Selasa, 28 November 2023 11:28 WIB

Kenali Kanker Kelenjar Getah Bening

Responsive image
1349
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kanker yang mengenai kelenjar limfe / getah bening disebut dengan Limfoma. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik yang merupakan sistem kekebalan tubuh. Sistem limfatik mengandung sel darah putih yang disebut limfosit yang berperan menyerang dan memecah bakteri, virus, sel yang rusak atau sel kanker. Ketika kelenjar getah bening melawan infeksi, mereka sering membengkak dan menjadi sakit saat disentuh. Sistem limfatik juga bertindak sebagai drainase yang menghilangkan limbah yang diproduksi oleh sel. Cairan getah bening mengalir melalui pembuluh getah bening yang berupa saluran dan terhubung dengan sekelompok kelenjar getah bening sehingga membentuk jaringan. Ada bagian kelenjar getah bening yang bernama nodus yang bertindak sebagai filter. Mereka menjebak atau menghancurkan apa pun yang berbahaya yang tidak dibutuhkan tubuh. Cairan getah bening akan masuk ke aliran darah kemudian masuk ke hati atau ginjal untuk dibersihkan tubuh akan mengeluarkan limbahnya melalui feses atau urin.

Lokasi kelenjar getah bening tersebar luas di seluruh tubuh terutama di leher, ketiak, selangkangan dan perut, maka limfoma juga dapat mengenai berbagai area di seluruh tubuh. Kanker dimulai ketika sel-sel mulai tumbuh di luar kendali. Secara histopatologi limfoma digolongkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu limfoma Hodgkin dan non Hodkgin. Di antara keduanya, jumlah jumlah kejadian limfoma non Hodgkin (NHL) jauh lebih banyak.

NHL adalah kanker paling umum ke-6 di Inggris. Sekitar 14.000 orang didiagnosis dengan penyakit ini setiap tahun. NHL dapat mengenai individu pada usia berapa pun tetapi lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia. Kebanyakan orang yang didiagnosis dengan NHL berusia di atas 55 tahun. Jumlah penderita NHL di Indonesia belum banyak dilaporkan dalam laporan-laporan ilmiah.

Gejala yang muncul pada pasien NHL tergantung di mana limfoma berada di tubuh pasien. Gejala umum yang dapat muncul pada pasien limfoma adalah pembesaran kelenjar getah bening, keringat yang banyak terutama di malam hari, demam di atas suhu 38?C yang hilang timbul tanpa sebab yang jelas, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, gatal di sekujur tubuh yang tidak kunjung hilang, mudah memar atau berdarah. Sedangkan gejala lokal yang mungkin dikeluhkan sebagai berikut :

1.      Jika limfoma berada di daerah dada, gejalanya meliputi batuk, kesulitan menelan, atau sesak napas.

2.      Jika limfoma ada di perut atau usus, gejalanya termasuk gangguan pencernaan, sakit perut, atau penurunan berat badan.

3.      Nyeri yang disebabkan oleh tekanan dari kelenjar getah bening yang membengkak. Misalnya rasa sakit di area seperti perut.

Sebagian pasien tidak memiliki gejala-gejala ini dan limfoma ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan untuk kondisi lain.

Faktor Risiko Terjadinya Kanker Kelenjar Getah Bening

Faktor risiko adalah segala sesuatu yang mempengaruhi peluang seorang individu terkena penyakit seperti kanker. Para peneliti telah menemukan beberapa faktor yang dapat memengaruhi peluang seseorang terkena limfoma non-Hodgkin (NHL) di antaranya adalah usia, jenis kelamin dan ras / etnik. Beberapa penyakit dapat meningkatkan risiko limfoma di antaranya penyakit autoimun seperti penyakit seliaka, Sindrom Sjogren, artritis rheumatoid, lupus eritematosus sistemik. Para ahli tidak sepenuhnya memahami mengapa penyakit ini meningkatkan risiko berkembangnya limfoma. Jenis NHL juga dapat dikelompokkan berdasarkan seberapa cepat mereka tumbuh dan menyebar:

Bertambahnya usia merupakan faktor risiko yang kuat untuk limfoma secara keseluruhan, dengan sebagian besar kasus terjadi pada orang berusia 60-an atau lebih tua. Tetapi beberapa jenis limfoma lebih sering terjadi pada orang yang lebih muda. Secara umum NHL lebih tinggi pada pria daripada wanita, meski ada jenis NHL tertentu yang lebih sering terjadi pada wanita. Di Amerika Serikat, orang kulit putih lebih berisiko untuk berkembang menjadi NHL daripada orang Afrika-Amerika dan Asia-Amerika.

Bagaimana Pengobatannya?

Pada umumnya limfoma tumbuh lambat (indolen) dan menyebar perlahan. Beberapa limfoma indolen mungkin tidak perlu diobati segera, tetapi dapat diawasi dengan ketat. Sebagian jenis limfoma yang lain tumbuh agresif dan menyebar dengan cepat sehingga umumnya perlu segera diobati. Jenis limfoma agresif yang paling umum di Amerika Serikat adalah limfoma sel B besar difus. Beberapa jenis limfoma lain seperti limfoma sel mantel, tidak dapat masuk ke salah satu dari 2 kategori tersebut. Terlepas dari seberapa cepat mereka tumbuh, semua limfoma non-Hodgkin dapat menyebar ke bagian lain dari sistem getah bening jika tidak diobati. Akhirnya, mereka juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti hati, otak, atau sumsum tulang.

Jika seseorang telah didiagnosis NHL maka dokter akan mendiskusikan pilihan pengobatan. Setiap pilihan pengobatan harus mempertimbangkan antara manfaat dan kemungkinan risiko serta efek samping. Pilihan pengobatan pada NHL meliputi kemoterapi, imunoterapi dan radiasi tergantung pada jenis, stadium (luasnya) limfoma dan faktor lainnya,

Kemoterapi adalah pengobatan utama bagi NHL dimana dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan perawatan lain seperti obat imunoterapi dan radiasi tergantung pada jenis dan stadium limfoma.

Efek samping terapi kemoterapi seringkali tidak bisa dihindari, tergantung pada jenis dan dosis obat yang diberikan serta berapa lama pengobatan berlangsung. Efek samping yang umum dapat meliputi rambut rontok, sariawan, kehilangan selera makan, mual dan muntah, sembelit, peningkatan risiko infeksi (karena penurunan sel darah putih), pendarahan atau memar setelah luka kecil atau cedera (karena penurunan trombosit), kelelahan dan sesak napas (karena penurunan sel darah merah). Efek samping ini biasanya hilang setelah kemoterapi selesai. Jika terjadi efek samping yang serius, maka dosis kemoterapi dapat dikurangi atau pengobatan siklus berikutnya dapat ditunda. Beberapa cara digunakan untuk mengurangi efek samping ini, misalnya diberikan obat anti mual.

Bagaimana prognosisnya?

Prognosis adalah perkiraan mengenai peluang untuk pulih dari limfoma setelah perawatan. Prognosis NHL tergantung pada beberapa faktor yaitu : umur, stadium, kadar enzim yang disebut laktat dehidrogenase (LDH) dalam darah, lokasi pembesaran kelenjar getah bening di luar sistem getah bening dan status performa secara keseluruhan.

 

Referensi       :

https://www.macmillan.org.uk/cancer-information-and-support/stories-and-media/booklets/understanding-non-hodgkin-lymphoma.

https://www.cancer.org/cancer/non-hodgkin-lymphoma/about/what-is-non-hodgkin-lymphoma.html.

NICE Guideline 2016.