Rabu, 30 Agustus 2023 11:15 WIB

Tongue Tie pada Bayi

Responsive image
1278
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Pernah mendengar istilah tongue tie atau ankyloglossia? Tongue tie atau ankyloglossia merupakan kelainan bawaan lahir pada lidah bayi. Hal ini diakibatkan karena adanya sisa embriologis dari jaringan membran frenulum di garis tengah antara permukaan bawah lidah dan dasar mulut - yang terlalu pendek, tebal, dan tidak elastis sehingga membatasi gerakan lidah normal. Insiden tongue tie dilaporkan berkisar 4,2-10,7% pada bayi baru lahir, dan hanya sekitar 25?ri keseluruhan kasus mengalami kesulitan menyusui. Kondisi tongue tie dapat merupakan varian genetik dalam keluarga.

Tongue tie masih dianggap menjadi pemicu kesulitan menyusui yang harus selalu diselesaikan dengan tindakan frenotomi. Padahal hanya sekitar 25?ri keseluruhan kasus yang mengalami kesulitan menyusui dan sebagian besar masih tetap dapat menyusu tanpa kendala apabila diberikan konseling dan pendampingan manajemen menyusui yang adekuat.

Diagnosis dan manajemen tongue tie masih tetap kontroversial sejak isu ini kembali diangkat sebagai penyebab kegagalan menyusui pada awal tahun 2000-an. Fenomena menarik dari isu tersebut adalah adanya perbedaan opini antar profesi kesehatan mengenai dampak tongue tie terhadap menyusui. Hampir 99% konsultan laktasi mempercayai bahwa tongue tie adalah pemicu kesulitan menyusui yang dapat diselesaikan dengan tindakan frenotomi, sedangkan hanya 30% dokter spesialis THTKL dan 10% dokter spesialis anak menyetujui pendapat tersebut.

Tongue tie lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Jika hal ini tidak menganggu aktivitas bayi maka hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika bayi kesulitan untuk menyusu dan mengakibatkan berat badan bayi tidak naik atau bahkan cenderung menurun, hal ini harus segera diperiksakan ke dokter. Gejala bayi yang mengalami tongue tie, antara lain :

1.      Lidah bayi tidak memiliki lekukan di ujungnya, sehingga lidahnya berbentuk seperti hati.

2.      Sulit mengangkat atau menggerakkan lidah. Hal ini dapat menyebabkan lidah bayi tidak melekat dengan tepat pada puting susu saat menyusu.

3.      Bayi butuh waktu lama untuk menyusu, tapi terlihat tetap lapar dan rewel meski baru saja menyusu.

4.      Bayi mengeluarkan suara seperti mengecap saat menyusu.

5.      Tidak mampu menjulurkan lidah melewati gusi atas.

Kapan bayi harus diperiksakan ke dokter?

Bayi yang mengalami tongue tie disarankan untuk segera ke dokter jika mengalami salah satu atau beberapa kondisi, seperti :

1.      Kesulitan untuk menyusu.

2.      Saat bayi mengalami tongue tie, bayi tidak dapat membuka mulut cukup lebar saat menyusu dari payudara sang ibu.

3.      Kesulitan untuk berbicara dengan lancar.

4.      Saat mengalami tongue tie, anak kesulitan mengucapakan kata-kata tertentu. Seperti beberapa kata yang terdiri dari huruf konsonan t, d, z, s, r dan lain-lain

5.      Mengalami kesulitan untuk makan.

Ketika anak mengalami kesulitan untuk makan dikarenakan mengalami tongue tie, harus segera melakukan konsultasi ke dokter spesial anak. Karena hal ini dapat memengaruhi penambahan berat badan dan pertumbuhannya.

Tongue-tie pada bayi hingga saat ini belum diketahui penyebabnya dan tidak bisa dicegah. Namun, jika Bunda melihat adanya tanda-tanda tongue-tie pada bayi yang berakibat bayi sulit menyusu hingga sulit makan dan terlambat bicara, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter speasialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Referensi :

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2017. Diagnosis dan Tata Laksana Ankyloglossia (Tongue-Tie). Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Brookes A, Bowley DM. 2014. Tongue Tie : The Evidence for Frenotomy. Early Hum Dev 765-8.

Knox I. 2010. Tongue Tie and Frenotomy in The Breastfeeding Newborn. NeoReviews; 11; e513.