Senin, 09 Oktober 2023 13:39 WIB

Konsumsi Obat Rutin, Kunci Kendali Pasien Gagal Jantung

Responsive image
1052
dr. Muhammad Fadhil Fikri - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Gagal jantung merupakan kelainan pada jantung yang menyebabkan ketidakmampuan pada jantung dalam memompa sejumlah darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Secara umum, seseorang yang mengalami gagal jantung akan mengalami gejala berupa kesulitan bernapas, pembengkakan pada kaki bagian bawah, sesak saat berbaring dan mudah mengalami kelelahan. Gagal jantung adalah kondisi serius yang bersifat kronis dimana akan terjadi penurunan kemampuan pompa jantung seiring berjalannya waktu. Untuk mengendalikan kondisi ini, seseorang dengan gagal jantung sangat perlu mengonsumsi obat-obatannya secara rutin dan teratur.

Obat-obatan gagal jantung yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk membantu meningkatkan fungsi jantung dan mencegah perburukan jantung yang lebih cepat. Dengan pengobatan yang rutin dan teratur maka gagal jantung dapat terkendali seperti keluhan sesak akan berkurang atau tidak ada, menurunkan risiko perawatan rumah sakit hingga dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang menyamai atau mendekati kualitas hidup orang yang sehat. Selain itu dengan mengonsumsi obat yang rutin dan teratur, hal ini juga dapat mencegah komplikasi dari gagal jantung seperti gangguan irama jantung, gangguan fungsi ginjal dan stroke termasuk menccagah gagal jantung ke tahap lanjut yang dapat menyebabkan terjadinya disabilitas berat pada pasien, tak hanya pasien hal ini juga akan berdampak pada keluarganya.

Jenis-jenis obat jantung ada berbagai macam diantaranya ada penghambat reseptor beta (beta-blocker), penghambat sistem renin angiotensin (ACE inhibitor atau ARB), antagonis aldosteron, serta obat terbaru penghambat enzim neprilisin (ARNI) dan penghambat sodium glucose transporter (SGLT2 inhibitor). Seseorang bisa mendapatkan obat sebanyak dua jenis atau lebih agar obat-obatan yang diberikan dapat saling melengkapi dengan mekanisme kerja yang berbeda, diharapkan dengan pemberian seperti ini dapat memberikan dampak positif pada pasien gagal jantung seperti mengurangi beban kerja jantung, mengurangi penumpukan cairan hingga dapat meningkatkan produktivitas, kemandirian dan kualitas hidup pasien. Pasien gagal jantung juga tetap harus meminum obat-obatan lain sesuai anjuran dokter berdasarkan faktor risiko atau penyakit lain yang dimilikinya seperti obat-obat diabetes, hipertensi, stroke dan lain-lain.

Aturan minum obat dari dokter sudah disusun untuk memberikan hasil yang efektif dalam mengatasi masalah kesehatan pasien gagal jantung. Obat yang diresepkan bersifat individual sesuai pertimbangan dokter. Setiap orang memiliki kondisi kesehatan dan keluhan yang berbeda-beda. Dokter akan menyesuaikan aturan dan dosis penggunaan obat berdasarkan usia, berat badan,  latar belakang dan masalah kesehatan lain yang miliki. Pasien gagal jantung harus menghindari konsumsi obat-obatan secara bebas dengan dosis yang tidak sesuai dengan anjuran dokter. Mengurangi dosis obat bisa membuat efeknya menjadi kurang efektif. Jika hal ini dibiarkan, dapat memperburuk penyakit gagal jantung hingga menjadi sangat berbahaya. Di sisi lain, tak jarang pasien juga dapat merasa bahwa obat yang diminum tidak memberikan efek yang signifikan dalam meredakan gejala penyakit yang ada. Hal ini mungkin mendorong pasien untuk meningkatkan dosis obat agar cepat sembuh dengan semaunya. Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi obat dalam dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping yang yang membahayakan tubuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mematuhi aturan minum obat yang diberikan oleh dokter. Selain itu pasien juga harus memantau pengobatannya secara mandiri, semua jenis obat yang digunakan untuk mengobati gagal jantung memiliki potensi untuk menyebabkan efek samping. Namun, tidak semua obat akan menghasilkan efek samping ini. Nyatanya, sebagian besar orang yang mengonsumsi beberapa jenis obat tidak mengalami efek samping atau mungkin hanya mengalami efek yang ringan. Kemungkinan terjadinya efek samping dari suatu obat bergantung pada faktor seperti usia, berat badan, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, tingkat keparahan kondisi kesehatan juga dapat meningkatkan kemungkinan munculnya efek samping tersebut.

Bagi pasien gagal jantung yang mengalami kesulitan dalam mengonsumsi obat yang rutin dan teratur, dibutuhkan peran keluarga atau caregiver yang memberikan pendampingan dalam mengonsumsi obat (dikenal sebagai Pendamping Minum Obat atau PMO), terutama bagi pasien lanjut usia dan yang menderita penyakit kronis seperti pasien gagal jantung. Selain dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, terdapat beberapa cara yang dapat diterapkan, contohnya menggunakan kotak pengingat untuk menyimpan obat, terutama untuk obat-obatan yang harus diminum secara teratur dalam waktu yang lama, membuat poster kecil dan menempatkannya di tempat yang sering dikunjungi pasien setiap hari, seperti kaca wastafel, sudut tempat tidur, atau meja kerja serta mengatur alarm atau pengingat pada telepon seluler untuk mengingatkan waktu minum obat. Pasien gagal jantung tidak boleh menunggu obat sampai habis untuk kontrol ke dokter, bisa jadi di hari itu pasien perlu menunggu beberapa hari untuk mendapatkan obat-obatan yang ia konsumsi. Sebaiknya seminggu sebelum obat habis, pasien melakukan kontrol kembali dengan dokternya. Salah satu cara agar tidak melewatkan satu obat untuk diminum adalah dengan membuat daftar obat-obatan sendiri, hal ini akan memudahkan  pasien yang mengonsumsi obat bagi yang banyak. Daftar obat tersebut harus mencakup nama semua obat yang dikonsumsi serta petunjuk dosis secara lengkap (berapa banyak, seberapa sering, dan kapan).

Komunikasi dan pemantauan oleh dokter secara berkala adalah hal yang sangat penting. Bila mendapatkan resep obat yang tidak dapat ditebus baik karena sulit didapatkan, harganya yang mahal ataupun stok obat yang habis, komunikasikan pada dokter yang menangani.  Sehingga dokter dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada berupa memberikan rekomendasi obat yang lebih terjangkau atau menghubungkan dengan sumber daya yang dapat membantu Pemantauan gejala juga harus dilakukan bagi setiap pasien atau pengasuhnya, bila muncul gejala seperti sesak, kaki membengkak atau badan semakin lemah bisa jadi diperlukan penyesuaian obat ulang atau perawatan di rumah sakit. Jika gejala gagal jantung semakin parah, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat atau tempat pasien kontrol. Catatlah efek samping apa pun yang dirasakan dan sampaikan ketika bertemu dengan dokter. Segala hal yang berkaitan dengan kesehatan pasien gagal jantung harus disampaikan kepada dokter termasuk sedang hamil, mengalami infeksi atau keluhan lainnya agar dokter dapat menyesuaikan obat yang diberikan. Mengonsumsi obat-obatan secara rutin dan teratur memang tidaklah mudah. Namun, ini adalah hal yang paling penting yang bisa dilakukan dalam mengendalikan gagal jantung.

Referensi:

Medications to help treat heart failure [Internet]. Cleveland Clinic. [cited 2023 Aug 10]. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/23528-heart-failure-medications#:~:text=Medications help people with heart,beta blockers, among other options.

Medications used to treat heart failure [Internet]. www.heart.org. 2023 [cited 2023 Aug 10]. Available from: https://www.heart.org/en/health-topics/heart-failure/treatment-options-for-heart-failure/medications-used-to-treat-heart-failure

Sumber gambar: 

https://www.freepik.com/free-vector/hands-with-medicine-bottles-prescription_29874943.htm#query=take medicine&position=2&from_view=search&track=ais