Senin, 27 November 2023 08:44 WIB

Pengaruh Burnout Akademik pada Kesehatan Mental Mahasiswa

Responsive image
1794
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Penugasan tugas akhir (skripsi) merupakan penugasan akademik yang harus dihadapi oleh setiap mahasiswa. Skripsi merupakan suatu karya yang dikerjakan oleh mahasiswa S1 yang melibatkan suatu kemampuan, baik kemampuan intelijen maupun kemampuan emosional.

Mahasiswa yang sedang menempuh tugas akhir terkadang tidak lepas dari kejenuhan. Mahasiswa merasakan kejenuhan karena adanya hambatan-hambatan dalam proses pengerjaan tugas akhir. Hal inilah yang kemudian menjadikan mahasiswa terkadang sulit dalam mengontrol diri untuk fokus dalam mengerjakan penugasan akhir.

Dalam sebuah ulasan disampaikan bahwa bimbingan, ujian proposal, dan ujian hasil membuat beberapa mahasiswa merasa terbebani dan stress hingga merasakan burnout akademik. Sebagian mahasiswa menganggap bahwa skripsi merupakan momok yang menakutkan bahkan dirasa berat jika mengerjakan skripsi atau tugas akhir. Hal ini jika ditambah dengan berbagai kondisi lainnya seperti mengulang mata kuliah yang sebelumnya tidak lulus dan bekerja di luar jam kuliah dapat memicu permasalahan akademik. Oleh karenanya mengerjakan skripsi atau tugas akhir dapat menjadi permasalahan akademik untuk mahasiswa. Permasalahan akademik yang tidak terselesaikan, tentunya dapat menyebabkan burnout pada mahasiswa.

Dalam sebuah ulasan yang berbeda, disampaikan bahwa terdapat setidaknya enam faktor yang dapat mempengaruhi munculnya burnout, yaitu : reward, community, workload, control, value, dan fairness. Reward adalah pemberian apresiasi terhadap mahasiswa untuk menciptakan rasa semangat kepada mahasiswa. Community seperti mahsiswa yang tidak memiliki relasi yang baik antar teman maupun kepada dosen sehingga menjadikan ketidaknyamanan dalam mengerjakan tugas akhir. Workload adalah beban tugas yang diberikan kepada mahasiswa. Beban yang diberikan mahasiswa relatif sama, namun cara untuk menangani beban tersebutlah yang berbeda. Control seperti mahasiswa yang kesulitan dalam mengambil keputusan dikarenakan adanya peran dominan dari dosen ataupun dari sesama rekan mahasiswa. Value merupakan nilai yang didapatkan oleh mahasiswa yang didasari pada hasil dari tugas yang diberikan. Fairness merupakan rasa ketidakadilan yang dirasakan mahasiswa seperti tugas yang dipersulit dan semacamnya.

Menjadi dapat dipahami jika berbagai faktor yang muncul menyertai penyelesaian skripsi menjadikan beban tersendiri untuk mahasiswa. Faktor-faktor di atas kemudian yang dapat menyebabkan potensi munculnya burnout pada mahasiswa yang kemudian dapat menjadi hambatan bagi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi dan pada akhirnya dapat menghambat lulus tepat waktu. Burnout akademik biasanya akan mengacu pada stres, beban, ataupun suatu faktor psikologis mahasiswa dikarenakan proses yang diikuti mahasiswa kemudian menunjukkan keadaan yang lelah secara emosional, kecenderungan untuk menjadi depresi, dan perasaan atas pencapaian diri yang rendah. Burnout akademik pada umumnya dirasakan oleh mahasiswa ketika adanya beban maupun tuntutan akademik yang dirasa melebihi kemampuannya dan secara terus menerus.

Penyelesaian tugas akhir atau tugas akademik yang menyebabkan mahasiswa merasakan stres dan lelah dengan tugas-tugas yang diberikan. Selain masalah tersebut, mahasiswa juga memungkinkan memiliki masalah pribadi seperti masalah pada keluarga ataupun masalah administrasi lainnya yang menyebabkan terhambatnya proses dalam mengerjakan tugas akhirnya.

Burnout akademik adalah kondisi seseorang yang merasakan kelelahan secara fisik, mental, maupun emosional yang diikuti oleh perasaan untuk menghindari diri dari lingkungan, serta merasakan penilaian diri yang rendah sehingga menyebabkan kejenuhan dalam belajar, ketidakpedulian terhadap tugas akademik, kurangnya motivasi, timbul rasa malas, dan mengakibatkan turunnya prestasi dalam pembelajaran.

Dengan kata lain burnout Sebagaimana dijelaskan pada beberapa ulasan di atas bahwa burnout akademik dapat menyebabkan permasalahan psikologis bagi mahasiswa. Bahkan beberapa kasus burnout akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir dan melakukan percobaan bunuh diri kerap kali terjadi.

Dalam sebuah surat kabar terkemuka ditahun 2020 mencatat bahwa terjadi tiga kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa akibat depresi saat mengerjakan tugas akhir pada tahun 2020. Tercatat dari tahun 2014, setidaknya terdapat 10 kasus bunuh diri karena depresi akibat mengerjakan skripsi. Salah satu kasus terbaru ditahun 2021, seorang mahasiswa mencoba melakukan aksi bunuh diri karena depresi terhadap skripsi atau tugas akhirnya. Alasan dari mahasiswa tersebut melakukan percobaan bunuh diri adalah karena takut tidak dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu.

Menilik beberapa ulasan di atas tentunya beberapa penyebab terjadinya kejenuhan pada mahasiswa didasari karena beberapa hal, yaitu relasi dengan dosen, penghargaan dari dosen, work overload, dan ketidakadilan. Hal ini kemudian sejalan dengan yang dimana bahwa faktor penyebab terjadinya kejenuhan adalah relasi, penghargaan, work overload, dan ketidakadilan.

Proses dan faktor yang dirasakan ditinjau dari penyebab pertama, yaitu relasi. Pada relasi yang dimaksud, relasi dengan dosen dan keluarga menjadi faktor tersebut. Hal ini kemungkinan disebabkan karena diri mahasiswa merasakan kurangnya komunikasi dengan dosen pembimbing. Hal ini disebabkan karena mahasiswa merasakan kurangnya komunikasi dengan dosen pembimbing. Komunikasi yang kurang baik dan tidak intens menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam mendekati dosen. Mahasiswa juga kurang dalam memahami karakteristik dosen yang mengakibatkan mahasiswa menjadi takut untuk menghubungi dosen. Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa relasi terhadap dosen yang kurang baik menyebabkan mahasiswa berpotensi mengalami keterlambatan dalam mengerjakan tugas akhir. Ditambahkan juga bahwa faktor keluarga, yang salah satunya adalah relasi dengan keluarga, juga menjadi faktor terhambatnya skripsi karena relasi dengan keluarga yang kurang baik. Penyebab selanjutnya adalah penghargaan dari dosen. Penghargaan yang dimaksud adalah apresiasi dan juga kalimat motivasi yang dapat menumbuhkan rasa semangat pada mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir. Namun, pada kenyataannya, beberapa dosen kurang memberikan kalimat positif, motivasi, dan semangat sehingga mahasiswa merasakan kurang dihargai atas pencapaiannya dan hanya berpatok pada revisi dan hasil akhir serta penilaian akhir. Selain itu dalam penelitian yang mengungkapkan bahwa bentuk apresiasi dari dosen terhadap mahasiswa dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran juga meningkat. Hal ini juga dapat dikaitkan kepada mahasiswa yang sedang menempuh tugas akhir dimana mereka dapat meningkat motivasi apabila diberikan suatu penghargaan dari dosen.

Penyebab selanjutnya adalah work overload atau tugas yang terlalu banyak. Setiap mahasiswa tentunya memiliki kapasitas sendiri dalam menangani tugas yang diberikan oleh dosen. Kapasitas yang berbeda ini yang kemudian menjadikan progress pengerjaan tugas akhir tiap mahasiswa berbeda. Hal ini sejaln dengan penelitian yang memaparkan bahwa mahasiswa mengalami kejenuhan dan dipengaruhi oleh penugasan yang berlebihan sehingga sulit bagi mereka dalam mengatur waktunya.

Penyebab terakhir adalah ketidakadilan. Mahasiswa merasakan suatu ketidakadilan yang dimana mendapatkan perlakuan diskriminasi saat melakukan bimbingan. Dalam sebuah penelitian disampaikan ketidakadilan mahasiswa terjadi ketika terjadi dalam bimbingan,diungkapkan mengalami diskriminasi dari dosen pembimbingnya lantaran mahasiswa merasakan perlakuan yang berbeda dibanding teman-teman satu bimbingannya. Ketidakadilan memang dapat terlihat ketika mahasiswa yang lebih dekat dengan dosen pembimbingnya mengalami kemudahan yang berbeda dengan mahasiswa yang tidak dekat dengan dosen pembimbingnya.

Dampak dari burnout akademik pada mahasiswa pun kemudian dapat terasakan dari keadaan mental mahasiswa dan keseharian yang dirasakan oleh mahasiswa. Hal ini kemudian menjadikan mahasiswa merasakan perubahan dalam dirinya yang selanjutnya ia harus menyesuaikan perubahan tersebut. Pada keadaan mentalnya, partisipan juga merasakan adanya perubahan seperti mudah untuk takut, lebih emosional, iri terhadap mahasiswa lainnya, dan sebagainya. sebuah ulasan memaparkan bahwa beban pekerjaan dapat digambarkan sebagai konstruk mental yang kemudian akan mencerminkan ketegangan mental akibat dari melakukan tugas di bawah kondisi tertentu.

Selain kepada keadaan mental, hal ini juga kemudian berpengaruh kepada keseharian yang dialami oleh mahasiswa. mereka merasakan bahwa terjadi perubahan-perubahan pada diri mereka seperti hilangnya keinginan untuk melakukan rutinitas, pola kehidupan yang berubah, hingga pola tidur yang berubah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang mengungkapkan bahwa burnout dapat berpengaruh kepada keseharian seseorang.

Teknik untuk mengurangi burnout dilakukan baik melalui internal diri maupun melalui bantuan dari pihak eksternal. Perlunya usaha komprehensif dalam mengurangi burnout agar dapat meningkatkan kualitas hidup. Faktor internal dalam diri sendiri dapat berupa self-reward, penyemangat dari diri sendiri, dan melakukan usaha-usaha untuk menghindari stressor. Faktor eksternal dari orang lain dapat berupa hiburan maupun menghubungi tenaga ahli seperti psikolog ataupun psikiatri jika dirasa sangat dibutuhkan.

Dengan demikian melihat beberapa ulasan di atas tentunya selain menuntut mahasiswa untuk menciptakan suatu hubungan yang baik dengan dosen, diperlukan pendekatan dan mengobservasi karakteristik tiap dosen agar mudah dalam melakukan pendekatan. Jika sudah mengalami burnout, segera untuk menghindari stressor dan meminta bantuan kepada orang terdekat, selain itu harapan kepada  Dosen. Dosen agar memiliki kepekaan bahwa setiap mahasiswa memiliki proses masing-masing. Apresiasi terhadap kinerja yang diberikan mahasiswa sangatlah dibutuhkan. Memberikan suatu kritikan dan saran kepada mahasiswa agar dapat memberikan dorongan agar mahasiswa dapat memperbaiki kesalahannya.

 

Referensi  :

Alimah, S., Swasti, K. G., & Ekowati, W. 2016. Gambaran Burnout pada Mahasiswa Keperawatan di Purwokerto. Jurnal Keperawatan Soedirman, 11(2), 130-141. https://doi.org/10.20884/1.jks.2016.11.2.709.

Arlinkasari, F., & Akmal, S. Z. 2017. Hubungan Antara School Engagement, Academic Self-Efficacy dan Academic Burnout pada Mahasiswa. Humanitas (Jurnal Psikologi), 1(2), 81-102. https://doi.org/10.28932/humanitas.v1i2.418.

Fajriani, A., & Septiari, D. 2015. Pengaruh Beban Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan : Efek Mediasi Burnout. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis, 3(1), 74-79. https://doi.org/https://doi.org/10.30871/jaemb.v3i1.188.

Febriani, R. D., Hariko, R., Yuca, V., & Magistarina, E. 2021. Factors Affecting Student’s Burnout in Online Learning. Jurnal Neo Konseling, 3(3), 32-38. https://doi.org/10.24036/00567kons2021.

Mashuri, Y. A., Primaningtyas, W., Hastuti, H., Aryoseto, L., Qothrunnada, N., Febrinasari, R. P., Widyaningsih, V., & Probandari, A. N. 2022. Burnout dan Kualitas Hidup Civitas Akademika pada Masa Pandemi Covid-19 : Studi di Universitas Sebelas Maret. Biomedika, 14(1), 10-19. https://doi.org/10.23917/biomedika.v14i1.13280.

Orpina, S., & Prahara, S. A. 2019. Self-efficacy dan burnout akademik pada mahasiswa yang bekerja. Indonesian Journal of Educational Counseling, 3(2), 119-130. https://doi.org/10.30653/001.201932.93.

Rahardja, U., Lutfiani, N., Handayani, I., & Suryaman, F. M. 2019. Motivasi Belajar Mahasiswa Terhadap Metode Pembelajaran Online Ilearning + pada Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA, 9(2), 192-202.

Roelyana, S., & Listiyandini, R. A. 2016. Peranan Optimisme Terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi. Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia, 1(1), 29-37.

Wakhyudin, H., & Putri, A. D. S. 2020. Analisis Kecemasan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi. WASIS : Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(1), 14-18.

Muhamad Sani Rosyad Hasbillah Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, UNESA. Burnout Akademik pada Mahasiswa yang Sedang Menempuh Tugas Akhir.