Senin, 09 Oktober 2023 10:48 WIB

Menopause dan Resiko Penyakit Jantung

Responsive image
176
dr. Frans Michael Oscar Marpaung - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Menopause, proses biologis alami yang menandai akhir tahun-tahun reproduksi seorang wanita, membawa berbagai perubahan fisik dan hormonal. Meskipun sering kali dikaitkan dengan berhentinya menstruasi, menopause juga memiliki implikasi terhadap kesehatan kardiovaskular. Penelitian telah mengungkapkan interaksi kompleks antara menopause dan penyakit kardiovaskular (PKV), yang menggaris bawahi pentingnya mengenali dan mengatasi faktor-faktor ini untuk kesejahteraan wanita. Artikel ini menggali hubungan antara menopause dan PKV, menyoroti pertimbangan penting dan strategi untuk meningkatkan kesehatan jantung selama fase transisi kehidupan ini.

Selama 20 tahun terakhir, studi yang dilakukan terhadap wanita yang mengalami transisi menopause,  telah memberikan kontribusi yang signifikan pada pemahaman kita tentang hubungan antara transisi menopause  dan risiko PKV. Studi-studi ini telah mendokumentasikan pola perubahan yang jelas dalam hormon seks endogen serta perubahan buruk dalam distribusi lemak tubuh, lipid, dan lipoprotein, serta gangguan struktural dan fungsional terhadap kesehatan pembuluh darah selama fase transisi.. Temuan-temuan yang dilaporkan menggaris bawahi bahwa pentingnya transisi menopause sebagai waktu peningkatan risiko PKV, yang menekankan  bahwa pentingnya monitoring  dan mungkin intervensi selama pertengahan masa transisi ini.

Peniliti menemukan insiden penyakit jantung pada wanita  menopause lebih tinggi 2,6 kali disbanding dengan wanita pra-menopause. Usia menopause dini berhubungan dengan penyakit  sumbatan pembuluh darah jantung / jantung coroner. Kejadian ini didukung oleh beberapa hipotesis. Pertama, menopause telah terbukti menyebabkan perubahan profil lipid yang lebih mengarah ke aterogenik (plak lemak dalam dinding pembuluh darah). Setelah menopause wanita memiliki kadar kolesterol total, trigiliserida, LDL-C ( lemak jahat ) yang lebih tinggi seta kadar kolesterol HDL-C ( lemak baik ) yang lebih rendah. Selain profil lemak tubuh, pada masa transisi menopause juga terdapat resiko peningkatan berat badan terutama massa lemak, kehilangan massa tulang, peningkatan lingkar pinggang yang disebabkan karena penuaan ovarium yang dikatikan dengan periode menstruasi terakhir. Periode transisi menopause telah terbukti dapat menyebabkan penyakit sindroma metabolic dengan merusak metabolisme gula.

Efek sistemik estrogen

Estrogen  merupakan hormon pada wanita yang mengatur berbagai sistem dalam tubuh, seperti mengatur konsentrasi lemak tubuh, sistem pembekuan darah, fibrinolisis, anti-oksidan, produksi molekul-molekul yang berfungsi pada dinding pembuluh darah seperti pelebaran pembuluh darah (nitrit okside, prostaglandin ) yang berfungsi untuk memperlambat pembentukan plak lemah didalam dinding pembuluh darah, namun efek ini tidak terlalu kuat pada pembuluh darah yang sudah mengalami pembentukan plak lemak.

Transisi Menopause dan Risiko Kardiovaskular

Transisi menopause, yang biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun, ditandai oleh fluktuasi dalam tingkat hormon, terutama penurunan produksi estrogen. Estrogen memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan pembuluh darah, membantu menjaga agar pembuluh darah tetap lentur dan responsif. Saat tingkat estrogen menurun selama menopause, faktor risiko PKV dapat meningkat.

Salah satu perubahan yang mencolok terkait dengan menopause adalah pergeseran yang tidak menguntungkan dalam profil lipid. Kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah (LDL-C), sering disebut sebagai "kolesterol jahat," cenderung meningkat, sedangkan kolesterol lipoprotein berkepadatan tinggi (HDL-C), yang dikenal sebagai "kolesterol baik," dapat menurun. Perubahan ini berkontribusi pada perkembangan aterosklerosis, penumpukan plak di arteri, yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan menghambat aliran darah, yang berpotensi menyebabkan serangan jantung dan stroke. Selain terjadi perubahan faktor risiko hemodinamik, studi yang Panjang menunjukan adanya perubahan buruk pada pembuluh darah selama fase transisi menopause ini. Pada fase transisi menopause ini  terjadi peningkatan yang signifikan dalam proses terbentuknya plak lemak pada dinding pembuluh darah carotid ( urat nadi leher ) dibandingkan dengan pra-menopause.

Dampak pada Tekanan Darah dan Inflamasi

Menopause juga dapat memengaruhi regulasi tekanan darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah cenderung meningkat selama transisi menopause, meningkatkan risiko hipertensi. Tekanan darah yang tinggi adalah faktor risiko utama PKV dan dapat lebih lanjut berkontribusi pada perkembangan aterosklerosis.

Inflamasi, peran utama dalam perkembangan PKV, dipengaruhi oleh perubahan hormonal selama menopause. Penurunan tingkat estrogen dikaitkan dengan peningkatan penanda inflamasi, yang dapat berkontribusi pada awal dan perkembangan aterosklerosis. Mengatasi inflamasi melalui modifikasi gaya hidup dan intervensi medis menjadi sangat penting selama fase ini.

Faktor Gaya Hidup dan Kesehatan Jantung

Mengenali risiko PKV yang meningkat selama menopause, mengadopsi gaya hidup yang sehat untuk jantung menjadi sangat penting. Aktivitas fisik teratur, diet seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak, serta menghindari merokok adalah komponen penting dari kesehatan kardiovaskular. Melakukan latihan aerobik seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda tidak hanya membantu mengelola berat badan, tetapi juga meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru.

Menjaga berat badan yang sehat sangat penting, karena berat badan berlebih dapat memperburuk faktor risiko kardiovaskular. Pengelolaan berat badan dapat berdampak positif pada tekanan darah, tingkat lipid, dan sensitivitas insulin, mengurangi risiko PKV secara keseluruhan.

Pertimbangan Terapi Hormon dan PKV

Terapi hormon (TH) telah menjadi topik yang menarik dalam konteks menopause dan PKV. TH melibatkan penggunaan estrogen dan, dalam beberapa kasus, progestin untuk meredakan gejala menopause. Meskipun TH dulunya dianggap memberikan manfaat kardiovaskular, penelitian selanjutnya telah mengungkapkan gambaran yang lebih kompleks.

Saat ini dipahami bahwa efek kardiovaskular TH bergantung pada berbagai faktor, termasuk waktu inisiasi dan adanya kondisi kardiovaskular yang sudah ada sebelumnya. Wanita yang memulai TH lebih dekat dengan awal menopause mungkin mengalami hasil kardiovaskular yang lebih menguntungkan, sementara mereka yang memiliki riwayat PKV atau faktor risiko lainnya harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mempertimbangkan TH.

Pemberdayaan Wanita untuk Kesehatan Jantung

Saat wanita menjalani transisi menopause, sangat penting untuk mengutamakan kesehatan jantung. Pemeriksaan rutin, diskusi dengan penyedia layanan kesehatan tentang penilaian risiko individual, dan manajemen proaktif terhadap faktor risiko yang dapat diubah dapat berkontribusi pada profil kardiovaskular yang lebih sehat.

Sebagai kesimpulan, hubungan antara menopause dan penyakit kardiovaskular menegaskan perlunya pendekatan yang disesuaikan untuk kesehatan jantung selama fase transisi penting dalam kehidupan seorang wanita. Memahami dampak perubahan hormonal, mengadopsi praktik gaya hidup sehat, dan membuat keputusan terinformasi tentang terapi hormon secara kolektif memberdayakan wanita untuk mengurangi risiko PKV dan menjalani kehidupan yang sehat untuk jantung setelah menopause.

 

Referensi:

Prabakaran S, Schwartz A, Lundberg G. Cardiovascular risk in menopausal women and our evolving understanding of menopausal hormone therapy: risks, benefits, and current guidelines for use. Ther Adv Endocrinol Metab. 2021 Apr 30;12:20420188211013917. doi: 10.1177/20420188211013917. PMID: 34104397; PMCID: PMC8111523.

 El Khoudary SR, Aggarwal B, Beckie TM, Hodis HN, Johnson AE, Langer RD, Limacher MC, Manson JE, Stefanick ML, Allison MA; American Heart Association Prevention Science Committee of the Council on Epidemiology and Prevention; and Council on Cardiovascular and Stroke Nursing. Menopause Transition and Cardiovascular Disease Risk: Implications for Timing of Early Prevention: A Scientific Statement From the American Heart Association. Circulation. 2020 Dec 22;142(25):e506-e532. doi: 10.1161/CIR.0000000000000912. Epub 2020 Nov 30. PMID: 33251828

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/menopause-concept-illustration_25325930.htm