Selasa, 10 Oktober 2023 13:31 WIB

Olahraga Setelah Serangan Jantung: Menemukan Keseimbangan dalam Kesehatan

Responsive image
623
dr. Muhamamd Faizal Alhas - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Mengalami serangan jantung tentu merupakan pengalaman yang menakutkan bagi setiap orang yang pernah melewatinya. Banyak dari mereka cenderung membatasi dan tidak berani untuk memulai aktivitas fisik, utamanya ketika serangan jantung sebelumnya terjadi saat berolahraga. Kekhawatiran terbesar bagi seseorang setelah mengalami serangan jantung adalah mengalami serangan jantung berulang. Meskipun mungkin terdengar kontradiktif, aktivitas fisik yang terencana dan terarah dapat memberikan banyak manfaat bagi mereka yang telah mengalami serangan jantung. Banyak peneliti telah menemukan latihan fisik sebagai sesuatu yang aman dan memberikan manfaat, terutama pada kapasitas fungsional, kualitas hidup, dan kelangsungan hidup.

Olahraga pada rehabilitasi jantung merupakan proses kompleks yang melibatkan peningkatan daya tahan (endurance). Tujuan utama dari rehabilitasi jantung adalah mengurangi angka kematian dan morbiditas pada pasien dengan penyakit kardiovaskular. Bersama dengan pengaturan pola makan dan modifikasi gaya hidup, latihan fisik secara teratur merupakan aspek yang sangat penting pada rehabilitasi jantung. Banyak penelitian telah menunjukkan data yang mendukung efek kardioprotektif dari latihan fisik secara teratur. Efek kardioprotektif yang dimaksud antaralain berkurangnya frekuensi kontraksi jantung saat istirahat dan selama beban submaksimal, penurunan tekanan darah selama latihan submaksimal, peningkatan stabilitas listrik jantung, penurunan kadar lemak darah, peningkatan sensitivitas jaringan terhadap insulin, dan penurunan berat badan.

Banyak studi telah mengkonfirmasi manfaat rehabilitasi jantung pada pasien pasca serangan jantung. Hasil penelitian tersebut menunjukkan penurunan angka kematian (termasuk akibat penyakit jantung) sebesar 20 – 25%. Studi lain menunjukkan penurunan kebutuhan akan intervensi jantung berikutnya.

Penting untuk memahami bahwa olahraga yang tepat dapat membantu memperbaiki kesehatan jantung dan meningkatkan kualitas hidup setelah serangan jantung. Melakukan aktivitas fisik secara rutin dapat membantu:

1.    Meningkatkan Fungsi Jantung: Olahraga membantu menguatkan otot jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan membantu jantung bekerja lebih efisien.

2.    Mengontrol Faktor Risiko: Berolahraga dapat membantu mengontrol faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol yang tinggi, dan diabetes yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

3.    Mengurangi Stres: Olahraga memiliki efek positif pada kesejahteraan mental, membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.

4.    Meningkatkan Kondisi Fisik: Program latihan yang baik dapat meningkatkan kekuatan fisik, daya tahan tubuh, dan fleksibilitas.

Pada pasien pasca serangan jantung, penting untuk menilai performa fisik dan status fungsional dengan metode yang standard, non-invasif, aman, dan murah seperti ECG stress test (Exercise stress test dengan treadmill). Tujuan dari  pemeriksaan tersebut untuk mengidentifikasi risiko dari kematian mendadak dan serangan jantung berulang. Pemeriksaan tersebut juga berguna untuk menilai respon terapi dan membantu penentuan terapi, serta memilih olahraga atau aktivitas fisik yang sesuai untuk pasien (termasuk perencanaan olahraga yang melatih daya tahan). Pemeriksaan lain untuk mengukur kapasitas fisik dan daya tahan pasien adalah dengan six-minute walk test (6MWT). Pemeriksaan tersebut bersifat reliabel, mudah dilakukan, aman, dan tersedia secara luas.

Tidak semua jenis olahraga cocok setelah serangan jantung. Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan untuk pemulihan adalah:

  1. Berjalan Kaki: Berjalan kaki adalah bentuk olahraga ringan yang dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam rutinitas harian. Ini membantu meningkatkan sirkulasi darah tanpa terlalu memberikan tekanan pada jantung.
  2. Bersepeda: Bersepeda adalah olahraga yang menguntungkan jantung dan sendi. Dengan pengaturan intensitas yang sesuai, bersepeda dapat memberikan latihan kardiovaskular yang baik.
  3. Renang: Renang adalah olahraga yang lembut pada persendian dan memberikan latihan tubuh secara keseluruhan tanpa memberikan beban berat pada jantung.
  4. Latihan Peregangan: Latihan peregangan dan pernafasan dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur.

Memulai program olahraga setelah serangan jantung memerlukan pendekatan yang hati-hati. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu:

  1. Berkonsultasi dengan Dokter: Konsultasikan dengan dokter terkait program olahraga yang sesuai untuk Anda. Ketika otot jantung mengalami kerusakan, dibutuhkan beberapa waktu untuk memperbaiki dan mengembalikan ke fungsi optimal. Anda mungkin akan menjalani beberapa pemeriksaan untuk menentukan tingkat aktivitas fisik yang dapat anda lakukan.
  2. Mulai Perlahan: Meskipun sebelumnya Anda adalah seorang olahragawan, mulailah program olahraga Anda dengan berjalan pelan. Lakukan pemanasan selama beberapa menit, kemudian naikkan pada tingkat intensitas dimana napas anda mulai terasa lebih berat, tetapi masih bisa berbicara atau terlibat percakapan.
  3. Pantau Tanda-Tanda Tubuh: Dengarkan tubuh Anda. Jika Anda merasa lelah atau tidak nyaman, beristirahatlah. Jangan memaksakan diri. Belajarlah untuk menilai frekuensi denyut nadi anda pada pergelangan tangan (bukan di leher). Diskusikan dengan Dokter Anda terkait frekuensi denyut nadi yang aman bagi Anda saat beraktivitas.
  4. Atur Jadwal Rutin: Jadwalkan waktu untuk berolahraga secara teratur. Ini dapat membantu Anda menjaga konsistensi dalam program olahraga Anda.
  5. Jangan Lupakan Pemanasan dan Pendinginan: Pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah berolahraga sangat penting untuk mencegah cedera.

Olahraga setelah serangan jantung merupakan bagian penting dari pemulihan dan menjaga kesehatan jantung. Dengan pendekatan yang hati-hati, Anda dapat memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda dan memulai program olahraga yang terencana dengan baik. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum memulai program olahraga apa pun, dan dengarkan tubuh Anda selama proses pemulihan. Dengan komitmen dan perhatian terhadap kesehatan, Anda dapat menemukan keseimbangan yang baik dalam gaya hidup pasca-serangan jantung.

 

Referensi:

Grochulska A, Glowinski S, Bryndal A. Cardiac rehabilitation and physical performance in patients after myocardial infarction: Preliminary research. Journal of Clinical Medicine. 2021;10(11):2253.

Anderson L., Thompson D.R., Oldridge N., Zwisler A.-D., Rees K., Martin N., Taylor R.S. Exercise-Based Cardiac Rehabilitation for Coronary Heart Disease: Cochrane Systematic Review and Meta-Analysis. J. Am. Coll. Cardiol. 2016;67:1–12.

Xing Y, Yang S-D, Wang M-M, Feng Y-S, Dong F, Zhang F. The beneficial role of exercise training for myocardial infarction treatment in elderly. Frontiers in Physiology. 2020;11.

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/group-athletes-heart-cardio_39210846.htm#query=exercise for heart disease&position=3&from_view=search&track=ais