Jumat, 10 November 2023 10:38 WIB

Edema dan Penyakit Jantung: Mengapa Tubuh Mengalami Pembengkakan?

Responsive image
9164
dr. P. O. Maria K. Tokan - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang paling sering ditemui di seluruh dunia. Selain menjadi penyebab utama kematian, penyakit jantung juga dapat mengakibatkan berbagai komplikasi dan gejala, termasuk edema atau pembengkakan. Edema adalah kondisi di mana cairan berlebihan terakumulasi dalam jaringan tubuh, yang menyebabkan pembengkakan.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang hubungan antara edema dan penyakit jantung, mari kita memahami apa itu edema. Edema adalah kondisi medis di mana cairan ekstra terkumpul dalam ruang antara sel-sel dalam tubuh, menyebabkan pembengkakan jaringan. Ini biasanya terlihat pada kaki, pergelangan kaki, tangan, perut, dan bahkan paru-paru dalam beberapa kasus.

Edema dapat bersifat akut atau kronis. Edema akut terjadi dengan cepat dan biasanya disebabkan oleh cedera fisik, alergi, atau infeksi. Di sisi lain, edema kronis adalah pembengkakan yang berkembang secara perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Salah satu penyebab umum edema kronis adalah penyakit jantung.

Penyakit jantung merujuk pada sekelompok gangguan yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Jantung adalah organ penting yang bertanggung jawab memompa darah ke seluruh tubuh, memasoknya dengan oksigen dan nutrisi yang diperlukan. Ada berbagai jenis penyakit jantung, termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan aritmia.

Edema yang disebabkan oleh penyakit jantung dikenal sebagai edema jantung atau edema kardiogenik. Hal ini terjadi karena berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efisien. Sebagai akibatnya, darah dapat menumpuk di dalam pembuluh darah, menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik di dalam pembuluh darah. Tekanan ini berujung pada peningkatan filtrasi cairan keluar dari pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan di sekitarnya..

 

Hubungan Antara Edema dan Penyakit Jantung

Pembengkakan yang terjadi pada pasien dengan penyakit jantung biasanya disebabkan oleh penumpukan cairan yang berlebihan dalam ruang interstisial, yaitu ruang di antara sel-sel dalam jaringan tubuh. Ada beberapa alasan mengapa ini terjadi pada pasien dengan penyakit jantung:

Gangguan Kemampuan Jantung untuk Memompa Darah: Pada penyakit jantung, jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien seperti biasanya. Akibatnya, darah dapat menumpuk di bagian-bagian tubuh tertentu, terutama dalam pembuluh darah vena. Ini menyebabkan peningkatan tekanan pada dinding vena, yang mendorong cairan keluar dari pembuluh darah ke ruang interstisial, menyebabkan edema.

Retensi Natrium dan Air: Jantung yang lemah atau rusak tidak dapat mengeluarkan natrium dari tubuh dengan efisien. Akibatnya, kadar natrium dalam darah dapat meningkat, yang menyebabkan retensi air. Retensi air ini dapat menyebabkan peningkatan volume cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya menyebabkan pembengkakan.

Tekanan Darah yang Tinggi: Pasien dengan penyakit jantung sering mengalami tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan memungkinkan cairan bocor ke dalam jaringan sekitarnya.

Kerusakan Katup Jantung: Pada beberapa kasus penyakit jantung, katup jantung dapat rusak atau tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat mengakibatkan aliran balik darah (regurgitasi) yang tidak normal dan penumpukan cairan di bagian jantung yang seharusnya tidak terjadi.

 

Gejala Edema pada Penyakit Jantung

Pembengkakan yang disebabkan oleh penyakit jantung biasanya muncul pada bagian-bagian tubuh tertentu. Beberapa gejala edema yang mungkin Anda perhatikan pada pasien dengan penyakit jantung meliputi:

Pembengkakan pada Kaki, Pergelangan Kaki, dan Kaki: Ini adalah tempat yang paling umum untuk pembengkakan pada pasien dengan penyakit jantung. Pada tahap awal, pembengkakan mungkin hanya terjadi setelah berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang lama, tetapi dapat menjadi lebih persisten seiring perkembangan penyakit.

Pembengkakan pada Tangan: Pembengkakan pada tangan juga mungkin terjadi, terutama jika penyakit jantung mengganggu sirkulasi darah ke lengan.

Pembengkakan pada Wajah: Pembengkakan wajah, terutama di sekitar mata, dapat terjadi pada beberapa kasus. Ini sering menjadi tanda bahwa edema telah mencapai tingkat yang lebih parah.

Pembengkakan Abdomen: Jika cairan menumpuk dalam rongga perut, pasien dapat mengalami pembengkakan pada area perut.

Pembengkakan Paru-paru (Edema Paru-paru): Dalam kasus yang lebih parah, cairan dapat menumpuk di paru-paru, menyebabkan kesulitan bernapas dan gejala lainnya yang serius.

Pembengkakan Vena Leher: Ini bisa menjadi tanda bahwa penyakit jantung mengakibatkan peningkatan tekanan dalam pembuluh darah besar yang masuk ke jantung.

Kerusakan Kulit: Pada beberapa kasus, kulit di daerah yang terkena edema dapat mengalami perubahan tekstur dan warna.

Peningkatan Berat Badan: Penderita mungkin mengalami peningkatan berat badan yang tiba-tiba akibat penimbunan cairan dalam tubuh.

Kelelahan dan Kelemahan: Karena jantung harus bekerja lebih keras, penderita sering merasa sangat lelah dan lemah.

Mengelola Edema pada Penyakit Jantung

Pengelolaan edema pada pasien dengan penyakit jantung adalah bagian penting dari perawatan. Tujuan utama adalah mengurangi pembengkakan dan meminimalkan gejala yang terkait. Beberapa pendekatan pengelolaan edema meliputi:

Pengaturan Asupan Garam: Pasien dengan penyakit jantung sering disarankan untuk membatasi asupan garam, karena natrium dapat menyebabkan retensi air. Ini bisa berarti menghindari makanan yang tinggi garam dan memantau label gizi produk makanan.

·Mengonsumsi Obat-diuretik: Diuretik adalah jenis obat yang membantu menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh. Ini dapat membantu mengurangi edema. Namun, penggunaan diuretik harus diawasi oleh dokter, karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.

Menerapkan Diet Seimbang: Makanan seimbang yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein berkualitas tinggi, dan biji-bijian utuh dapat membantu dalam mengelola penyakit jantung dan edema

Pengendalian Tekanan Darah: Memantau dan mengendalikan tekanan darah sangat penting dalam pengelolaan penyakit jantung. Kontrol tekanan darah yang baik dapat membantu mengurangi risiko edema.

Berolahraga dengan Bijak: Aktivitas fisik yang teratur dan diawasi oleh dokter dapat membantu meningkatkan kondisi jantung dan mengurangi risiko edema.

Konsultasi dengan Dokter: Pasien dengan penyakit jantung harus selalu berkonsultasi dengan dokter mereka. Dokter dapat meresepkan obat-obatan dan memberikan pedoman khusus sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.

Edema adalah komplikasi umum yang terkait dengan penyakit jantung. Penumpukan cairan ekstra dalam jaringan tubuh dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki, tangan, wajah, dan bagian tubuh lainnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efisien, retensi natrium dan air, tekanan darah tinggi, dan kerusakan katup jantung.

Mengelola edema pada pasien dengan penyakit jantung penting untuk menjaga kualitas hidup dan menghindari komplikasi yang lebih serius. Pengaturan asupan garam, penggunaan diuretik, mengikuti diet seimbang, pengendalian tekanan darah, dan konsultasi dengan dokter adalah langkah-langkah penting dalam pengelolaan edema. Dengan perawatan yang tepat, banyak pasien denga penyakit jantung dapat mengendalikan edema dan menjalani kehidupan yang lebih sehat.

 

Referensi:

Abbasi Z, Khoury EE, Karram T, Aronson D.  Edema formation in congestive heart failure and the underlying mechanisms. Front. Cardiovasc. Med. Sec. Heart Failure and Transplantation. Vol. 9. 2022. https://doi.org/10.3389/fcvm.2022.933215

Thompson AD, Shea MJ. Edema.[internet]. [cited 2023 Sept 12]. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/cardiovascular-disorders/symptoms-of-cardiovascular-disorders/edema

Anand IS, Ferrari R, Kalra GS, Wahi PL, Poole-Wilson PA, et al. Edema of Cardiac Origin Studies of Body Water and Sodium, Renal Function, Hemodynamic Indexes, and Plasma Hormones in Untreated Congestive Cardiac Failure . Circulation Vol 80, No 2, August 1989. https://www.ahajournals.org/doi/pdf/10.1161/01.CIR.80.2.299

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/close-up-person-holding-broken-heart-put-back-together-with-scotch-tape_27506580.htm#query=edema because of heart disease&position=40&from_view=search&track=ais