Kebutuhan terhadap pompa ASI tidaklah asing disaat seperti ini. Berbagai macam latar belakang dan alasan para ibu menggunakan barang tersebut sehingga muncullah berbagai macam bentuk dan merk pompa ASI yang diperjualbelikan dalam marketplace. Mulai dari pompa ASI manual, elektrik, hingga handsfree (tanpa selang) bisa dipilih sesuai kebutuhan ibu. Meskipun terdiri dari berbagai macam bentuk, pada dasarnya pompa ASI memiliki satu bentuk dasar yang paling penting, yaitu adanya corong. Nah, seberapa pentingkah pengukuran corong ini untuk pompa ASI?
Ternyata, menggunakan corong yang sesuai dengan puting payudara berpengaruh pada saat ibu melakukan proses pumping. Hal ini bisa dianalogikan seperti saat kita menggunakan sepatu. Jika kita ingin berjalan dengan nyaman, maka kita ingin menggunakan sepatu yang pas dan nyaman, baik dari sisi size atau material sepatu. Bila sepatu terlalu sempit atau longgar bisa menyebabkan kaki nyeri, saat berjalan pun juga tidak nyaman dan mengganggu aktivitas kita. Sama halnya seperti putting dan corong. Corong yang pas akan membuat putting nyaman dan dengan kombinasi pompa ASI yang tepat diharapkan dapat mengosongkan payudara secara optimal sehingga meminimalkan terjadinya clogged duct (sumbatan ASI) dan produksi ASI terus berjalan.
Kemudian, bagaimana cara mendapatkan ukuran corong yang pas? Langkah pertama adalah kenali jenis putting terlebih dahulu. Ada tiga macam bentuk putting, yaitu: average, short nipple, flat nipple, dan inverted nipple.
<!--[if gte vml 1]>
sumber https://limpohealthcare.wordpress.com/2018/07/06/inverted-nipple/
Langkah kedua, identifikasi pangkal putting pada masing-masing payudara karena bisa jadi ukuran putting berbeda antara payudara kanan dan kiri. Cara mengukur dan mengidentifikasi pangkal putting:
<!--[if gte vml 1]>
sumber: https://mamabear.co.id/ikuti-3-langkah-ini-untuk-mengukur-corong-pompa-yang-pas-mam/
Langkah ketiga, lakukan stimulasi putting. Stimulasi putting akan membuat putting berada dalam posisi paling mancung sehingga memudahkan dalam membedakan antara putting dan aerola untuk memudahkan pengukuran pangkal putting.
<!--[if gte vml 1]>
Bagi inverted nipple, bisa melakukan The Hoffman Technique.
<!--[if gte vml 1]>
sumber: https://www.storkmama.com/flat-inverted-nipple-breastfeeding/
Selain melakukan stimulasi diatas, bisa juga dengan cara pumping/ menyusui sesaat sebelum pengukuran. Jika ibu memiliki flat/ inverted nipple, pumping 1-2 menit dapat membantu menarik putting keluar untuk melakukan pengukuran. Jangan terlalu lama agar ukuran putting tidak overstretch yang dapat menyebabkan pengukuran kurang akurat. Kemudian, bisa juga menggunakan suction puller/ nipple sucker untuk menarik putting agar lebih keluar.
<!--[if gte vml 1]>
Langkah keempat, mengukur putting. Alat bantu yang dapat digunakan, yaitu: penggaris bulat, jangka sorong/ caliper, template print jangka sorong. Pada intinya, menggunakan alat apapun bisa, yang terpenting tujuan kita sama yaitu mengukur diameter dasar/pangkal putting. Hanya sedikit atau jika memungkinkan tidak ada bagian aerola yang masuk ke dalam tunnel corong.
Template print: ukur tinggi dan panjang area putting yang paling lebar
<!--[if gte vml 1]>
sumber: https://maymom.com/index.php/products-menu/breastshield-selection-guide
Jangka sorong: ukur tinggi dan panjang area putting yang paling lebar
<!--[if gte vml 1]>
sumber: https://www.fisikabc.com/2017/04/jangka-sorong-1.html
Penggaris bulat: coba ke lingkaran yang paling pas tanpa banyak ruang sisa saat menggerakkan putting, namun tidak tersangkut saat melepas penggarisnya.
<!--[if gte vml 1]>
Langkah kelima, menentukan ukuran corong. Ada perbedaan pengukuran tergantung bentuk putting payudara.
<!--[if gte vml 1]>
sumber: https://arleybaby.com/nipple-measurement-guide/
Bila corong pada ukuran yang pas, ada beberapa indikatornya yaitu:
Bila penggunaan corong terlalu kecil atau terlalu besar, maka akan timbul permasalahan yaitu:
Kemudian, ada beberapa hal menarik terkait putting payudara dan perlu diperhatikan juga bagi ibu yang menggunakan pompa ASI.
Referensi:
Penulis telah mengikuti kelas Penggunaan Corong Pada Pompa ASI yang diselenggarakan oleh Stephanie King, CLC, BWC
https://instagram.com/stephanieking?igshid=MzRlODBiNWFlZA==