Rabu, 30 Agustus 2023 08:38 WIB

Kenapa Bisa Resistensi Antibiotik

Responsive image
4564
dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An-TI, MARS, FCC - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Antibiotik telah terbukti bermanfaat bagi kehidupan manusia sejak mulai awal ditemukannya sampai sekarang. Namun penggunaannya yang terus menerus meningkat dapat menimbulkan berbagai masalah. Masalah terpenting adalah timbulnya galur bakteri resisten terhadap berbagai jenis antibiotik yang dapat menyebabkan pengobatan penyakit infeksi dengan antibiotik tidak lagi efisien atau bahkan menjadi lebih mahal. Selain hal tersebut di atas masalah lain yang timbul adalah efek samping obat yang cukup serius dan dampak yang paling buruk adalah bila kemudian tidak ada lagi antibiotik yang dapat digunakan dan mampu untuk eradikasi bakteri penyebab infeksi sehingga dapat mengancam jiwa penderita.

Antibiotik tidak saja digunakan untuk keperluan terapi pada manusia, namun juga digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang peternakan yaitu dalam hal profilaksis infeksi pada hewan di berbagai peternakan hewan atau penggunaan pada tanaman. Akibat dari hal tersebut maka timbul pemaparan yang terus menerus dan berlebihan dari flora tubuh manusia dan hewan terhadap antibiotik sehingga menyebabkan terjadinya proses seleksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik pada suatu populasi bakteri dan terjadi transfer dari satu jenis bakteri ke bakteri yang lain

Resistensi antibiotik merupakan masalah serius yang mengancam efektivitas pengobatan penyakit infeksi. Antibiotik telah menjadi tonggak penting dalam perawatan kesehatan modern, membantu mengatasi berbagai infeksi bakteri yang sebelumnya berpotensi fatal. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, telah terjadi peningkatan resistensi antibiotik yang signifikan. Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan resistensi antibiotik dan mengapa hal ini menjadi tantangan global dalam dunia kesehatan. Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri atau mikroorganisme lainnya menjadi tahan terhadap efek antibiotik yang seharusnya membunuh atau menghambat pertumbuhan mereka. Bakteri yang resisten dapat terus berkembang biak dan menyebabkan infeksi yang sulit diobati. Hal ini mengakibatkan peningkatan durasi perawatan, risiko komplikasi, dan biaya kesehatan yang lebih tinggi.

Penggunaan Antibiotik yang Berlebihan: Salah satu penyebab utama resistensi antibiotik adalah penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat. Pengobatan yang tidak selesai atau penggunaan antibiotik untuk infeksi yang sebenarnya disebabkan oleh virus (seperti flu) dapat membantu bakteri berkembang resistensi. Penggunaan Antibiotik pada Peternakan dan Pertanian: Antibiotik juga digunakan secara luas dalam peternakan dan pertanian untuk mencegah infeksi dan meningkatkan pertumbuhan hewan. Praktik ini dapat mempercepat perkembangan resistensi pada bakteri yang akhirnya dapat berpindah ke manusia melalui makanan. Ketidak sempurnaan Dalam Penanganan Infeksi: Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan pedoman medis atau diagnosis yang tidak tepat dapat menyebabkan penyebaran bakteri yang resisten. Misalnya, antibiotik sering kali diresepkan untuk infeksi saluran pernapasan atas yang sebagian besar disebabkan oleh virus. Pengembangan Baru Antibiotik yang Lambat: Meskipun resistensi antibiotik terus berkembang, pengembangan antibiotik baru cenderung lambat. Hal ini membuat kita semakin terbatas dalam pilihan pengobatan, sehingga bakteri resisten semakin sulit dikendalikan.

Resistensi antibiotik bukanlah masalah lokal, melainkan fenomena global yang mempengaruhi setiap negara. Infeksi yang dulunya dapat diatasi dengan antibiotik sekarang dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Tantangan utama adalah mencari keseimbangan antara penggunaan antibiotik yang diperlukan dan pencegahan resistensi.

Pendidikan dan Kesadaran: Pendidikan kepada masyarakat, profesional kesehatan, dan peternak tentang penggunaan yang benar dan rasional dari antibiotik adalah langkah pertama dalam mengatasi resistensi.

Pengawasan dan Pengendalian: Diperlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan antibiotik di rumah sakit, fasilitas perawatan hewan, dan pertanian.

Pengembangan Antibiotik Baru: Investasi dalam penelitian dan pengembangan antibiotik baru serta pendekatan pengobatan alternatif diperlukan untuk mengatasi resistensi.

Kerja Sama Internasional: Masalah resistensi antibiotik tidak mengenal batas negara. Kerja sama internasional diperlukan untuk mengembangkan pedoman global dalam penggunaan antibiotik dan pengendalian resistensi.

 

Referensi :

Bezoen A, van Haren W, Hanekamp JC. 2001 Antibiotics : Use and Resistance Mechanisms. Human Health and Antibiotic Growth Promoters (AGPs), Geidelberg Appeal Nederland.

Levy SB. 1998. The challenge of antibiotic resistance. Scientific American, March, 1 – 11.

Soedarmono P. 1986. Kebijakan pemakaian antibiotika dalam kaitannya dengan terjadinya resistensi luman. Simposium Perkembangan Antibiotik pada Penanggulangan Infeksi dan Resistensi Kuman, Jakarta.

Parker MT. 1982. Antibiotic Resistance in Pathogenic Bacteria. WHO Chronicle, 36 (5) : 191 – 196.