Senin, 27 November 2023 08:58 WIB

Safe Brain Safe Life, Selamatkan Otak Kita Selamatkan Hidup Kita!

Responsive image
135
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Peringatan hari stroke sedunia atau world stroke day jatuh setiap tanggal 29 Oktober. Tujuan perlu ditetapkannya peringatan ini salah satunya adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia terhadap serangan stroke dan bagaimana pencegahannya agar tidak terjadi stroke.

Masyarakat sering sekali mendengar istilah stroke. Namun belum semuanya mengetahui bagaimana stroke bisa terjadi, sehingga kelumpuhan atau kelemahan secara tiba-tiba terjadi bahkan kematian mendadak bisa terjadi.

Dari dulu hingga kini, stroke termasuk salah satu penyakit yang paling ditakuti. Penyakit ini terjadi ketika jaringan otak tidak berfungsi dengan baik dan aliran darah serta oksigen ke dalamnya kurang. Stroke adalah sindrom klinis yang timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih, atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah non-traumatik.

Jenis stroke dibagi menjadi dua, antara lain :

1.      Stroke karena perdarahan. Stroke ini terjadi karena satu atau beberapa pembuluh darah di otak pecah.

2.      Stroke karena penyumbatan. Stroke ini terjadi karena pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan oleh kolesterol atau lemak lain sehingga suplai oksigen ke otak terhambat. Otak tidak dapat bernapas sehingga fungsi jaringannya terganggu.

Penyebab Stroke Bisa Terjadi

Hingga saat ini, diketahui setidaknya ada 9 hal yang dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko stroke. Di antaranya yaitu :

1.      Tingginya Tekanan Darah

Penyebab paling umum terjadinya stroke adalah tingginya tekanan darah, atau dalam dunia medis disebut hipertensi. Sebaiknya kita perlu waspada akan ancaman stroke jika memiliki tekanan darah lebih dari 140/90.

2.      Kebiasaan Merokok

Memiliki kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Pasalnya, nikotin yang terkandung di dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah (penyebab paling umum dari stroke). Selain itu, asap rokok juga dapat menyebabkan lemak di arteri leher utama menumpuk, darah menjadi lebih kental, dan lebih rentan membeku. Bahaya rokok ini juga perlu diwaspadai oleh mereka yang sering terpapar asap rokok.

3.      Mengidap Penyakit Jantung

Penyakit jantung dan stroke memang bisa dibilang memiliki hubungan yang erat. Pasalnya, orang yang mengidap penyakit ini lebih rentan terserang stroke, dibanding yang tidak. Hal ini tak terlepas dari fungsi jantung yang sangat vital, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh. Berbagai gangguan pada jantung yang dimaksud dalam hal ini termasuk fibrilasi atrium, kerusakan katup jantung, detak jantung yang tidak teratur, dan arteri yang tersumbat karena timbunan lemak.

4.      Genetik / Keturunan

Faktor ini cukup berpengaruh pada risiko stroke seseorang. Artinya, jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan riwayat stroke, risiko untuk bisa mengalami kondisi serupa akan meningkat. Oleh karena itu, penting untuk membiasakan diri dan keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

5.      Obesitas / Kegemukan

Jika obesitas disebut-sebut bisa sebabkan stroke, jawabannya tentu iya. Peluang untuk terkena stroke dapat meningkat pada orang yang kelebihan berat badan, tak peduli pria ataupun wanita. Selain itu, obesitas juga menjadi faktor risiko untuk hipertensi, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan stroke.

6.      Kolesterol Tinggi yang Tak Terkontrol

Kolesterol yang kadarnya terlalu tinggi akan membentuk lapisan pada dinding-dinding pembuluh darah. Akibatnya, pembuluh darah menjadi sempit, sehingga sel-sel darah pun menjadi sulit mengalir ke seluruh tubuh. Jika aliran darah terhambat, risiko penyakit berbahaya seperti stroke pun meningkat.

7.      Mengidap Diabetes

Diabetes bisa dibilang penyebab tidak langsung terjadinya stroke. Hal ini karena orang yang mengidap penyakit ini biasanya lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi dan cenderung obesitas. Kedua kondisi itu dapat meningkatkan risiko stroke. Terlebih, diabetes dapat membuat pembuluh darah menjadi rusak, sehingga stroke jadi lebih mungkin terjadi.

8.      Usia

Meski bukan faktor penentu utama (karena siapapun bisa mengalami stroke), usia nyatanya dapat meningkatkan risiko. Secara umum, peluang seseorang untuk terserang stroke akan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah berusia lebih dari 55 tahun.

9.      Gender

Pada usia yang sama, jika dibandingkan, wanita memiliki risiko yang lebih kecil ketimbang pria, untuk mengalami stroke. Namun, bukan berarti wanita terbebas dari risiko stroke. Mengingat penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu. Hanya saja, kemungkinan stroke pada wanita baru meningkat ketika telah menginjak usia lanjut.

Bagaimana Deteksi Dini Serangan Stroke?

SEGERA KE RS

1.      SEnyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.

2.      GErak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.

3.      bicaRA pelo / tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti kata-kata / bicara tidak nyambung.

4.      KEbas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh.

5.      Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.

6.      Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar, sempoyongan).

Bagaimana Pencegahan Stroke?

Kendalikan faktor risiko yaitu dengan :

1.      Menurunkan tekanan darah.

Tekanan darah tinggi adalah faktor yang melipatgandakan risiko stroke. Memantau tekanan darah dan mengelolanya merupakan cara untuk mencegah terjadinya stroke di usia muda. Pertahankan tekanan darah kurang dari 120/80 jika memungkinkan. Mumpung masih muda, hal ini bisa dikelola dengan baik.

Bagaimana menurunkan tekanan darah?

a.      Kurangi asupan garam, idealnya tidak lebih dari 1.500 miligram sehari (setengah sendok teh).

b.      Hindari makanan tinggi lemak jenuh.

c.      Konsumsi 4-5 cangkir buah dan sayuran setiap hari, satu porsi ikan dua hingga tiga kali seminggu, dan beberapa porsi harian biji-bijian dan produk susu rendah lemak.

d.      Rutin berolahraga, setidaknya 30 menit sehari.

e.      Menghentikan kebiasaan merokok.

2.      Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.

3.      Melakukan diet

4.      Mengobati diabetes bagi penderitanya.

5.      Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

6.      Mengendalikan emosi

Apa yang harus segera dilakukan jika seseorang terkena serangan stroke?

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada gejala stroke awal :

1.      Perhatikan gejala yang muncul dan kondisi penderita.

Pastikan lebih dulu gejala awal stroke apa yang muncul berdasarkan SEGERA KE RS. Selain itu, juga perlu waspada terhadap kondisi lain seperti tiba-tiba pusing, tiba-tiba tidak bisa melihat, atau sakit kepala yang sangat hebat. Umumnya, stroke menyebabkan penderita kehilangan keseimbangan diri dan jatuh. Lihat apakah orang tersebut dalam kondisi sadar atau tidak, apakah saat jatuh mengalami benturan di kepala atau tidak. Sebagian masyarakat juga memiliki pemahaman yang salah seperti stroke dapat disembuhkan dengan dipijat, dikerik, atau menusukkan jarum ke bagian tubuh yang mengalami stroke. Jangan lakukan hal ini karena stroke harus ditangani oleh tenaga medis profesional di rumah sakit.

2.      Periksa pernapasan

Cek dan coba atur pernapasan dengan baik. Jika penderita merasa kesulitan bernapas, berikan ruang di sekitarnya dan longgarkan pakaian yang terlalu ketat. Minta penderita untuk mengambil napas dalam-dalam dan membuang perlahan untuk mengatur agar pernapasan dapat kembali normal.

3.      Perbaiki posisi

Pertolongan pertama pada gejala stroke awal selanjutnya adalah memperbaiki posisi penderita. Jika memungkinkan, ubah posisi penderita menjadi berbaring atau ubah posisi dengan membaringkan satu sisi tubuh dengan bagian kepala sedikit diangkat agar penderita merasa lebih nyaman.

Terkadang ketika stroke menyerang, seseorang akan merasa mual dan ingin muntah sehingga posisi kepala harus sedikit diangkat agar memudahkan saat ingin muntah dan mencegah dari tersedak.

4.      Segera Bawa ke Rumah Sakit

Yang juga penting sebagai bagian dari pertolongan pertama pada gejala stroke adalah segera membawa penderita ke rumah sakit.

Kapan waktu penderita stroke di bawa ke RS?

Ada golden period atau waktu emas dalam penanganan pasien stroke awal. Semakin cepat tertangani semakin sedikit kecacatan yang dapat dicegah. Sesaat saat seseorang menderita stroke harus segera dibawa ke RS kurang dari 4,5 jam. Di RSST bagi pasien yang menderita stroke sumbatan, ada terapi yang disebut dengan trombolisis yang membantu menghilangkan sumbatan darah di otak dimana pemberiannya segera sebelum 4,5 jam dimulai dari serangan, karena setelah 4,5 jam obat sudah tidak boleh diberikan. Sampai saat ini Sebagian besar pasien berhasil mencegah kecacatan lebih lanjut bahkan ada yang sembuh dari stroke. Namun pemberian obat memerlukan pengawasan ketat di IGD dan dilanjutkan di Unit Stroke. Di RSST sudah ada Unit Stroke dengan kapasitas 11 pasien, yang siap merawat pasien akut atau stroke serangan awal dengan pemantauan intensif (ketat).

Bagaimana menghitung waktu serangan awal stroke?

Waktu mulai serangan dihitung saat pasien menderita gejala awal stroke (TANDA SEGERA KE RS). Namun jika seseorang ditemukan tidak sadar saat bangun tidur, kita hitung serangan awal saat bertemu seseorang tersebut dalam kondisi sehat, bukan saat pasien bangun tidur ditemukan stroke.

Apakah pasien stroke bisa terkena stroke berulang?

Bisa apalagi cara pencegahan stroke belum dilakukan secara optimal dan sebagian besar stroke berulang lebih berat kondisinya daripada stroke pertama.

Bagi Masyarakat stroke bisa dicegah, terapkan perilaku hidup sehat, dan jika terjadi serangan stroke SEGERA BAWA KE RS.

 

Referensi :

https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/germas-cegah-stroke.

Unit Stroke RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Panduan Pelayanan Unit Stroke.