi Buddhist General Hospital.

Nevid, Jeffrey S, dkk. 2005. Psikologi Abnormal (Edisi Kelima). Jakarta : Erlangga.

Nurlaila, Anda. 2011. Cara Pria dan Wanita Hadapi Stres. (Online). http://life.viva.co.id/news/read/242409-cara-pria-danwanita-sikapi-stres.

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup (Jilid I). Jakarta : Erlangga.

Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup (Jilid II). Jakarta : Erlangga. 2002.

Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. 2003.

Shakya, Dhana Ratna. 2009. Empty-Nest Syndrome - An Obstacle for Alcohol Abstinence.

Nepal Health Res Coune. 2009. Oct, 7(15) : 135-7. Nepal : B P Koirala Institute of Health Sciences.

Wardani, Ria. 2012. Kesejahteraan Psikologis dan Dukungan Pasangan pada Ibu “Empty Nester” di Kota Bandung. Jurnal Vol 3 No 1 Th 2012. Bandung : Universitas Padjadjaran.

Yulistara, Arina. 2013. Ibu Rumah Tangga Lebih Depresi Daripada Wanita Bekerja, Benarkah?