Senin, 27 November 2023 08:38 WIB

Manfaat Berenang Bagi Anak Usia Dini

Responsive image
2751
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Berenang merupakan kegiatan menyenangkan yang baik untuk dan bisa dilakukan orang-orang dari segala usia. Selain menyenangkan, berenang bisa memberikan dampak positif untuk jangka panjang. Meski demikian banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa berenang merupakan cara yang baik agar anak bisa mendapatkan aktivitas fisik aerobik yang teratur. Selain itu berolahraga menjadi salah satu wadah bagi seseorang untuk berkembang. Tidak hanya kalangan anak-anak, orang tua pun akan menyempatkan waktunya untuk melakukan olahraga agar tubuhnya tetap sehat dan bugar. Hal ini dikarenakan dengan berolahraga menjadikan tubuh manusia lebih aktif bergerak apabila dibandingkan dengan kegiatan biasanya. Salah satu olahraga yang banyak digemari oleh kalangan masyarakat adalah renang. Karena renang dinilai sebagai salah satu olahraga yang cukup mudah dilakukan dan tidak membutuhkan banyak energi untuk melakukannya.

Dalam sebuah ulasan disampaikan bahwa “renang adalah salah satu cabang olahraga yang bisa diajarkan pada semua umur, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. bayi yang berumur beberapa bulan juga sudah bisa diajarkan renang” renang merupakan olahraga pertama yang aman yang diperkenalkan pada bayi karena sejak di dalam rahim, bayi sudah berenang dalam air ketuban sehingga sudah menjadi kebiasaan bayi. Selain itu bayi juga memliki reflek melangkah dalam air yang sangat berguna untuk berenang, yang disebut juga “dog paddle” dalam ulasan lainnya mengatakan refleks berenang pada bayi akan menghilang setelah usia 6 atau 7 bulan.

Kemampuan motorik bayi yang melakukan terapi berenang akan berkembang lebih pesat daripada bayi hanya bermain di lantai, karena pada saat berenang dalam air, efek gravitasi sangat rendah sehingga memungkinkan bayi bergerak lebih banyak dan semua otot pun dapat bekerja maksimal. Hal senada disampaikan oleh pelatih renang profesional kebangsaan Australia, yang mengungkapkan bahwa mengajarkan anak berenang sejak dini berguna untuk perkembangan dan pertumbuhan anak.

Dalam sebuah penelitian yang lainnya menyampaikan bahwa renang pada neonatal dan bayi memiliki energi auxoaction pada motorik dan pekembangan bahasa bayi. Perkembangan motorik pada bayi memerlukan stimulasi, salah satu stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan motorik bayi adalah dengan meningkatkan aktifitas. Aktifitas di dalam air seperti berenang bermanfaat menguatkan motorik anak. Berenang memberikan bantuan terapi pada kekakuan otot, meningkatkan relaksasi otot, dan membangun kekuatan otot.

Beberapa manfaat berenang pada bayi cukup banyak, beberapa penelitian telah dilakukan dan membuktikan hal tersebut, adapun beberapa manfaat berenang pada bayi :

1.      Berenang akan merangsang gerak motorik bayi.

Dengan bermain air, otot-otot bayi akan berkembang dengan sangat baik, persendian tumbuh secara optimal, pertumbuhan badan meningkat dan tubuh pun menjadi lentur. Melalui gerakan di dalam air semua anggota tubuh bayi akan terlatih, karena seluruh anggota tubuh di gerakan mulai dari kaki, tangan hingga kepala walaupun gerakannya belum sempurna.

2.      Bayi yang dilatih berenang akan memiliki keseimbangan tubuh yang lebih baik.

Hasil riset mengungkapkan bahwa bayi yang berenang memiliki keseimbangan yang lebih baik dan dapat lebih mudah meraih sebuah objek dibandingkan dengan bayi yang tidak berenang. Selain itu hasil riset menyebutkan bahwa pengenalan olahraga renang pada bayi beberapa bulan pasca dilahirkan membantu mereka mengembakan keterampilan fisik di kemudian hari.

3.      Bayi yang biasanya bergerak di dalam air tidak akan takut terhadap air.

Banyak bayi yang tidak mau mandi karena takut air. Jika kegiatan berenang dikenalkan sejak dini maka bayi akan terbiasa dengan air dan tidak akan takut lagi, bahkan sangat senang berada di dalam air dan bermain air.

4.      Berenang akan mengasah kemadirian, keberanian dan kepercayaan diri bayi.

Berenang akan mendorong bayi menjadi sosok yang mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini tercermin saat bayi tak lagi takut berada di air, terlebih ketika bayi mulai berani mengeksploitasi bermacam macam gerakan di dalam air. Sejak tahun 1960, telah diketahui bahwa bayi mampu berenang secara mandiri di bawah air, tetapi kini baru diketahui bahwa ijka kemampuan berenang ini dibiasakan maka akan meningkatkan kepercayaan diri dan pengembangan pribadi, fisik, dan emosional. Air sebagai tempat berenang memberikan lingkungan yang menenangkan bayi. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi bayi yang memiliki kelainan bawaan seperti Down Syndrome dan Cereberal Palsy.

5.      Berenang dapat meningkatkan IQ (kecerdasan berpikir) dan konsentrasi.

Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut : pada saat berenang, bayi menggerakan seluruh anggota badan, gerakan ini di duga dapat merangsang pertumbuhan saraf-saraf tepi sehingga saraf otak menjadi lebih aktif, dan hal ini dapat meningkatkan kepintarannya. Bayi yang berenang sejak dini akan terbiasa mengikuti instruksi atau mendengarkan perkataan orang lain. Hal ini membuat kemampuan kognitifnya semakin berkembang. Perkembangan kognitif pada bayi meliputi berpikir, belajar dan kemampuan memecahkan masalah.

6.      Berenang menjadi sarana bermain yang sangat menyenangkan bagi bayi.

Kegiatan ini diduga dapat membuat bayi teringat kembali masa-masa hidupnya ketika ia berada dalam kandungan.

7.      Berenang dapat meningkatkan kualitas pola tidur siang dan malam. Tidur bayi akan semakin lelap.

8.      Berenang secara rutin mempengaruhi nafsu makan bayi.

Gerakan yang banyak saat bergerak di dalam air akan meningkatkan metabolisme tubuh bayi sehingga secara otomatis nafsu makannya akan meningkat.

9.      Saat berenang, bayi banyak belajar mendengar pembicaraan orang saat memberikan instruksi untuk bergerak sehingga di kemudian hari, kemampuan berbicaranya akan lebih cepat berkembang.

Dengan melihat beberapa ulasan di atas, meskipun renang bagi anak usia dini diperbolehkan tentunya hal tersebut juga melihat beberapa hal yang harus diperhatikan :

1.      Umur Bayi

Banyak yang pendapat mengenai kapan usia yang paling tepat untuk mengajak bermain di air, dalam penelitian disampaikan bahwa kegiatan renang dapat dilakukan sedini mungkin setelah bayi lahir. Beberapa ahli menyarankan untuk menunggu hingga bayi berusia tiga bulan. Makin lama kita menunggu mengenalkan aktivitas ini pada bayi, keberanian bayi terhadap air akan berkurang. Namun memulai melatih bayi di air tepat setelah usianya tiga bulan adalah keputusan yang sangat arif dan sangat aman bagi bayi. Reflek berenang pada bayi akan menghilang setelah usia 6 atau 7 bulan.

2.      Kolam dan Air

Ketika mengajak bayi berenang ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu kebersihan dan suhu air, air yang digunakan harus selalu bersih. Setelah dipakai air harus langsung di buang (sekali pakai). Hal ini harus diperhatikan mengingat kulit bayi sangat sensitif dan mudah sekali tertular penyakit-penyakit kulit. Air yang tertelan bayi dapat mengakibatkan bayi terserang diare, muntah, dan infeksi pada pencernaan.

3.      Pelampung Leher

Bayi harus memakai pelampung khusus yang dikenakan di leher. Pelampung tersebut harus mampu membuat bayi mengambang dan tidak menimbulkan tekanan pada leher bayi. Selain itu bayi juga harus nyaman menggunakan pelampung tersebut.

4.      Pendampingan 

Pendampingan dari tenaga profesional akan membantu bayi melakukan gerakan-gerakan tertentu yang akan merangsang semua ototnya untuk bekerja. Tentunya tenaga profesional tersebut bertugas mendampingi agar bayi aman selama berendam.

5.      Waktu

Berenang pada bayi idealnya dapat dilakukan setiap hari atau dua hari sekali, tetapi paling tidak dilakukan tiga kali dalam seminggu. Waktu yang lebih baik dilakukan adalah tiga kali dalam seminggu, daripada setiap hari tetapi dalam durasi sebentar. Lamanya bayi berenang setiap sesi  sekitar 10-20 menit.

Dengan melihat beberapa ulasan di atas, tentunya kenyamanan dan keamanan anak ketika berenang menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sehingga anak menjadikan berenang adalah kegiatan yang menyenangkan.

 

Referensi  :

Ihsan, N., Wahyuri, A. S., Negeri, D., Padang, K., & Padang, K. 2017. Jurusan Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang. 2(1).

Ishak, M. 2017. Gaya Mengajar Otoriter dan Demokratis Terhadap Hasil Belajar Renang Gaya Bebas. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 2(1), 94.

Jingmei, LU, Yanyu, FENG, Xiang, ZHOU. 2007. Influence of Neonatal and Infant Swimming on Baby’s Motor and Language Development, Departement of Obstetrict, Maternity and Child Health Hospital of Longgang District, Shenzhen 518172, China.

Kartikawati, Eny. 2012. Jangan Takut Ajak Bayi Berenang.

Nurhayati, Dian. 2012. Olahraga Renang untuk Bayi.

Santrock, John W. 2008. Perkembangan Anak. Erlangga, Jakarta.

Sevenus, Laura. 2013. Book a Baby Spa Session.

Yahya, Nadjibah. 2011. Spa Bayi & Anak. Metegraf, Solo.

Miftahul Janah. Hubungan Terapi Berenang dengan Perkembangan Motorik Bayi di Little Bee Baby Spa Surabaya. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya 2013.