Kamis, 31 Agustus 2023 14:52 WIB

Apa Itu Iktiosis? Dapatkan Sembuh?

Responsive image
2584
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Ada banyak kelainan atau penyakit pada kulit yang kadang tidak dihiraukan oleh penderita karena tidak menimbulkan rasa sakit, salah satu di antaranya adalah iktiosis. Iktiosis adalah sekelompok kelainan kulit yang ditandai dengan kulit kering, tebal, kasar, dan bersisik. Jika tidak ditangani dengan baik, iktiosis dapat mengganggu fungsi kulit dalam mencegah dehidrasi, mengatur suhu tubuh, dan melindungi tubuh dari infeksi. Sisik iktiosis vulgaris dapat muncul saat lahir, tetapi biasanya pertama kali muncul selama masa kanak-kanak. Terkadang, kasus iktiosis vulgaris bersifat ringan tidak terdiagnosis karena dianggap hanya kulit yang sangat kering. Sebagian besar kasus iktiosis vulgaris cenderung ringan, tetapi ada juga yang parah. Penyebab iktiosis umumnya disebabkan oleh mutasi genetik yang diwarisi dari salah satu atau kedua orang tua. Anak-anak yang mewarisi gen hanya dari satu orang tua memiliki bentuk penyakit lebih ringan. Sebaliknya, anak yang mewarisi dua gen orang tua memiliki bentuk iktiosis yang lebih parah. Anak-anak dengan bentuk kelainan bawaan biasanya memiliki kulit normal saat lahir, tetapi mengalami penskalaan dan kekasaran selama beberapa tahun pertama kehidupan. Jika tidak disebabkan kelainan genetik, iktiosis biasanya berhubungan dengan penyakit lain, seperti kanker, penyakit tiroid atau HIV/AIDS. Gejala iktiosis vulgaris memperlambat proses pengelupasan alami kulit. Hal ini menyebabkan penumpukan protein yang berlebihan. Iktiosis berbeda dengan xerosis. Pada xerosis, lapisan terluar kulit kekurangan kadar air. Xerosis biasanya terjadi akibat iklim yang kering atau mandi terlalu lama dengan air panas. Sedangkan iktiosis merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan gangguan pada pelepasan sel-sel kulit mati. Akibatnya, sel-sel kulit mati menumpuk sehingga membuat kulit tampak kering serta bersisik.

Penyebab Iktiosis

Iktiosis disebabkan oleh gangguan pada proses regenerasi kulit yang dipicu oleh hilangnya kelembapan kulit. Pada kondisi ini, proses pembentukan dan pergantian sel kulit mengalami gangguan sehingga sel-sel kulit terus menumpuk. Akibatnya, kulit akan terus menebal hingga menyerupai sisik ikan.

Penyebab iktiosis dapat dibagi berdasarkan kelompoknya, yaitu :

1.      Iktiosis yang diturunkan

Iktiosis jenis ini terjadi akibat perubahan (mutasi) pada gen. Mutasi genetik ini memengaruhi kecepatan regenerasi sel-sel kulit dan kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembapannya.

Beberapa jenis iktiosis yang disebabkan oleh mutasi genetik adalah :

a.      Iktiosis vulgaris

b.      X-linked ichthyosis

c.      Congenital ichthyosiform erythroderma

d.      Iktiosis harlequin

2.      Iktiosis yang didapat

Iktiosis yang didapat biasanya akan berkembang saat usia dewasa. Kondisi ini dipicu dan dikaitkan dengan penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti :

a.      Hipotiroid

b.      Penyakit ginjal

c.      Infeksi HIV

d.      Kanker jenis tertentu, seperti leukimia atau limfoma Hodgkin

e.      Sarkoidosis

Selain itu, iktiosis yang didapat juga bisa dipicu oleh penggunaan obat-obatan tertentu, seperti :

a.      Obat untuk kanker.

b.      Obat untuk mengatasi kolesterol tinggi.

c.      Obat untuk mengatasi penyakit asam lambung.

d.      Obat untuk mengatasi kusta.

Gejala Iktiosis

Gejala utama iktiosis adalah kulit kering, tebal, dan bersisik. Sisik yang timbul akibat iktiosis bisa berwarna putih, abu-abu, atau cokelat gelap. Keluhan tersebut bisa muncul di punggung, perut, bokong, tungkai area tulang kering, siku, wajah, serta kulit kepala.

Selain gejala utama yang disebutkan di atas, penderita iktiosis juga bisa mengalami beberapa gejala berikut :

1.      Kulit yang mudah mengelupas.

2.      Kulit lebih mudah pecah-pecah.

3.      Kulit kemerahan yang terasa gatal.

4.      Kulit terasa kencang sehingga sulit digerakkan.

5.      Kulit tidak bisa mengeluarkan keringat.

Kapan Harus ke Dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau bayi Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas. Penanganan sejak dini dapat mencegah perburukan gejala dan beragam komplikasi akibat kondisi ini.

Jika Anda sudah terdiagnosis mengalami iktiosis, lakukan kontrol secara rutin ke dokter guna memantau perkembangan kondisi. Bila gejala iktiosis yang Anda atau bayi Anda alami bertambah parah atau tidak membaik dengan penanganan mandiri, segera periksakan ke dokter.

Penanganan Iktiosis

Iktiosis merupakan kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Namun, ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk meredakan keluhan dan mencegah komplikasi, seperti :

1.      Produk perawatan kulit

Dokter dapat memberikan krim, losion, atau salep yang mengandung lanolin, asam alfa hidroksi urea, propylene glycol, asam salisilat, dan ceramide. Beragam zat tersebut dapat mengangkat sel kulit mati dan menjaga kelembapan kulit.

Selain itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan pasien secara mandiri untuk meredakan keluhan dan gejala iktiosis, yaitu :

a.      Mengoleskan petroleum jelly di kulit sebelum mandi atau berendam.

b.      Menggosok kulit dengan lembut menggunakan sponge saat mandi.

c.      Mandi atau berendam lebih dari satu kali sehari.

d.      Memilih sabun yang memiliki kandungan pelembab dan minyak.

e.      Menggunakan pelembab udara di rumah atau kantor agar udara sekitar selalu lembab.

2.      Obat-obatan

Pada iktiosis yang tergolong parah, dokter dapat meresepkan obat-obatan berupa :

a.      Retinoid

Retinoid bisa diresepkan oleh dokter untuk mengurangi produksi sel-sel kulit dan memperbaiki tampilan kulit.

b.      Antibiotik atau antiseptik

Antibiotik atau antiseptik dapat diresepkan dokter untuk mengatasi infeksi yang terjadi di kulit.

Jika iktiosis disebabkan oleh kelainan genetik, metode di atas diterapkan sebatas untuk mengontrol gejala. Sementara pada iktiosis yang dipicu oleh kondisi tertentu, penanganan pada faktor pemicu juga perlu dilakukan. Bila pemicu tersebut dapat disembuhkan, iktiosis berpotensi untuk sembuh.

 

Referensi :

Suraiyah, dkk. 2016. Iktiosis Lamelar pada Anak dengan Riwayat Bayi Kolodion. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta.

Akiyama, M. 2021. Acylceramide is A Key Player in Skin Barrier Function : Insight into the Molecular Mechanisms of Skin Barrier Formation and Ichthyosis Pathogenesis. The Federation of European Biochemical Society Journal, 288(7), pp.

Zaenglein, A. L., et al, & PeDRA Use of Retinoids in Ichthyosis Work Group. 2021. Consensus Recommendations for the use of Retinoids in Ichthyosis and Other Disorders of Cornification in Children and Adolescents. Pediatric Dermatology, 38(1),

National Institute of Health. 2020. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. Ichthyosis.

American Academy of Dermatology Association. 2021. Diseases & Conditions. Ichthyosis Vulgaris.