Jumat, 13 Oktober 2023 14:21 WIB

Tips Mencegah Obesitas pada Anak

Responsive image
640
dr. Dhyah Listya P., dr. Nadila Anindita, dr. Irma - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Obesitas anak menjadi masalah kesehatan internasional yang serius yang mengancam kesehatan dan umur panjang disaat dewasa. Angka kejadian overweight dan obesitas anak secara global meningkat. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2018, prevalensi kegemukan keseluruhan pada anak berusia lima hingga 12 tahun adalah sebesar 20%.

Peningkatan obesitas tersebut di sertai dengan peningkatan komorbiditas yang berpotensi menjadi penyakit degeneratif di kemudian hari seperti peningkatan tekanan darah, aterosklerosis, hipertrofi ventrikel kiri, sumbatan jalan napas saat tidur (obstructive sleep apnea), asma, sindrom polikistik ovarium, diabetes melitus tipe-2, perlemakan hati, abnormalitas kadar lipid darah (dislipidemia), dan sindrom metabolik. Komplikasi obesitas paling sering pada anak adalah sindroma metabolik.

Sulitnya tata laksana obesitas menyebabkan pencegahan menjadi prioritas utama. Berikut merupakan kompetensi dokter spesialis anak dalam mendeteksi dini early adiposity rebound serta menatalaksana segera dengan pendekatan pola makan serta aktifitas yang sehat. Gizi lebih dan obesitas pada anak dan remaja ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan antropometris, dan deteksi dini komorbiditas yang dibuktikan dengan pemeriksaan penunjang terkait.

Penyebab terjadinya obesitas

Penyebab terjadinya obesitas oleh karena terjadi ketidak-seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi (energy expenditures), sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Kelebihan energi tersebut dapat disebabkan oleh asupan energi yang tinggi atau keluaran energi yang rendah. Sebagian besar gangguan homeostasis energi ini disebabkan oleh faktor idiopatik (obesitas primer atau nutrisional), sedangkan faktor endogen (obesitas sekunder atau non-nutrisional, yang disebabkan oleh kelainan hormonal, sindrom, atau defek genetik) hanya mencakup kurang dari 10% kasus.

A. Pola makan yang benar

1. Terjadwal dengan pola makan besar 3x/hari dan camilan 2x/hari yang terjadwal (camilan diutamakan dalam bentuk buah segar), diberikan air putih di antara jadwal makan utama dan camilan, serta lama makan 30 menit/kali.

2. Lingkungan netral dengan cara tidak memaksa anak untuk mengonsumsi makanan tertentu dan jumlah makanan ditentukan oleh anak

3. Prosedur dilakukan dengan pemberian makan sesuai dengan kebutuhan kalori yang diperoleh dari hasil perkalian antara kebutuhan kalori berdasarkan RDA menurut height age dengan berat badan ideal menurut tinggi badan.

Manajemen obesitas pada anak juga tergantung  pada usia anak.

·         Usia 6 bulan pertama pilihan nutrisi yang paling baik adalah dengan ASI ekslusif. MPASI ditambahkan saat usia anak mencapai 6 bulan dan sudah ditandai dengan kesiapan makan. Selain itu, sebaiknya dilakukan pembatasan screen time .

·         Usia 2-4 tahun dengan obesitas sebaiknya mendapat makan utama 3x sehari dengan pemberian makanan selingan 1-2x per hari, namun dilakukan pembatasan terhadap makanan dengan pemanis buatan maupun makanan cepat saji. Pola tidur harus teratur, serta pembatasan screen time.

·         Usia 5-9 tahun dianjurkan tetap makan 3x sehari ditambah 1-2x  cemilan sehat (buah-buahan atau sayur). Aktivitas fisik sudah mulai dianjurkan pada anak usia ini untuk membantu mengatasi obesitas

·         Usia remaja dianjurkan lebih memperbanyak aktivitas fisik, membuat peer group dengan sesama teman obesitas, kemudian membagikan kegiatan aktivitas fisik mereka, sehingga memotivasi untuk mengatasi obesitas. Pada usia ini, pola makan juga harus teratur 3x sehari dengan memperbanyak sayuran dan buah

Langkah awal yang dilakukan adalah menumbuhkan motivasi anak untuk ingin menurunkan berat badan setelah anak mengetahui berat badan ideal yang disesuaikan dengan tinggi badannya, diikuti dengan membuat kesepakatan bersama berapa target penurunan berat badan yang dikehendaki.

B. Pola aktivitas fisik yang benar

Peningkatan aktivitas pada anak gemuk dapat menurunkan napsu makan dan meningkatkan laju metabolisme. Latihan fisik yang diberikan pada anak disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik, kemampuan fisik, dan umurnya.

1.    Aktivitas aerobik merupakan latihan fisik yang dapat dilakukan setiap hari selama 60 menit atau lebih. Aktivitas aerobik terdiri dari aktivitas aerobik dengan intensitas sedang (misalnya jalan cepat) atau aktivitas aerobik dengan intensitas bugar (misalnya berlari). Aktivitas aerobik dengan intensitas bugar dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu minggu.

2.    Penguatan otot (muscle strengthening) Aktivitas penguatan otot, seperti senam atau push-up, dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu minggu sebagai bagian dari total latihan fisis selama 60 menit atau lebih.

3.    Penguatan tulang (bone strengthening) Aktivitas penguatan tulang, seperti lompat tali atau berlari, dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu minggu sebagai bagian dari total latihan fisik selama 60 menit atau lebih.

Peran orangtua dalam mengobati anak sangat efektif dalam penurunan berat badan atau keberhasilan pengobatan. Orangtua menyediakan nutrisi yang seimbang sesuai dengan metode food rules. Seluruh anggota keluarga ikut berpartisipasi dalam program diet, mengubah perilaku makan dan aktivitas yang mendukung keberhasilan anak, serta menjadi bagian dari keseluruhan program komprehensif tersebut.

 

Referensi:

Cuda, S.E., Censani, M., 2019, Pediatric Obesity Algorithm: a Practical Approach to Obesity Diagnosis and Management, Front. Pediatr. 6:431

Styne, D.M., et al, 2017, Pediatric obesity – Assessment, Treatment, and Prevention: an Endocrine Society Clinical practice Guideline, J. Clinical Endocrinology and Metabolic

UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, 2014, Diagnosis, Tatalaksana dan Pencegahan Obesitas pada Anak dan Remaja, IDAI

World Health Organization, 2016, Global Health Observatory Data on Obesity, http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/obesity_text/en