Selasa, 31 Oktober 2023 13:40 WIB

Mengenal Komplikasi Ginjal pada Diabetes Mellitus

Responsive image
1852
Ida Bagus Aditya Nugraha - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karenakelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalahutama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Peningkatan jumlah pasien diabetes yang cukup besar pada tahun-tahunmendatang dengan kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3jutapada tahun 2030.

Angka kesakitan dan kematian pada DM meningkat di berbagai negara, hal ini selain dikaitkandenganinsidensi yang sangat cepat meningkat dan progresivitas penyakitnya juga disebabkan faktor ketidaktahuan baik penderitamaupun dokter sendiri, atau penderita pada umumnya datang sudah disertai dengan komplikasi yang lanjut dan berat. Dua penyebab utama penyakit gagal ginjal kronis adalah DM tipe 1 dan tipe 2 (44%) dan hipertensi (27%).

Faktor risiko CKD antara lain pasien dengan DM atau hipertensi, obesitas atau perokok, usia lebih dari 50 tahun, individu dengan riwayat DM, dan hipertensi, serta penyakit ginjal dalam keluarga. Saat ini, banyak orang masih menanggap penyakit DM merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Namun, setiap orang dapat mengidap DM baik tua maupun muda. Tingginya kadar glukosa darah secara terus menerus atau berkepanjangan dapat menyebabkan komplikasi diabetes.

Tingginya kadar glukosa darah secara terus menerus atau berkepanjangan dapat menyebabkan komplikasi diabetes. Komplikasi pada pembuluh darah kecil yang dapat terjadi antara lain yaitu retinopati, nefropati, dan neuropati. Komplikasi ini timbul akibat penyumbatan pada pembuluh darah kecil khususnya kapiler. Komplikasi pada ginjal yang lebih dikenal dengan nama Nefropati diabetika (ND) merupakan salah satu komplikasi paling serius dari penyakit yang sebagian besar dapat menyebabkan gagal ginjal tahap akhir.

Nefropati diabetik ditandai dengan adanya proteinuri persisten (>0,5 gr/24 jam), terdapat retinopati, dan hipertensi. Dengan demikian upaya preventif pada nefropati adalah kontrol metabolisme dan kontrol tekanan darah.

Salam Sehat…

 

Referensi :

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes RI; 2013.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB Perkeni; 2021.

Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Bukuajar ilmupenyakit dalam jilid ke-6, Edisi ke-5. Jakarta: Pusat Penerbitan IPDFKUI; 2015.

Sharon K. Chronic kidney disease. Critical Care Nurse. 2006; 14:17-22.

Levey AS, Coresh J, Balk E, Kautz T, LevinA, Steves M, et al., National kidney foundation guidelines for chronic kidney disease: evaluation, classification, and stratification. Ann Intern Med. 2003; 139:137-47.