Selasa, 10 Oktober 2023 09:27 WIB

RJP pada Posisi Prone

Responsive image
590
dr. IB.Krisna Jaya Sutawan, M.Kes, Sp.An-TI, Subsp - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Henti jantung adalah keadaan dimana menyebabkan terhentinya sirkulasi normal darah secara mendadak dengan denyut nadi besar yang tidak teraba, pernafasan berhenti atau gasping, pasien tidak sadar, tidak terdapat dilatasi pupil karena bereaksi terhadap rangsang cahaya dan pasien tidak sadar. Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Henti jantung merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan sesegera mungkin (Truhlar, 2015). Pertolongan yang tepat dalam menangani kasus henti jantung adalah Tindakan RJP. Resusitasi Jantung Paru merupakan salah satu tindakan yang dilakukan untuk mengembalikan kembali fungsi jantung dan paru yang tiba-tiba berhenti dari seseorang dengan melakukan kompresi pada dada untuk menjaga sirkulasi darah dan ventilasi bertekanan positif untuk dapat menjaga ketersediaan oksigen dalam darah hingga sirkulasi dalam tubuh kembali seperti semula (Kwon, 2019)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Widyarani 2021, pemberian prone position selama tindakan kompresi dada saat dilakukan tindakan RJP memberikan efek positif terhadap status hemodinamik pasien dengan henti jantung terinfeksi Covid-19.

RJP yang adekuat dan efektif apabila tilakukan ditengah dari dada, dengan kedalaman 5 – 6 cm dengan laju kecepatan kompresi 100 – 120 x / menitm minimal interupsi dan komplate chest recoil pada masing masing kompresi. Namun pada kasus kasus tertentu tidak memungkinkan pasien untuk diposisikan supine seperti pada pasien dengan COVID 19, dan kejadian cardiac arrest di meja oprasi spinal.  Pada bebrapa kasus dimana pasien diposisikan pronasi, akan menyebabkan RJP menjadi lebih sulit. Istilah yang diterapkan untuk RJP pada posisi prone adalah reverse CPR / RJP terbalik. 

Penelitian pertama yang memungkinkan terwujudnya reverse CPR adalah studi pendahuluan menggunakan manekins Lardal “Resusci Anne” yang diposisikan secara prone dengan pemeriksaan standar dengan gell pad dibawah sternum. Pada manekin Dilakukan 100 x  kompresi dada tanpa jeda pemberian ventilasi dengan kedalaman kompresi 2-4 cm.

 

Referensi :

Widyarani, L., 2021. Literature Review: The Effect Cardiopulmonary Resuscitation (Cpr) In The Prone Position On Hemodynamic Status In Cardiac Arrest Patient With Covid-19. Jurnal Keperawatan Malang, 6(2), pp.85-94.