Rabu, 06 September 2023 13:44 WIB

Pentingnya CGM (Pemantauan Gula Darah Berkelanjutan dan Real Time) Pada DM Tipe 1

Responsive image
1206
Ida Bagus Aditya Nugraha, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 1 (DMT1) berkembang secara signifikan selama beberapa tahun terakhir dengan meluasnya penggunaan pemantauan glukosa berkelanjutan/ Continous Glucose Monitoring (CGM). CGM adalah sebuah alat yang berupa sensor yang memiliki jarum kecil yang terletak dibawah kulit mempu mengukur kadar glukosa selama 24 ham sehari. Teknologi CGM mampu menangkap perubahan dinamis glukosa dari waktu ke waktu, fluktuasi, tren, dan pola hipoglikemik dan hiperglikemik, sehingga memungkinkan analisis tren perkembangan gula darah yang lebih komprehensif sehingga dapat memandu terapi dengan lebih efektif. Beberapa penelitian telah menunjukkan CGM time in range (TIR, 70–180 mg/dL atau 3,9–10,0 mmol/L) berkorelasi dengan kadar hemoglobin A1c (HbA1c). Sistem CGM mengukur kadar glukosa cairan interstisial secara terus menerus atau semi terus menerus, dan melaporkan datanya setiap 1–15 menit. CGM juga memiliki kegunaan lain untuk memandu nutrisi dan aktivitas fisik. Saat ini, rekomendasi mengenai penggunaan CGM, meliputi pelatihan pada penderita diabetes, serta anggota keluarga atau pengasuh yang akan membantu pengobatan diabetes, menjalani pelatihan awal dan menerima pendidikan lanjutan mengenai penggunaan dan interpretasi CGM.

Real-time atau rtCGM harus direkomendasikan kepada 1) penderita diabetes yang menggunakan injeksi multiple harian atau terapi pompa insulin, 2) penderita diabetes yang menggunakan pengobatan insulin basal, 3) pasien dengan diabetes tipe 1 yang menggunakan MDI atau terapi pompa insulin, 4) remaja dengan T2D yang menggunakan injeksi multiple harian atau terapi pompa insulin, 5) pasien dengan masalah hipoglikemia, 6) wanita hamil dengan diabetes tipe 1 dan 2 yang diobati dengan terapi insulin intensif, 7) Wanita hamil dengan diabetes melitus gestasional (DMG) yang menjalani terapi insulin, atau 8) Wanita hamil dengan GDM yang tidak menjalani terapi insulin.

rtCGM digunakan setiap hari oleh penderita diabetes yang menjalani injeksi multiple harian atau terapi pompa insulin untuk mendapatkan manfaat maksimal. Orang yang menggunakan isCGM harus memindai setidaknya setiap 8 jam. Selain itu, orang-orang yang dapat dipertimbangkan untuk menjalani isCGM meliputi: 1) yang baru didiagnosis T2D, 2) diobati dengan agen non-hipoglikemik, 3) mampu melakukan pemindaian beberapa kali sehari, atau 4) berisiko rendah mengalami hipoglikemia. Penderita diabetes harus berkolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan dan tim multidisiplin diabetes dengan melakukan tindak lanjut teratur. Dokter memiliki peran untuk memberikan edukasi dan mengevaluasi penggunaan CGM dan interpretasi informasi tren glukosa untuk menyesuaikan dosis insulin.

Serta rencana untuk inisiasi sistem pompa insulin dan rtCGM, terutama jika diintegrasikan dalam sistem pemberian insulin otomatis. Tim juga harus memberikan dukungan jangka panjang kepada orang-orang yang menggunakan pompa insulin dan rtCGM. Jika tim diabetes tidak tersedia, dokter dapat memberikan pendidikan dan dukungan dengan bantuan tenaga kesehatan lain. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat. Salam sehat.

 

Referensi :

El Sayed NA, Aleppo G, Aroda VR, et al. American Diabetes Association. 2023

Diabetes technology: standards of care in diabetes-2023. Diabetes Care. 2023;46(Suppl. 1):S111– S127. doi:10.2337/dc23-S0077. Peters AL, Ahmann AJ, Battelino T, et al. Diabetes technology—continuous subcutaneous insulin infusion therapy and continuous glucose monitoring in adults: an endocrine society clinical practice guideline. J Clin Endocrinol Metabol. 2016;101(11):3922–3937. doi:10.1210/ jc.2016-2534

Grunberger G, Sherr J, Allende M, et al. American association of clinical endocrinology clinical practice guideline: the use of advanced technology in the management of persons with diabetes mellitus. Endocr Pract. 2021;27:505e537. doi:10.1016/j.eprac.2021.04.0089