Senin, 09 Oktober 2023 10:46 WIB

Mengenal Lebih Dekat Brachial Plexus Injury (PBI)

Responsive image
4006
dr. Yoga Pribadi Utomo, Sp.OT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Tulang merupakan salah satu fundamental penyongsong di dalam tubuh, di mana tulang berperan penting membentuk postur tubuh yang dapat di gunakan untuk mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain seperti ; duduk, berdiri, berjalan, berlari. Permasalahan yang terjadi pada tulang akan mengakibatkan gangguan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut sebaiknya di lakukan pemeriksaan secara cepat dan tepat. Beberapa contoh permasalahan kasus tulang akibat cidera ; Fraktur (patah tulang) tertutup dan terbuka, cedera tulang belakang, cedera tulang leher, cedera brakial peleksus (BPI), dan lain sebagainya.

Apa itu Brachial Plexus Injury ?

Brachial Plexus Injury (BPI)  adalah cidera pada pleksus brakialis.  Pleksus brakialis merupakan jaringan saraf yang saling terkait kumpulan saraf yang berjalan dari sumsum tulang belakang ke lengan yang mengontrol gerakan dan sensasi di lengan dan tangan. Pleksus menghubungkan kelima saraf yaitu serviks kelima, keenam , ketuhuh, kedelapan (C5-C8), dan Thorak pertama (T1). Masing-masing dari lima saraf di pleksus brakialis memiliki fungsi tertentu, seperti merangsang otot atau membawa informasi sensorik, seperti suhu dan sentuhan dari tangan ke otak.

Apa saja gejala Brachial Plexus Injury ?

Gejala cedera pleksus brakialis bervariasi tergantung pada jenis cedera dan saraf mana yang terpengaruh. Anda mungkin juga mengalami gejala lain pada saat yang sama jika Anda mengalami cedera lain.

Gejala paling umum dari cedera pleksus brakialis pada anak-anak dan orang dewasa meliputi ; Lengan terasa lemas, Kelumpuhan di lengan atau tangan, Berkurangnya kontrol otot di lengan, tangan, atau pergelangan tangan, Kurangnya perasaan atau sensasi ( mati rasa ) di lengan atau tangan, Nyeri di lengan, tangan, atau pergelangan tangan.

Gejala cedera pleksus brakialis pada bayi baru lahir meliputi ; Tidak ada respon gerakan di lengan atau tangan atas atau bawah bayi, Tidak adanya refleks Moro (respons mengejutkan) pada sisi yang terkena, Pegangan berkurang di sisi yang sakit.

Apa saja jenis Brachial Plexus Injury ?

1.       Brachial Plexus Neuropraxia (Peregangan)

Neuropraxia atau peregangan, bentuk paling ringan di mana saraf telah rusak tetapi tidak robek dan menyebabkan beberapa masalah pada impuls saraf.

2.       Ruptur Plexus Brachialis

Dalam ruptur pleksus brakialis, peregangan yang kuat menyebabkan saraf robek, baik sebagian atau seluruhnya. Ini adalah cedera yang lebih serius daripada neuropraksia. Ruptur  dapat menyebabkan kelemahan pada bahu, lengan atau tangan dan bahkan dapat membuat otot tertentu tidak dapat digunakan. Cedera ini juga dapat dikaitkan dengan rasa sakit yang hebat.

3.       Avulsi Plexus Brakialis

Avulsi pleksus brakialis terjadi ketika akar saraf benar-benar terpisah dari sumsum tulang belakang. Cedera ini biasanya disebabkan oleh trauma, seperti kecelakaan mobil atau motor. Lebih parah dari ruptur, avulsi sering menyebabkan rasa sakit yang hebat. Karena sulit dan biasanya tidak mungkin untuk menyambungkan kembali akar ke sumsum tulang belakang, avulsi dapat menyebabkan kelemahan permanen, kelumpuhan, dan kehilangan sensi peraba.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

Apa saja Komplikasi Brachial Plexus Injury ?

Penanganan cedera pleksus yang lambat akan mengakibatkan beberapa komplikasi antara lain ; Kaku Sendi (Stiff joints), Nyeri (Pain), Mati rasa (Numbeness), Artrofi otot (Muscle atrophy), dan Cacat permanen (Permanent disability).

Penatalaksanaan Brachial Plexus Injury

Secara garis besar penatalaksanaan di bagi menjadi dua yaitu ; tindakan non-bedah dan tindakan pembedahan.

1.       Tindakan non-pembedahan

·         Latihan fisik, untuk mempelajari latihan yang dapat membantu memulihkan fungsi lengan dan tangan serta meningkatkan rentang gerak dan fleksibilitas pada otot dan persendian yang kaku.

·         Obat-obatan untuk membantu mengurangi rasa sakit.

·         Terapi okupasi untuk melatih kegiatan seperti berpakaian dan memasak.

2.       Tindakan pembedahan

Beberapa teknik pembedahan digunakan untuk mengobati cedera saraf, tergantung pada jenis cedera dan lamanya waktu yang telah berlalu sejak cedera.

Dalam sebagian besar prosedur, ahli bedah membuat sayatan di dekat leher di atas tulang selangka. Jika cedera meluas ke pleksus brakialis, ahli bedah mungkin perlu membuat sayatan lain di bagian depan bahu. Untuk memperbaiki atau menghubungkan kembali saraf, ahli bedah sering menggunakan mikroskop berkekuatan tinggi dan instrumen khusus yang kecil.

·         Perbaikan saraf. Dalam prosedur ini, ahli bedah menyambungkan kembali kedua ujung saraf yang robek.

·         Transpalantasi saraf adalah prosedur di mana saraf sehat yang diambil dari bagian tubuh lain dijahit di antara kedua ujung saraf yang robek atau rusak. Saraf yang ditransplantasikan bertindak sebagai pengyambung untuk menopang ujung yang rusak. Transplantasi saraf dapat dilakukan hanya jika ada saraf yang berfungsi di sumsum tulang belakang untuk menghantarkan sinyal saraf. Tujuannya adalah saraf yang ditransplantasikan merangsang kembali pertumbuhan saraf dan pada akhirnya memulihkan sinyal saraf untuk menggerakkan otot yang lumpuh.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

 

Referensi :

American Academy of Orthopaedic Surgeons. Diases & Condition. (akses 10 Agustus 2023)

Lou TD, Li Z. 2019. Brachial Plexus Injuries. National Institute of Neurological Disorders and Stroke.

Mayo Clicic. Treatment of Brachial Plexus Injuries. (akses 10 Agustus 2023)

Steafanos. 2022. Traumatic Brachial Plexus Injurie. Medscape.

Yuyun, Haniba. 2020. Cedera Pleksus Brakialis : Anatomi, Pencitraan, dan Penggunaan Klinis Hasil Pencitraan. Malang. UB Press

Sumber Gambar:

https://orthoinfo.aaos.org/globalassets/figures/a00678f02.jpg

https://www.mayoclinic.org/-/media/kcms/gbs/patient-consumer/images/2018/04/18/16/01/nerve-avlusion-8col-e1100039-001-1-web.jpg

https://orthoinfo.aaos.org/globalassets/figures/a00678f08.jpg

https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1669625140/attached_image/mengenal-prosedur-transplantasi-saraf-dan-kegunaannya.jpg