Kamis, 31 Agustus 2023 15:29 WIB

Apakah Keratosis Pilaris Berbahaya?

Responsive image
7824
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Bintil-bintil kulit ayam akibat keratosis pilaris ini biasanya muncul pada kulit lengan, paha, pipi, dan bokong. Namun, keratosis pilaris juga bisa muncul pada alis, wajah, dan kulit kepala. Jika terjadi pada anak-anak dan remaja, keratosis pilaris umumnya bisa sembuh dengan sendirinya saat beranjak dewasa. Namun pada beberapa kasus, bintil-bintil kulit ayam pada wajah bisa meradang dan memerlukan penanganan lebih lanjut. Seperti disebutkan di awal, keratosis pilaris bukanlah termasuk kondisi medis serius. Namun, jika sudah mengganggu penampilan, dianjurkan segera diskusikan lebih lanjut dengan dokter. Keratosis pilaris adalah kondisi kulit yang berbintik-bintik seperti kulit ayam dan teraba kasar. Gejala keratosis pilaris dapat berupa bintik-bintik yang teraba kasar, tetapi tidak menimbulkan gatal atau nyeri. Keratosis pilaris disebabkan oleh penumpukan keratin atau protein padat yang melindungi kulit dari zat berbahaya dan infeksi. Keratin yang menebal di permukaan kulit disebut keratosis. Ketika terjadi keratosis pilaris, keratin menyumbat lubang pori tempat folikel rambut. Sumbatan ini padat dan membuat pori-pori melebar. Jika sumbatan terbentuk cukup banyak akan menyebabkan permukaan kulit terasa kasar dan tidak rata atau bersisik. Namun, sebenarnya penyebab pasti penumpukan keratin masih belum diketahui sampai saat ini. Kondisi ini diduga ada hubungannya dengan penyakit turunan atau kondisi-kondisi kulit lainnya keratosis pilaris bisa menyerang semua kelompok usia, tetapi kebanyakan penderita kondisi ini adalah anak-anak dan remaja.

Penyebab Keratosis Pilaris

Bintik pada keratosis pilaris muncul ketika pori-pori kulit tersumbat oleh penumpukan keratin. Keratin sendiri adalah protein padat yang melindungi kulit dari zat berbahaya dan infeksi.

Belum diketahui apa penyebab dari penumpukan keratin tersebut. Akan tetapi, kondisi ini diduga terjadi akibat kelainan genetik.

Keratosis pilaris lebih sering timbul pada kondisi-kondisi berikut :

1.      Berjenis kelamin wanita.

2.      Memiliki keluarga dengan keratosis pilaris.

3.      Memiliki kondisi kulit yang cenderung kering, seperti pada penderita iktiosis dan eksim atopik.

Gejala Keratosis Pilaris

Keratosis pilaris ditandai dengan bintik-bintik di kulit yang mirip dengan biang keringat. Bintik-bintik ini bisa muncul di permukaan kulit yang umumnya ditumbuhi rambut, seperti di bagian lengan, paha, pipi, bokong, wajah dan kulit kepala.

Ciri-ciri lain dari keratosis pilaris adalah :

1.      Bintik-bintik berwarna merah atau coklat.

2.      Permukaan kulit terasa kering dan kasar.

3.      Penampakan kulit yang menyerupai kulit ayam.

Kapan Harus ke Dokter

Umumnya, keratosis pilaris bisa menghilang ketika mencapai usia 30 tahun atau dengan penanganan mandiri. Akan tetapi, banyak penyakit kulit yang memiliki gejala serupa dengan keratosis pilaris. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala berikut :

1.      Penebalan kulit yang berwarna putih atau keabu-abuan.

2.      Kulit yang menebal mudah terkelupas.

3.      Muncul rasa sangat gatal dan nyeri.

4.      Sendi terasa nyeri.

Penanganan Keratosis Pilaris

Pada kebanyakan kasus, keratosis pilaris akan hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan bintik-bintik di kulit. Beberapa cara tersebut antara lain :

1.      Perawatan mandiri

Keratosis pilaris yang tergolong ringan dapat ditangani dengan perawatan mandiri. Berikut ini adalah cara-caranya :

a.      Mengoleskan pelembab yang mengandung lanolin, petroleum jelly, atau glycerin.

b.      Menggunakan alat air humidifier untuk mengontrol kelembapan ruangan, terutama ketika cuaca sedang kering.

c.      Mandi dengan air hangat.

d.      Melakukan eksfoliasi kulit ringan secara rutin, misalnya menggunakan spons atau loofah, kira-kira 2-3 kali seminggu.

e.      Menggunakan sabun yang tidak mengandung pewangi.

f.       Menggunakan pakaian yang longgar dan bahan pakaian yang lembut di kulit.

2.      Obat-obatan

Jika terjadi peradangan, dokter akan mengatasi peradangan terlebih dahulu. Dokter dapat memberikan krim kortikosteroid untuk dioleskan di kulit. Untuk kondisi radang yang tergolong parah, dokter dapat memberikan pil isotretinoin dan obat oles yang mengandung tacrolimus.

Bila tidak ditemukan tanda-tanda peradangan, dokter dapat memberikan obat-obatan, seperti :

a.      Topical exfoliants

Topical exfoliants biasanya mengandung asam seperti AHA, asam salisilat, asam laktat, atau urea. Krim ini berfungsi untuk melembabkan kulit kering dan mengangkat sel-sel kulit mati. Topical exfoliants tidak dianjurkan untuk pasien anak.

b.      Topical retinoid

Retinoid merupakan turunan dari vitamin A yang dapat mempercepat proses pergantian sel dan mencegah penyumbatan folikel rambut. Obat ini tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui.

3.      Terapi

Untuk hasil yang lebih maksimal, dokter dapat menggabungkan penggunaan obat-obatan oles dengan terapi eksfoliasi, yaitu terapi untuk mengangkat sel kulit mati di permukaan kulit. Tindakan tersebut dapat berupa :

a.      Terapi laser

b.      Mikrodermabrasi

c.      Terapi IPL (Intense Pulse Light)

d.      Chemical peeling

Komplikasi Keratosis Pilaris

Keratosis pilaris jarang menimbulkan komplikasi serius. Namun, jika sering digaruk dan digosok, keratosis pilaris bisa menyebabkan warna kulit yang tidak merata (hipopigmentasi atau hiperpigmentasi).

 

Referensi :

Ratih Purnamasari Nukana. 2020. Keratosis Pilaris. Jurnal Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.

Aitriwong, P., Tangkijngamvong, N., & Asawanonda, P. 2019. Intense Pulsed-Light Therapy Significantly Improves Keratosis Pilaris : A Randomized, Double-blind, Sham Irradiation-controlled Trial. The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, 12(10).

Sonthalia, S., Bhatia, J., & Thomas, M. 2019. Dermoscopy of Keratosis Pilaris. Indian Dermatology Online Journal, 10(5), pp. 613-614.

National Institute of Health. 2022. National Library of Medicine. Keratosis Pilaris.

Cleveland Clinic. 2022. Disease & Conditions. Keratosis Pilaris.

American Academy of Dermatology Association. 2023. A to Z Diseases. Keratosis Pilaris : Overview.

DermNet New Zealand. 2022. Topics A-Z. Keratosis Pilaris.

Healthline. 2022. Psoriasis and Keratosis Pilaris: Symptoms, Treatment, and More.