Rabu, 13 September 2023 16:26 WIB

Fase Pengobatan Tuberkulosis

Responsive image
16740
Indah Dwi Putri dan Rizkia Andicha Putra - RSUP Fatmawati Jakarta

Penyakit infeksi tuberkulosis dapat diobati dengan tuntas, yang penting pasien patuh dan minum obat secara teratur. Tahap awal pengobatan tubuh pasien mengkonsumsi obat setiap hari selama 2 bulan dengan jenis obat : R (Rifampisin), H (Isoniazid), Z (Pirazinamid), E (Ethambutol). Tahap lanjutan pengobatan ? konsumsi obat R (Rifampisin), H (Isoniazid) yang diminum setiap hari selama 4 bulan.

Obat – obatan TB Paru (pilihan pertama ), yaitu : Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z) dan Etambutol (E). Obat-Obat TB Paru (Pilihan Kedua) : Sikloserin, Amikasin / Kanamisin, Ethionamide, Asam p-aminosalisilat (PAS) dan Levofloxacin.

Cara minum obat anti tuberkulosis ( OAT ) adalah sebagai berikut : 1). Rifampisin ? Diminum pada saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) . 2). Pirazinamid ? Diminum pada saat perut isi (setelah makan) . 3). Isoniazid ? Diminum pada saat perut kosong ( 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan ). 4). Etambutol ? Diminum pada saat perut isi (setelah makan) .

Jika pasien lupa minum obat ? minum segera obat ketika ingat dan konsultasi ke dokter, Jangan minum 2 dosis sekaligus.

Efek samping OAT ( obat anti tuberkulosis ) yang umum terjadi :

  1. Pirazinamid, Rifampisin, Isoniazid ? Efek sampingnya : Anoreksia, mual, nyeri perut, mengantuk. Cara penanganannya : Diminum dengan bantuan sedikit makanan atau diminum sebelum tidur, dan sarankan untuk menelan obat secara lambat dengan sedikit air.
  2. Isoniazid ? Efek sampingnya : Nyeri Sendi. Cara penanganannya : Memberikan obat NSID seperti aspirin dan parasetamol
  3. Rifampisin ? Efek sampingnya : Air kemih, keringat, air mata, berwarna kemerahan. Cara penanganannya : Memberi edukasi kepada pasien bahwa hal tersebut adalah normal.
  4. Isoniazid ? Efek sampingnya : Rasa terbakar, kebas atau kesemutan di tangan dan kaki. Cara penanganannya : Pemberian Piridoksin (Vitamin B6) 50-75 mg/ hari .
  5.  Etambutol ? Efek sampingnya : Gangguan penglihatan (penglihatan kabur hingga buta warna). Cara penanganannya : Hentikan ethambutol, konsultasi ke dokter.
  6. Streptomisin ? Efek sampingnya : Gangguan pendengaran, pusing vertigo, nystagmus. Cara penanganannya : Hentikan streptomisin, konsultasi ke dokter.

Adanya pilihan obat anti tuberkulosis (OAT) pertama dan kedua karena :

1). Pilihan pertama, diberikan pada pasien yang baru pertama kali terinfeksi TB.

2). Pilihan kedua, diberikan pada Pasien TB yang kebal terhadap obat pilihan pertama .

Resistensi (kebal)

Kondisi ketika kuman terkait sudah tidak dapat lagi dibunuh dengan Obat. Bagaimana caranya supaya tidak terjadi resistensi :

1). Patuhi minum obat. Pasien TB wajib patuh minum obat sesuai dengan anjuran dokter.

2). Minum antibiotik secara baik. Jangan minum antibiotik tanpa resep dokter.

 

Referensi :
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lexicompt. 2023. Etambutol. USA: Wolters Kluwer.

Lexicompt. 2023. Isoniazid. USA: Wolters Kluwer.

Lexicompt. 2023. Pirazinamid. USA: Wolters Kluwer.

Lexicompt. 2023. Rifampicin. USA: Wolters Kluwer.

Yayasan KNCV Indonesia, Laporan Kasus Tuberkulosis (TBC) Global Dan Indonesia 2022,
diakses pada tanggal 19 Agustus 2023, https://yki4tbc.org/laporan-kasus-tbc-global-dan-
indonesia-2022/