Senin, 27 November 2023 09:21 WIB

Mengenal Penyakit TBC

Responsive image
1995
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Penyakit Tuberculosis atau TBC atau TB, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menyerang organ paru tetapi tidak jarang juga menyerang organ lain misalnya kelenjar getah bening, kulit saluran pencernaan (usus), selaput otak dan lainnya. Tuberkulosis ditularkan melalui udara. Kebanyakan orang yang terkena tidak menunjukkan gejala, karena bakteri dapat hidup dalam bentuk tidak aktif pada tubuh dan dapat menjadi aktif ketika sistem kekebalan tubuh menurun. Sumber penularan yaitu pasien Tuberculosis BTA (Bakteri Tahan Asam) positif melalui percikan dahak saat pasien batuk. Orang-orang di sekeliling pasien TB tersebut dapat terpapar dengan cara menghisap percikan dahak (droplet). Infeksi dapat terjadi apabila seseorang yang rentan menghirup percikan renik yang mengandung kuman TB melalui mulut atau hidung, saluran pernafasan atas, bronchus hingga mencapai alveoli. Pengobatan penyakit Tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat, guna mencegah resiko terjadinya resistensi antibiotik. Jika tidak ditangani dengan segera, penyakit TBC dapat berakibat fatal. Meski begitu TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.

Penyebab

Penyebab TBC adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis, bakterI ini mempunyai ukuran 0,5 - 4 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranul atau tidak mempunyai selubung tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari Lipoid.

Bakteri Tuberculosis Paru

Mycobakterium tuberculosis berbentuk batang dengan ukuran 1-4 micron dan tebal 0,3-0,6 micron. Sifat khusus bakteri ini tahan terhadap asam, oleh karena itu sering disebut Bakteri Tahan Asam (BTA). Bakteri TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh, bakteri dapat Dorman, tertidur lama selama beberapa tahun.

Gejala

1.      Demam

2.      Penurunan nafsu makan dan berat badan.

3.      Batuk lebih dari 3 minggu.

4.      Perasaan tidak enak (Malaise) dan lemah.

5.      Mengi

Penularan

Penularan penyakit Tuberculosis disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis ditularkan melalui udara (Droplet Nuclei) saat pasien Tuberculosis batuk atau bersin sehingga mengakibatkan adanya percikan ludah yang mengandung bakteri ini terhirup oleh orang lain saat bernafas. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Masa inkubasi selama 3-6 bulan.

Pemeriksaan

Pemeriksaan Tuberculosis paru ditegakkan dengan ditentukannya kuman Tuberculosis. Program penanggulangan Tuberculosis Nasional, penemuan BTA melalui pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan diagnosis utama.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Tuberculosis Paru mempunyai tujuan yaitu memusnahkan basil Tuberculosis dengan cepat dan mencegah kekambuhan. Obat yang digunakan untuk penyakit Tuberculosis ada 2 (dua) macam yaitu :

1.      Obat primer : INH (Isoniazid), Rimfapisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid. Obat Primer memperlihatkan keefektifan yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir.

2.      Obat sekunder : Exsionamid, Paraminisalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin, Protionamid, Tiazetazon, viomisin, Kanamisin.

Pencegahan

1.      Edukasi kesehatan tentang penyakit Tuberculosis.

2.      Pasien menutup mulut saat bersin, batuk dan membuang dahak tidak disembarang tempat.

3.      Vaksinasi BCG

4.      Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mencuci tangan, menggunakan masker apabila sedang sakit melakukan kebersihan lingkungan baik di dalam maupun di luar rumah, terdapat ventilasi rumah yang berfungsi dengan baik pencahayaan sinar matahari yang cukup.

 

Referensi  :

Agustin Asrini Nona. 2017. Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Tuberculosis. Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

Ihram Aandi Muhammad. 2013. Hubungan Tingkat Sirkulasi Oksigen dan Karakteristik Individu dengan Kejadian TB Paru pada Kelompok Usia Produktif di Puskesmas Pondok Pucung Tahun 2013. Skripsi Peminatan Kesehatan Lingkungan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.