Senin, 16 Oktober 2023 15:50 WIB

Penatalaksanaan Persalinan Ibu HIV / AIDS

Responsive image
274
Yola Elvira, S.Tr. Keb - RSUP Fatmawati Jakarta

Penatalaksanaan antenatal pada bai yang dikandung ibu yang terinfeksi HIV / AIDS, adalah sebagai berikut :

  1.  Konseling persiapan persalinan => a). Perlu dilakukan konseling kepada ibu, pasangan dan keluarga mengenai manfaat dan risiko persalinan pervaginam dan persalinan dengan seksio sesarea berencana. b). Tempat persalinan dianjurkan di RS rujukan ARV
  2. Plasenta / ari-ari tidak boleh dibawa pulang oleh keluarga, dan akan dikelola oleh rumah sakit sebagai limbah (infeksius) .

Tujuan Penatalaksanaan Persalinan untuk memberikan persalinan yang aman, kondisi ibu baik, minim penularan ( ke bayi, ke tim penolong persalinan dan ke pasien lainnya ) dengan tindakan efektif dan efisien.
Penatalaksanaan persalinan Ibu yang terinfeksi HIV / AIDS :

  1. Kewaspadaan standar ? Dilakukan pada semua penatalaksanaan persalinan
  2. Prinsip kewaspadaan standar  a). Cuci tangan. b). Penggunaan alat pelindung diri (topi, kacamata, masker, apron, sarung tangan, sepatu) untuk mencegah transmisi HIV/ Hbsag melalui cairan. c). Penanganan alat medis tajam, baik dalam penggunaan, serah terima, penyimpanan maupun pembuangan sebagai limbah medis. d). Penerapan budaya aman dalam kamar operasi dan kamar bersalin.
  3. Seksio sesarea => Merupakan cara persalinan yang memiliki risiko transmisi terkecil , akan mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar 50-66%
  4. Persalinan pervaginam => didahulukan dengan konseling, risiko penularan meningkat apabila terjadi Proses Persalinan (inpartu) dan Ketuban Pecah Dini.

Semua bayi lahir dari ibu dengan HIV, harus diberi zidovudin sejak hari pertama (umur 12 jam), selama enam minggu. Disarankan dengan susu formula.

Sebelum tindakan persalinan (SC) pasien dengan kondisi seperti ini harus harus mempersiapkan rencana untuk penggunaan kontrasepsi dengan tujuan penundaan / jarak kehamilan dan pencegahan penularan penyakit ( konseling KB ).

Bayi dengan Ibu HB5AG => Maksimal 72 jam pasca lahir harus mendapatkan hyperhep / imunoglobulin , fungsinya untuk mencegah penularan penyakit. Obat daro faskes yang melakukan skrining pada ibu dengan hasil HB5Ag+.

 

Referensi :

Anonim. 2020. Stigma, Mitos dan Fakta HIV/AIDS. Jatim: RSJMenur. STIGMA, MITOS, DAN FAKTA HIV/AIDS (jatimprov.go.id) diakses Agustus 2023

Elisanti, Alinea Dwi. 2018. HIV-AIDS, Ibu Hamil dan Pencegahan pada Janin. Yogyakarta: Deepublish. Tersedia dalam Google Books

Nuryana, Andi. 2019. GAMBARAN ANTENATAL CARE (ANC)PADA IBU HAMIL YANG TERINFEKSI HIV/AIDS DI KECAMATAN BONTO BAHARIKABUPATEN 

BULUKUMBA. Makassar. Andi Nuryana_70200114085.pdf (uin-alauddin.ac.id) diakses Agustus 2023

Sitohang, MY. 2020. HIV/AIDS pada ibu hamil, ancaman nyata yang selama ini kurang diketahui. MY Sitohang - 2020 - osf.io diakses Agustus 2023

Sumber gambar : 

https://www.freepik.com/free-photo/newborn-baby-sleeping-embrace-mother_5897172.htm#page=8&query=Persalinan Ibu HIV&position=23&from_view=search&track=ais&uuid=28cc0792-eb2a-414d-9aec-838834e0ee49