Selasa, 19 September 2023 15:47 WIB

Penegakan Diagnosa Stroke

Responsive image
2988
Ns. Putri Chairiah, S.Kep - RSUP Fatmawati Jakarta

Stroke bisa terjadi pada setiap orang dan bisa terjadi setiap saat. Penegakkan diagnosa stroke dilakukan dengan cara :

  1. Pemeriksaan fisik = wawancara dengan pasien atau keluarga dan dilakukan pemeriksaan tubuh.
  2. Pemeriksaan penunjang = Pemeriksaan darah di laboratorium, Rontgen thorax, Ct. Scan kepala, MRI kepala dan EKG.

Pengobatan dan Therapi dengan cara :

  1. Obat hipertensi, seperti : amlodipin, candesartan dan ramipril.
  2. Obat pengencer darah, seperti : aspilet, clopidogrel, simarcs.
  3. Operasi atau Tindakan Invasif dengan cara DSA atau Craniotomi.
  4. Rehabilitasi seperti : fisioterapi : terapi wicara, hidroterapi, Rom aktif / pasif.

Rehabilitasi Stroke memerlukan waktu beberapa minggu sampai bulan (sekitar 6 minggu)., dan memerlukan dukungan keluarga dan orang terdekat. Konsultasikan dengan dokter, rumah sakit yang memiliki fasilitas rehabilitasi pasca stroke. Besarnya pembiayaan stroke tergantung dari komplikasi / penyakit lainnya yang menyertai.

Latihan gerak yang dilakukan dalam rehabilitasi stroke meliputi :

  1. Latihan gerak motorik kaki yang dilakukan secara teratur dengan didampingi tenaga fisiotherapi. 
  2. Latihan gerak motorik tangan dengan menggunakan alat bantu bola genggam.
  3. Fisiotherapi dengan menggunakan alat hidroterapi.

Perawatan pasien yang dapat dilakukan pasca stroke dengan cara :

  1. Minum obat secara teratur.
  2. Monitor tekanan darah secara teratur.
  3. Latihan rehabilitasi sendiri atau dengan bantuan tenaga fisiotherapi.
  4. Makan makanan 4 sehat 5 sempurna sesuai kebutuhan kalori tubuh ( diet pasien pasca stroke ).
  5. Kontrol teratur sesuai anjuran dokter.
  6. Kontrol perasaan dan pikiran dengan dukungan keluarga.

Dampak depresi pasca stroke menyebabkan : proses penyembuhan terhambat, melakukan isolasi sosial (merasa dikucilkan) dan menurunnya kemampuan kognitif (berpikir, pemahaman dan ingatan).

Gejala depresi pasien stroke antara lain :

  1. Merasa sedih atau murung.
  2. Kehilangan minat terhadap aktivitas sehari hari.
  3. Kelelahan yang berkepanjangan. 
  4. Gangguan tidur selama lebih dari 2 minggu.

Hal – hal yang bisa dilakukan terhadap pederita pasca stroke adalah meningkatkan kapasitas /potensi/ integritas diri untuk memunculkan motivasi dan kepercayaan diri.
Stroke dapat terjadi pada siapa pun tanpa memandang umur dan 90 % stroke erkait dengan 10 faktor resiko yang dapat dicegah. Penyembuhan stroke perlu dukungan diri sendiri dan keluarga.

 

Referensi :

www.p2ptm.kemkes.go.id

https://rsupfatmawati.id

www.verstock.com

Siahan, Vivian & Sianipar, Rismon Hasiholan. (2021). Analisis dan Prediksi Stroke dengan Python Gui. Sumatera Utara : Balige Publishing Acute

Williams, Jane. Perry, Lin. Watkins, Caroline. (2013). Stroke Nursing. UK : Blackwell Publishing Ltd