Jumat, 13 Oktober 2023 13:53 WIB

Apa yang Harus Diketahui bila Pasien Anak dengan Kanker Harus Rawat Inap

Responsive image
111
Kikik Ayu Mara. S - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Hospitalisasi atau perawatan rawat inap di rumah sakit menjadi salah satu ketakutan pada pasien anak, terlebih pada pasien anak dengan penyakit kronis yang membutuhkan waktu lama untuk menjalani terapi atau pengobatan. Beberapa prosedur tidakan medis tentu saja akan memberikan dampak trauma pada pasien anak jika tidak di edukasikan secara tepat.

Tindakan medis yang dilakukan pada pasien kanker antara lain; pemasangan intravena line / infus, pemasangan selang nasogasrtic / NGT, pemasangan selang catéter urine, pemasangan selang oksigen, tindakan CT Scan, MSCT, USG, BMP, LP, kemoterapi intravena maupun intratecal, radiasi, dan tindakan pembedahan operasi atau biopsi. Edukasi adalah bentuk dari komunikasi terapeutik antara tenaga medis dan pasien, menyampaikan pesan dan bertukar pikiran.

Edukasi tersebut bisa disampaikan dalam bentuk gambar, video, terapi bermain, tanya jawab dan diskusi, tetapi tentu saja harus menggunakan bahasa anak anak  yang sesuai dengan tingkatan usía.  Pasien anak perlu dipersiapkan untuk menjalani prosedur tindakan, yang bertujuan  mengurangi kecemasan, memberikan rasa nyaman atau tenang, serta mencegah anak berfantasi tentang tindakan yang menakutkan sehingga terbentuk kepercayaan diri dan menimbulkan rasa percaya terhadap kesembuhan. Pentingnya edukasi tindakan pada pqsien anak juga karena seringkali  petugas medis lebih fokus memberikan edukasi hanya  kepada orang tua atau wali sebagai bentuk persetujuan (informed consent. Diketahui bahwa secara ketentuan rumah sakit, anak di bawah usía 18 tahun masih menjadi tanggung jawab orangtua atau wali, akan tetapi pasien anak mempunyai hak untuk mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan atas dirinya.

Sebelum melakukan edukasi sebaiknya tanyakan pada pasien anak, siapakah yang paling nyaman untuk diajak berdiskusi, apakah orangtua atau petugas medis, dan apakah perlu pendampingan psikolog. Tanyakan juga sejauh mana pasien anak menetahui prosedur tindakan yang akan dilakukan, apakah pasien anak sudah pernah mempunyai pengalaman sebelumnya.

Diharapkan dengan adanya edukasi prosedur tindakan pada pasien kanker anak adalah memberikan situasi tidak menakutkan bagi pasien ketika menjalani hospitalisasi dengan jangka waktu yang lama dan berulang.

 

Referensi :

Damaiyanti M. S. Kep, Ns. Komunikasi Terapeutik, Bandung  Refika Aditama 2010.

Tim Pokja PPNI. Stándar Luaran keperawatan Indonesia, Jakarta, DPP PPNI 2018.

Tim Pokja PPNI. Stándar Intervensi Keperawatan Indonesia, Jakarta, DPP PPNI 2018.

Tim Pokja PPNI. Stándar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Jakarta, DPP PPNI 2018.